![]() |
Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin saat menghadiri acara HUT Ikatan Bidan Indonesia (IBI) ke 74 di Ballroom Kantor Bupati |
SELAPARANGNEWS.COM - Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin menyoroti masih tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) di daerahnya. Data Dinas Kesehatan Lombok Timur menunjukkan, pada tahun 2024 tercatat 157 kasus kematian bayi dan 24 kasus kematian ibu.
“Tahun ini, hingga awal Juli saja, sudah ada 8 kasus kematian ibu dan 69 kasus kematian bayi,” ungkap Bupati saat menghadiri peringatan HUT ke–74 Ikatan Bidan Indonesia (IBI) di Ballroom Kantor Bupati. Senin, (07/07/2025).
Ia meminta seluruh bidan yang tergabung dalam IBI Lombok Timur untuk bekerja ekstra agar angka tersebut tidak kembali menyamai atau bahkan melampaui tahun sebelumnya.
“Ini harus menjadi program ibu-ibu sekalian. Coba evaluasi, apa penyebab sampai terjadi 157 bayi meninggal tahun kemarin? Harus ada tindakan-tindakan pencegahan ke depan,” tegasnya.
Bupati menilai peran bidan sangat krusial dalam upaya menekan AKI dan AKB, termasuk dalam mencegah stunting. Karena itu, ia berkomitmen memberikan dukungan penuh, mulai dari menyediakan lahan untuk pembangunan sekretariat atau klinik IBI hingga hadiah khusus jika pada HUT IBI ke-75 tahun depan angka kematian bayi bisa ditekan signifikan.
“Potensi IBI ini luar biasa. Terus terang saya bangga. Mudah-mudahan dengan niat baik dan kerja keras kita, bayi-bayi kita dan ibu-ibu yang melahirkan bisa selamat,” ujarnya.
Selain soal AKI dan AKB, Bupati juga menegaskan pentingnya memastikan anak-anak yang baru lahir tidak mengalami stunting. Menurutnya, koordinasi yang erat antara bidan dan perawat menjadi salah satu kunci sukses memperbaiki masalah tersebut.
Di sisi lain, Ketua Pengurus Daerah IBI NTB Hj. Rokhliana juga mengingatkan pentingnya peran IBI dalam menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045 melalui penurunan AKI, AKB, dan stunting. “Peran bidan ini sangat vital, harus terus ditingkatkan,” pesannya.
Sementara itu Ketua IBI Lombok Timur, Inna Fakhria, menekankan komitmen organisasinya dalam menjaga kesehatan ibu dan anak, termasuk hak-hak kesehatan perempuan. Ia menyebut selama pandemi covid-19, IBI terus berjuang memberikan perlindungan dan kesejahteraan anggotanya.
Dalam acara tersebut, IBI juga memberikan penghargaan kepada ranting-ranting yang paling banyak memberikan pelayanan metode kontrasepsi jangka panjang (MKPJ), serta kepada penggerak donor darah dengan sasaran terbanyak.
Peringatan HUT IBI ke-74 ini diharapkan dapat memperkuat profesionalisme dan pengabdian para bidan di Lombok Timur dalam meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak, serta mempererat kemitraan dengan masyarakat dan stakeholder kesehatan lainnya. (SN)