Notification

×

Iklan

Iklan

Bantah Telah Melanggar Aturan, Pengelola PAUD Garden School Ancam Akan Lapor Balik

Tuesday, July 7, 2020 | July 07, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T19:17:42Z
PAUD Garden School, Dusun Mudung Timur, Desa Anggaraksa, Kecamatan Pringgabaya, Lotim
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Pengelola PAUD Garden School, Dusun Mudung, Desa Anggaraksa membantah telah melanggar aturan dalam proses pendirian PAUD tersebut dan mengancam akan melaporkan balik pihak yang telah melaporkannya ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikud) Lotim beberapa hari lalu.

Hal itu disampaikan oleh Dedi, salah satu pengurus dan inisiator pendirian PAUD Garden School saat dihubungi melalui saluran telpon. Menurutnya, apa yang disampaikan oleh sejumlah pengelola lembaga dalam surat yang dilayangkan ke Dikbud pada 29 Juni lalu semuanya tidak benar. "Jadi berita yang disampaikan itu berita bohong atau berita hoaks" tegasnya. Selasa (07/07/2020).

Dedi mengaku ada dua Kekadusan yang tidak memiliki PAUD di Desa Anggaraksa, termasuk kekadusan tempatnya membangun Garden School tersebut. Sementara kekadusan-kekadusan lain sudah ada, bahkan ada juga yang satu kadus terdapat tiga PAUD.

"Justru di kekadusan Mudung Barat itu yang bermasalah tempatnya pihak pelapor itu karena di sana terdapat 3 PAUD dalam satu Dusun" kata dia.

Oleh karenanya, Dedi berjanji akan melaporkan hal itu ke Dikbud Lotim, sekaligus mengklarifikasi isi surat yang sudah dilayangkan itu. "Makanya besok saya akan bersurat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar izinnya itu dicabut secara permanen, karena jelas telah melanggar aturan dengan membangun 3 Lembaga dalam satu Kadus" ancamnya.

Dia menduga, Laporan yang dilayangkan oleh pengelola PAUD sebelumnya itu adalah bentuk ketakutan mereka untuk bersaing secara sehat dengan PAUD Garden School. Pasalnya, PAUD Garden School berani menggratiskan
biaya pendidikan di sana, seperti SPP dan seragam bagi peserta didik.

Tidak hanya itu, lanjut Dedi, Garden School juga memiliki agenda bulanan bersama para murid yakni perjalanan Eko wisata dan juga menggratiskan senam sehat bagi orang tua mereka. "Jadi gratis-gratis inilah yang membuat wali murid tertarik, sementara, para pelapor itu tiap tahun dinaikkan" Sambung Dedi.

Dedi mengaku, meskipun belum dilaunching, PAUD Garden School telah lama membuka pendaftaran bagi siswa baru yang ingin belajar di sana. Dan hingga saat in jumlah siswa yang sudah mendaftar di sana sebanyak 47 anak. "Sejak kita buka sampa hari ini sudah 47" bucapnya

Dia juga mencibir pelayanan PAUD yang ada di Desa Anggaraksa yang dianggap lamban dalam mengurus ijazah siswa. Dia juga menduga  PAUD dijadikan sebagai lahan bisnis. 

Karena itulah, simpul Dedi, masyarakat banyak tertarik dengan PAUD Garden School karena di PAUD yang sudah ada di sana itu tidak serius mengurusi anak didiknya. "Seperti ijazahnya misalnya, hingga kelas 4 SD belum juga dikeluarkan" beber Dedi. 

Mengenai izin, Dedi mengklaim telah mengantongi sejumlah izin dari pemerintah, seperti izin penerimaan siswa baru dan izin pendirian Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini dari pihak Desa. 

Akan tetapi, dia tidak menjawab secara jelas  apakah Garden School sudah lolos melalui tahap survei dan uji kelayakan atau tidak. Dia hanya mengatakan bahwa pihaknya sudah lama mengajukan izin penerimaan siswa baru ke Dikbud.

"Kalau izin penerimaan siswa baru mungkin besok akan ditandatangani oleh pak Kadis (Kepala Dinas)" ucapnya sembari mengatakan bahwa kepala Dikbud Lotim sering ke sana dan Sekertaris Dikbud sudah empat kali datang ke PAUD Garden School. 

"Pak Kadis kan sering ke sini, bahkan dia yang mendorong kita segera melakukannya" kata Dedi. 

Selain itu, dia juga mengaku sudah mendapatkan beberapa kucuran bantuan dari pemerintah daerah, terutama dari Dikbud, Baznas dan juga dari salah satu anggota DPRD Lotim.

"Intinya, kami membantah apa yang disampaikan dalam surat yang dilayangkan ke Dikbud itu. Dan kami akan melaporkan balik ke Dikbud agar PAUD di sana itu dicabut izinnya secara permanen" Pungkasnya. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update