![]() |
Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin usai meresmikan Gedung Baru Pelayanan Perpustakaan Daerah di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (dok.selaparangnews.com) |
SELAPARANGNEWS.COM - Program paket sembako senilai Rp. 40 M yang diluncurkan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dinilai sukses dan efektif menekan laju inflasi daerah.
Hal itu diungkapkan Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2026 di Pendopo Bupati. Kamis, (22/05/2025).
Bupati menyebutkan, pada pertengahan Bulan Ramadhan kemarin, laju inflasi daerah berada di angka 9,98 persen. Posisi itu menurutnya cukup mengkhawatirkan. Jika tidak segera diintervensi maka akan naik menjadi 11,2 Persen berdasarkan sirkulasi inflasi yang terjadi pada saat itu.
Karena itulah, lanjut Bupati, dengan penuh keberanian, Ia mengambil satu kebijakan untuk membagikan 237 000 paket sembako kepada masyarakat, dengan tujuan untuk menjaga stabilitas harga dan menopang stabilitas daya beli masyarakat secara umum.
"Sebelum paket sembako kita lakukan, inflasi kita berada di angka 9,98 persen dan kalau itu tidak kita lakukan maka akan berada di angka 11,2 persen sesuai dengan sirkulasi angka inflasi pada saat itu," jelasnya.
Dan terbukti, kata Bupati, setelah Program Pembagian Sembako senilai Rp. 40 M tersebut selesai dilakukan per 27 April 2025 lalu, angka inflasi Daerah Kabupaten Lombok Timur berada di angka paling kecil dari angka inflasi daerah di seluruh Indonesia.
Yang menjadi tantangan saat ini, lanjut Bupati, ialah angka kemiskinan Kabupaten Lombok Timur yang masih terbilang tinggi. Ia mengajak semua pihak untuk mencari akar masalah tersebut serta mencari solusi terbaik untuk mengatasinya. Jika tidak, kata Bupati, maka kondisi semacam ini akan terus berlangsung secara terus menerus.
"Inilah yang harus sama-sama kita pikirkan, cari salahnya di mana dan mari kita temukan solusinya," kata Bupati.
Bupati berharap, dengan berbagai program yang sudah dan akan dilaksanakan Pemerintah, dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Lombok Timur yang saat ini berada di angka 14 persen lebih.
Salah satu program yang akan dilakukan dalam rangka mengatasi kemiskinan ialah Program suntikan modal bagi pelaku UMKM, yang saat ini sedang tahap pendataan. Ia menyebutkan bahwa Pemerintah menyediakan dana sekitar Rp. 20 Miliar untuk program tersebut.
Ia berharap program ini disalurkan kepada UMKM yang benar-benar membutuhkan modal supaya bisa lebih mandiri dan berkembang. Bupati menegaskan supaya Dimas terkait memberikan penjelasan kepada UMKM calon penerima agar dana tersebut diberikan untuk modal usaha, bukan untuk yang lain seperti bayar hutang dan lain sebagainya. (Yns)