Notification

×

Iklan

Iklan

Beras Disebut Jadi Kontributor Tertinggi Inflasi Pangan Nasional

Tuesday, November 22, 2022 | November 22, 2022 WIB Last Updated 2022-11-22T13:11:20Z

Rapat Koordinasi Nasional Penanganan Inflasi Daerah bersama Menteri Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah Se-Indonesia

SELAPARANGNEWS.COM - Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan, Badan Pangan Nasional Andriko Noto Susanto menyebutkan bahwa kontributor tertinggi terhadap inflasi pangan nasional adalah beras. 

Hal itu disampaikan saat mengikuti Rapat Koordinasi Nasional yang dilakukan secara virtual Senin kemarin, 21 November 2022 bersama Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dan pemerintah daerah di seluruh Indonesia. 

Pada kesempatan tersebut, Ia memaparkan kebijakan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta aksi pengendalian inflasi badan pangan nasional.

Jika beras menjadi beras menjadi kontributor tertinggi Inflasi pangan nasional, apakah ketersediaan beras mengalami kelangkaan sehingga harganya naik? 

Pertanyaan itu kemudian dijawab oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa produksi maupun ketersediaan beras sangat melimpah. Dengan keras Ia membantah bahwa faktor ketersediaan menjadi sebab naiknya harga beras. 

Ia menjamin ketersediaan beras dan sejumlah bahan pangan aman. Dijelaskannya produksi beras nasional naik, tembus 32 juta ton lebih dari total luas panen 10,61 juta hektar. 

Menurutnya kenaikan harga beras bisa jadi akibat ekosistem atau rantai distribusi. Ia menyarankan Pemda melakukan cadangan (buffer stock) sendiri. 

Di sisi lain ia mengakui kedelai, bawang putih, dan daging kerbau mengalami keterbatasan. Akan tetapi kondisi tersebut telah ditangani melalui impor. 

Sementara untuk bawang merah dilakukan melalui distribusi dari daerah yang surplus ke daerah yang defisit.

Pemantauan terhadap 20 komoditas strategis, selain beras, sejumlah komoditas seperti cabai rawit, telur ayam ras, bawang merah, cabai merah diprediksi menyumbang inflasi di bulan November. (SN) 
×
Berita Terbaru Update