Notification

×

Iklan

Iklan

Peneliti Pusat Studi Pariwisata UGM Berikan Kuliah Umum di Universitas Hamzanwadi Selong

Friday, March 10, 2023 | March 10, 2023 WIB Last Updated 2023-03-10T05:14:57Z

Kuliah Umum Soal Peluang Desa Wisata Pasca Pandemi Covid-19 di Universitas Hamzanwadi Selong

SELAPARANGNEWS.COM - Dua Peneliti senior dari Pusat Studi Pariwisata Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yaitu Prof. Dr. Phil. Janianton Damanik, M.Si. dan Dr. Tri Kuntoro Priyambodo, M.Sc. mengisi kuliah umum bagi Mahasiswa Prodi Pariwisata Universitas Hamzanwadi Selong. 


Kegiatan yang digelar di Ruang Auditorium Universitas Hamzanwadi Selong pada Kamis kemarin, 09 Maret 2023 itu membahas soal peluang dan tantangan desa wisata setelah Pandemi Covid-19. 

Koordinator Prodi Pariwisata Universitas Hamzanwadi Muhammad Ramlimenyampaikan, di samping menjalankan kuliah reguler, Prodi Pariwisata Universitas Hamzanwadi secara berkala juga mengadakan kuliah bersama para ahli dan praktisi. 

"Hal itu dimaksudkan untuk memperluas wawasan keilmuan mahasiswa tentang kepariwisataan itu sendiri," ucap dia dalam sambutannya. 

Dr. Tri Kuntoro Priambodo M.Sc. selaku pemateri menyampaikan pentingnya kolaborasi dengan multi stakeholder dalam mengembangkan Desa wisata. Bahkan menurut dia, hal itu merupakan prasyarat yang harus dipenuhi oleh para pengelola Desa wisata yang bersangkutan. 

Pariwisata pedesaan atau desa wisata, kata Dr. Tri, harus dikembangkan dengan berbasis komunitas, supaya dampak yang dihasilkan dari daya tarik yang ada di desa tersebut, bisa langsung dirasakan oleh masyarakat setempat. 

"Jadi untuk memaksimalkan perkembangan desa wisata pemerintah setempat juga harus melakukan atau mengadakan pendampingan atau pelatihan terhadap desa wisata yang masih minim SDM yang bisa mengelola desanya dengan baik," paparnya. 

Selain itu, sambung Dr. Tri, desa wisata atau pengelola desa wisata harus melek teknologi, khususnya teknologi digital menyesuaikan dengan perubahan zaman. 

Wisatawan yang berkunjung ke destinasi wisata, sambungnya, kadang-kadang tidak sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan karena keinginan dari wisatawan seringkali tidak bisa ditangkap oleh pengelola desa wisata.

"Kalau melihat generasi y dan generasi Z saat ini keinginannya sesuai dengan trend yang sedang berkembang jadi pengelola harus bisa menangkap itu dengan berbasiskan digital," tutupnya.

Pemateri lainnya yaitu Prof. Dr. Phil. Janiyanton Damanik, M.Si memaparkan tentang kerugian yang dialami negara Indonesia akibat Pandemi Covid-19, khususnya bidang pariwisata. Pasalnya, jumlah wisatawan mancanegara datang ke Indonesia menurun secara signifikan. 

"Jumlah wisatawan yang hilang dalam kurun waktu 2,5 tahun selama Pandemi kurang lebih 12,8 juta wisatawan Internasional," kata Prof. Anton. 

Prof Anton menambahkan, penurunan wisatawan mengakibatkan penurunan pemasukan kurang lebih 12,8 miliar dolar atau kalau dirupiahkan kurang lebih ratusan triliun. 

Tetapi saat ini, imbuhnya, sudah mulai ada pemulihan dari pandemi covid-19. Pasca pandemi pada tahun 2022 jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia sekitar 3,9 juta wisatawan dengan perkiraan 4,3 miliar dolar dari wisatawan internasional. 

"Ke depan pemerintah harus berorientasi kepada wisatawan domestik karena pergerakan wisatawan domestik berkunjung ke daerahnya sendiri cukup banyak sehingga sangat perlu untuk dimaksimalkan," harapnya.

Sebagai informasi, Dua peneliti dari Pusat Studi Pariwisata UGM itu datang ke Lombok Timur untuk melakukan penelitian, sekaligus memberikan pendampingan Desa Wisata dan Konservasi Penyu di Kabupaten Lombok Timur. 

Kedatangan rombongan Tim Peneliti dari Universitas Gadjah Mada tersebut merupakan kerja sama antara Sunrise Land Lombok Labuhan Haji dengan Pusat Studi Pariwisata UGM yang juga didukung oleh Pengurus Daerah Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Kabupaten Lombok Timur. 

Sunrise Land Lombok juga sudah lama membangun MoU dengan Prodi Pariwisata Universitas Hamzanwadi Selong terkait program magang Mahasiswa Prodi Pariwisata di Sunrise Land Lombok, bahkan ada beberapa Mahasiswa Prodi Pariwisata Universitas Hamzanwadi Selong yang sudah menjadi pengelola tetap di Sunrise Land Lombok. (SN)
×
Berita Terbaru Update