Notification

×

Iklan

Iklan

KPU dan Jarum Jahit

Kamis, 24 Juli 2025 | Juli 24, 2025 WIB Last Updated 2025-07-24T03:11:05Z

Penulis: Suriadi, M.E.  Kepala Divisi Perencanaan, Data dan Informasi KPU Lombok Timur

OPINI - Mungkin singkatan KPU tidak asing bagi semua pihak, atau bahkan masyarakat manapun sudah familiar dengan kata KPU, walaupun tidak banyak yang tahu, sejarahnya, ruang lingkupnya, tugas dan wewenangnya, bahkan produk-produknya, semua itu memang tidak wajib dipelajari layaknya mempelajari syarat dan rukun sholat.


Komisi Pemilihan Umum (KPU) menjadi lembaga yang sangat akrab di telinga masyarakat pada momen Pemilu dan Pemilihan, saking akrabnya, tukang parkir, petani, nelayan, pedagang pasar bahkan pedagang asongan, tahu bahwa KPU lah melaksanakan urusan-urusan Pemilu dan Pemilihan.


Kita ketahui bersama, KPU sebagai salah satu Lembaga Penyelengara Pemilu memiliki fungsi yang sangat vital, dimana ia sebagai sebuah lembaga melayani dua pihak dalam satu waktu, yakni masyarakat (pemilih) dan Peserta Pemilu maupun pemilihan. 


Dalam ruang KPU sebagai lembaga pelayanan publik, tentu ia harus memiliki batasan-batasan dan ruang yang tidak boleh dicampur dengan tugas dan wewenangnya dalam menjaga integritas dan profesionalitasnya. seperti bergaul aktif dan sangaja berakrab ria dengan salah satu peserta pemilu atau pemilihan, atau bahkan terlibat aktif dalam mendukung salah satu peserta dalam pemilu maupun pemilihan.


Lalu Apa Kaitannya KPU Dengan Jarum Jahit? 


Dalam pandangan penulis, secara aksiologis jarum jahit memiliki peran yang sangat baik, hampir sejalan dengan sila 3 "Persatuan indonesia", mengapa demikian, secara kasat mata, kita bisa melihat bahwa dengan jarum jahit, selembar kain bisa menjadi busana yang indah dan menawan, dengan jarum jahit, beragam warna bisa di rajut dan disatukan dalam sebuah balutan karya yang indah, sederhananya, dengan jarum jahit, yang terpisah, yang terserak, yang tercerai berai, bisa disatukan, dalam satu kesatuan maha karya yang utuh. bukankah hal tersebut sangat baik ?


Jarum Jahit, adalah alat/media pemersatu. hal tersebut tidak jauh berbeda dari posisi KPU sebagai penjaga nilai. Jika mengacu pada pemilu dan pemilihan serentak tahun 2024 keberadaan peserta pemilu yang cukup banyak, sangat mungkin terjadinya intrik bahkan konflik sosial di semua wilayah. andaikata KPU tidak bersifat netral, tidak profesional dalam menjalankan tugasnya.  


Lewat tulisan ini, dan sependek pengalaman penulis, penulis melihat bahwa KPU berperan dalam misi damai untuk negeri, ia juga harus bisa merekayasa keadaan untuk menjadi katalisator/penjernih dalam setiap momen menegangkan Pemilu dan Pemilihan.


Dengan demikian nilai filosofis sebuah jarum jahit, sudah berjalan di KPU terutama dalam menjaga kedamaian dan kesejukan pesta demokrasi di negara ini.


Sedikit penulis ulas, bahwa, Warga atau pemilih dan peserta pemilu itu tidak seragam, tapi beragam, jika sesuatu yang beragam, dipaksa seragam, itu sangatlah sulit, tapi hal itu bisa di kelola oleh KPU. Bahkan para kontestan pemilihan dengan semua personilnya memiliki corak dan karakter yang berbeda, di bawah kendali KPU, semuanya bisa tersenyum saat momen tertentu, bisa berpelukan, berjabat tangan, dan saling menerima keadaan.


Selain faktor bahwa semua warga negara harus taat pada hukum, termasuk UU yang mengatur kepemiluan yang dijalankan KPU, tentu ada hal lain yang membuat hiruk pikuk, dan perjalanan Pemilu dan Pemilihan berjalan damai, aman dan bermakna.


Wallahu a'lam


×
Berita Terbaru Update