Notification

×

Iklan

Iklan

Efek Revolusi 4.0 Terhadap Hubungan Komunikasi Sosial

Wednesday, January 25, 2023 | January 25, 2023 WIB Last Updated 2023-01-25T03:50:53Z

Gambar Ilustrasi

Opini - Pada era transisi revolusi dari 4.0 menuju 5.0 yang ditandai dengan lahirnya berbagai inovasi baru di bidang teknologi serta pola hidup baru yang berbeda dari kehidupan normal sebelumnya tidak dapat dihindari oleh semua orang. 


Kenyataan ini adalah fakta yang harus dijalani. Kemajuan teknologi di era ini berpengaruh ke semua aspek dalam kehidupan tak terkecuali hubungan komunikasi dalam Keluarga. 


Di era sekarang ini, penyebarluasan infomasi menggunakan teknologi digital kian cepat dan fleksibel. Dengan kemajuan tekhnologi, informasi dan tren-tren baru yang tersebar di internet tak pernah pandang bulu dan usia sehingga tidak jarang menimbulkan dampak negatif bagi penggunanya karna ketidakmampuannya dalam mengelola dan menyaring informasi yang didapatkan.


Di samping sejuta manfaatnya, kemajuan teknologi juga menyimpan berbagai resiko yang jika kita tidak bijaksana menggunakannya akan berdampak negatif bagi penggunanya. 


Dalam tulisan kali ini penulis ingin berfokus pada teknologi handphone yang paling umum digunakan oleh semua kalangan masyarakat karna harganya yang terjangkau. 


Dari hasil pengamatan empiris penulis selama bersosial dengan masyarakat, penulis mendapatkan beberapa poin utama terkait resiko handphone bagi anak. 


Berikut ini berbagai potensi risiko yang perlu diperhatikan oleh orang tua, diantaranya: Menurunnya Prestasi Belajar: Penggunaan game dalam handphone yang berlebihan dapat mengganggu anak dalam belajar; Perkembangan Sosial: Anak cenderung tumbuh dengan mementingkan diri sendiri dan kurang bersosialisasi dengan orang lain karena keasyikan bermain handphone. Menunda Perkembangan Bahasa Anak: Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan handphone berlebih dapat menunda perkembangan bahasa anak. 


Apalagi jika orang tua membiasakan anak usia balita hanya bermain dengan gadget tanpa menstimulus anak berbicara. 


Secara garis besarnya beberapa resiko di atas tentunya akan berdampak terhadap bagaimana komunikasi interaksi seorang anak kepada orang tuanya dan lingkungannya disekitar. 


Anak cendrung akan mengikuti kata-kata toxic yang mereka dengar dari sosial media dan game dan akan mengimplementasikannya dalam keluarga dan lingkungan sosialnya. 


Sudah menjadi rahasia umum ketika kita melihat anak kecil yang sudah pandai berkata kotor yang seharusnya tidak pantas diucapkan oleh anak seusia mereka dan keadaan ini tentunya akan mempengaruhi pola komunikasi dalam keluarga. 


Kemajuan teknologi yang dinikmati oleh anak-anak dan tidak dibarengi dengan pengawasan yang ketat dari orang tua akan berdampak kepada karakter anak tersebut. 


Anak akan sulit dikontrol dan akan menganggap perkataan kotor yang mereka lontarkan ke teman-temannya maupun ke orang yang lebih dewasa di lingkungannya merupakan suatu hal yang biasa karna mengikuti apa yang mereka lihat dan dengar ketika bermain handphone. 


Hal ini merupakan salah satu indikator sering terjadinya pemukulan atau kekerasan fisik terhadap anak yang dilakukan oleh orang tua, karna sulitnya diatur akan membuat orang tua berpikir bahwa kekerasan fisik harus dilakukan untuk memberikan efek jera agar anak tidak lagi melakukannya. 


Dalam kaca mata yang objektif, penulis melihat selama ini juga pola didikan orang tua terhadap anaknya hanya memperhatikan akibat yang telah terjadi akan tetapi tidak terlalu memikirkan penyebab dari hal tersebut sehingga menyebabkan penanganan terhadap perilaku sosial anak yang menyimpang kurang efektif. 


Penulis: Khairul Hayat | Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Hamzanwadi Selong, Lombok Timur


×
Berita Terbaru Update