![]() |
Prodi Sosiologi FHISIP UNRAM |
SELAPARANGNEWS.COM - Desa Gili Gede Indah, Kecamatan Sekotong Tengah, Kabupaten Lombok Barat, memiliki potensi besar dalam sektor pariwisata berkat keindahan alam yang ditawarkan. Gili Gede merupakan salah satu gili yang terkenal dengan pantai berpasir putih, perairan yang jernih, serta keanekaragaman hayati bawah laut yang menawan.
Melihat kondisi itu, Prodi Sosiologi FHISIP Unram melaksanakan program pengabdian untuk mengembangkan pariwisata yang ada di desa Gili Gede Indah. Pada tanggal 13 September 2025, tim pengabdian yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Prodi Sosiologi FHISIP Unram mengunjungi Gili Gede untuk melakukan kegiatan sosialisasi.
Dalam program ini, mereka fokus mensosialisasikan penguatan kapasitas masyarakat lokal dalam pengelolaan potensi wisata. Sosialisasi yang dilakukan oleh Prodi Sosiologi mencakup pengembangan homestay, pemanduan wisata, dan penyediaan layanan kuliner berbasis produk lokal. Dengan peningkatan keterampilan ini, diharapkan masyarakat dapat memberikan pengalaman yang lebih baik bagi wisatawan.
Selain itu, penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Dosen Prodi Sosiologi, Azhari Evendi, S.Sos., MA, menekankan bahwa menjaga daya tarik wisata Gili Gede sangat penting untuk keberlanjutan pariwisata di desa tersebut.
Kegiatan sosialisasi pengembangan pariwisata yang kemarin diselenggarakan di Gili Gede menuai respons positif dari para peserta. Salah satu peserta, Khairil Sekretaris Desa gili gede indah, menyampaikan kesan mendalamnya terhadap acara tersebut. "Kegiatannya luar biasa sekali," ujar Khairil dengan antusias.
Ia memuji kualitas pemateri yang dinilainya "the best" karena mampu menyampaikan materi secara simpel, padat, dan jelas. Menurutnya, kemudahan pemahaman materi ini sangat membantu peserta.
Lebih lanjut, Khairil menyampaikan pesannya agar ilmu yang didapat dari kegiatan ini dapat menjadi bekal untuk masa depan.
"Jadinya kita dapat mudah untuk menemukan apa yang menjadi mimpi-mimpi kita ke depan," harapnya dengan penekanan khusus pada kemajuan Desa Gili Gede Indah.
Ia juga tak lupa mengajak masyarakat luas untuk berkunjung, menegaskan bahwa Gili Gede adalah "destinasi terbaik yang tidak kalah dengan destinasi lain." Pesan ini diamini oleh penyelenggara yang turut menyerukan: "Harus ke Gili Gede ya! Ingat, Gili Gede!" sebagai ajakan untuk menjelajahi keindahan destinasi ini.
Kualitas layanan dan keramahan yang ditawarkan destinasi wisata Gili Gede kini menjadi sorotan utama, membuktikan komitmennya untuk menjadi pemain global. Para pengunjung disuguhi pengalaman yang mengesankan sejak pertama kali menginjakkan kaki di Lombok.
Mulai dari penjemputan yang efisien dan ramah di bandara, hingga pengaturan transportasi laut yang nyaman menuju pulau, serta akomodasi dan aktivitas selama di Gili Gede, semuanya terkoordinasi dengan baik. Bahkan, hingga proses kepulangan pun, wisatawan merasa diperhatikan dan dimanjakan, meninggalkan kesan yang sangat positif.
Sebuah hotel privat pertama di Gili Gede, dengan branding dari Australia, berhasil menarik minat investor untuk mengembangkan fasilitas dan menambah jumlah kamar.
Namun, di tengah tantangan kepemilikan lahan, ditekankan bahwa ilmu pengetahuan adalah satu-satunya aset paling berharga. Hanya dengan bekal ilmu inilah pariwisata lokal dapat bersaing di kancah dunia. Oleh karena itu, penguasaan ilmu menjadi fondasi utama untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Melalui pengabdian dan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat tidak hanya meningkatkan kualitas layanan, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga keindahan alam dan lingkungan sekitar. (SN)