Notification

×

Iklan

Iklan

SMAN 1 Pringgabaya Dominasi Prestasi Sekolah Negeri di Lombok Timur, Kepala Sekolah Ungkap Rahasianya

Rabu, 06 Agustus 2025 | Agustus 06, 2025 WIB Last Updated 2025-08-06T12:43:10Z

Kepala SMAN 1 Pringgabaya Hasanudin dan Wakil Kepala Sekolah Saleh saat melakukan foto bersama dengan para siswa berprestasi 

SELAPARANGNEWS.COM - Di ujung utara Kabupaten Lombok Timur, di tengah hamparan kawasan perbukitan kering dan alam yang tandus, berdiri sebuah sekolah negeri yang pelan tapi pasti menyalakan obor prestasi. Dialah SMAN 1 Pringgabaya, sekolah yang kini menjadi perbincangan hangat di dunia pendidikan Lombok Timur berkat konsistensinya menorehkan prestasi di berbagai bidang, baik akademik maupun non-akademik.


Tahun 2025 menjadi tahun istimewa bagi SMAN 1 Pringgabaya. Dalam ajang Olimpiade Sains Nasional Pelajar (OSNP) tingkat Kabupaten Lombok Timur yang digelar bulan lalu, sebanyak 15 siswa dari sekolah ini berhasil meraih posisi juara. 


Angka ini menjadikan SMAN 1 Pringgabaya sebagai sekolah negeri di Kabupaten Lombok Timur dengan jumlah peraih juara terbanyak tahun ini, menggeser dominasi sekolah-sekolah dari kawasan kota yang selama ini menjadi langganan podium.


Tak hanya itu, dalam ajang Lomba Keterampilan Baris Berbaris (LKBB) yang digelar mulai dari tingkat kabupaten hingga nasional, regu SMAN 1 Pringgabaya berhasil memenangkan 10 kategori yang menjadi penilaian dewan juri. 


Pencapaian ini menjadi cermin bahwa kedisiplinan, kekompakan, dan semangat juang yang ditanamkan kepada siswa-siswi SMAN 1 Pringgabaya telah tumbuh dan berbuah yang nantinya akan dinikmati oleh peserta didik itu sendiri. 


Namun, seperti kata pepatah, “prestasi tak lahir dari kebetulan.” Ada tangan dingin dan strategi yang terencana di balik kesuksesan tersebut.


“Kuncinya adalah pembinaan yang serius, terstruktur, dan berkelanjutan,” ujar Hasanudin, Kepala SMAN 1 Pringgabaya, saat ditemui di ruang kerjanya yang sederhana namun penuh dengan piagam dan piala. Rabu, (06/08/2025). 


Hasanudin, Kepala SMAN 1 Pringgabaya saat ditemui di ruang kerjanya

Hasanudin menjelaskan bahwa sekolah yang ia pimpin saat ini memiliki 33 ekstrakurikuler, mulai dari bidang akademik, seni, olahraga, hingga kepemimpinan. Setiap siswa diwajibkan mengikuti minimal satu ekstrakurikulersesuai dengan minat dan bakat mereka masing-masing.


Yang menarik, dalam penunjukan pembina ekstrakurikuler, SMAN 1 Pringgabaya tak terjebak pada status dan senioritas. Siapa pun yang memiliki kompetensi, baik itu ASN, PPPK, maupun tenaga honorer, maka akan diberi kepercayaan untuk membina siswa. 


Ia mencontohkannya dengan pembina ekstrakurikuler Matematika yang berasal dari kalangan tenaga honorer, namun berhasil membawa anak didiknya meraih juara.


“Kami menilai dari kapasitas, bukan pangkat. Jika dia muda, tapi punya passion dan keahlian, kenapa tidak?” tegas Hasanudin.


Dalam menghadapi lomba, sekolah ini juga menerapkan sistem karantina intensif selama dua minggu bagi siswa yang telah dinyatakan lulus dalam seleksi internal. 


Strategi ini terbukti ampuh. 15 siswa peraih juara OSNP kabupaten tahun ini, misalnya, juga melewati proses yang sama, dan kini mereka tengah dipersiapkan untuk menghadapi OSNP tingkat Provinsi NTB yang akan digelar pertengahan Agustus mendatang.


Hasanudin memaparkan, dari 33 Ekstrakurikuler tersebut pihaknya juga melibatkan pembina dari luar untuk memberikan materi tambahan atau pelatihan khusus demi mengasah kemampuan siswa. 


“Kami tak segan mendatangkan pelatih profesional dari luar jika memang dibutuhkan. Ini demi masa depan anak-anak kami,” tambahnya.


Hasanudin juga menekankan bahwa ekstrakurikuler bukan sekadar kegiatan pelengkap. Di balik aktivitas itu, ada pembentukan karakter, pembiasaan disiplin, penguatan soft skill, dan pembelajaran kerja sama yang semuanya bermuara pada satu tujuan: mencetak generasi yang unggul dan siap bersaing.


“Kalau anak-anak disibukkan dengan kegiatan positif, mereka tidak akan punya waktu untuk hal-hal yang tidak produktif,” tutupnya.


Dengan semangat pembinaan yang inklusif, strategi pelatihan yang disiplin, serta keberanian menembus batas-batas geografis dan konvensi, SMAN 1 Pringgabaya telah membuktikan bahwa sekolah di pelosok pun bisa berdiri sejajar—bahkan lebih unggul—dalam peta prestasi pendidikan daerah. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update