Notification

×

Iklan

Iklan

Pengusaha Jasa Sewa Alat Pendakian Bergembira, Ini Penyebabnya

Saturday, July 11, 2020 | July 11, 2020 WIB Last Updated 2021-04-20T12:03:00Z
Foto: Alat Pendakian di Kaldera Camp dan Ilustrasi

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Euforia masyarakat terkait dengan dibukanya kembali wisata di wilayah konservasi Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR)  berdasarkan pengumuman berbentuk surat dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan No. PG.033/T.39/TU/KSA/07/2020 bukan hanya dirasakan oleh pengunjung yang berdatangan. Tapi disisi lain juga menjadi angin segar bagi pengusaha rental penyewaan alat pendakian khususnya yang berada di wilayah Lombok Timur

Ditemui di tempat usaha kecilnya bernama Kaldera Camp berlokasi di Gang Santren Mulang, Kecamatan Lenek, Kabupaten Lombok Timur, Irman selaku pengelola mengungkapkan kebahagiaannya karena telah dibukanya wisata yang menjadi salah satu penggerak mode usahanya yakni dengan menyewakan peralatan yang dibutuhkan oleh pendaki lokal maupun mancanegara.

"Kami sangat bersyukur karena dari kemarin sudah mulai dibukanya tempat-tempat destinasi wisata pendakian seperti bukit yang ada di wilayah TNGR, Sembalun dan Suela", uangkapnya. Sabtu, (11/07/2020).

Pria yang akrab di panggil Among ini juga memaparkan jika tarif yang dipasang jika ada wisatawan domestik yang datang menyewa peralatannya tersebut masih tergolong dalam harga yang pas dikantong mayoritas warga kelas menengah.

"Di tempat usaha kecil kami ini juga masih menawarkan harga yang cukup bermasyarakat, seperti tenda ini hanya 30 ribu permalam kalau pendaki ingin ke bukit, tapi jika mereka ingin ke Gunung Rinjani itu cuman 25 ribu saja permalam", tunjuknya sambil menjelaskan fungsi dari alat-alat tersebut.

Detail harga dari alat-alat tersebut hanya berbeda di tenda saja, yakni dengan rincian tenda 30 ribu permalam jika ke Bukit dan 25 ribu jika ke Gunung Rinjani, tas gunung (carrier) 15 ribu permalam, sleeping bad 10 ribu permalam, kompor 10 ribu permalam, dan alat masak (nesting) 10 ribu permalam.

"Jika ada konsumen yang lebih dari 100 ribu menyewakan alat kami itu akan diberikan gratis satu perlatan lagi dan jika lebih dari 150 ribu nanti kita akan cashback", ulasnya.

Selain itu, Ia juga menerangkan bahwa saat ini hanya menerima konsumen bagi yang ingin mendaki ke bukit saja. Karena informasi yang jelas tentang pembukaan khusus jalur Rinjani belum ia terima secara jelas sampai saat ini.

"Untuk saat ini memang pelanggan kami rata-rata ke bukit karena untuk pendakian Gunung Rinjani sendiri itu informasinya masih simpang siur kami terima, jadinya saat ini hanya fokus melayani pelanggan yang ke bukit saja", jelasnya.

Untuk saat ini, ada beberapa destinasi wisata bukit yang sedang hit di kalangan kunsumennya yang datang ngrental yakni bukit pergansingan, bukit nanggi, bukit anak dara, bukit mantong, bukit savana, bukit propok (TNGR) dan bukit pal jepang (Suela).

"Yang sedang hit di anak muda sekarang ini bukit-bukit yang ada di Sembalun, di wilayahan TNGR, dan terakhir kemarin di buka itu bukit pal jepang yang ada di Suela", paparnya.

Ia juga selalu menginformasikan kepada konsumennya agar tetap menggunakan protokol kesehatan nantinya jika akan mendaki, baik ke bukit atau ke gunung. Menurutnya, jika nantinya Gunung Rinjani dibuka itu seharusnya pendaki melewati jalur yang resmi seperti jalur Sembalun, jalur Senaru, jalur Aikberik, dan jalur Timbanuh.

"Saya tetap memberi informasi kepada konsumen yang datang menyewa ke sini agar tetap mematuhi Prokes yang ada kalau mereka ingin ke bukit. Dan jika nantinya mereka ingin mendaki Gunung Rinjani alangkah baiknya jika melalui jalur resmi saja lebih aman dan terjamin", himbaunya.

Di tempat yang sama, Rahman selaku pelanggan tetap di Kaldera Camp juga merasakan Euforia yang sama dengan dibukanya kembali wisata bukit yang ada di wilayah TNGR tersebut.

"Saya sudah 3 minggu berturut-turut tetap menyewa disini. Dan saat ini saya menyewa tenda 3 buah, carrier 2 buah, kompor 1 buah dan matras 4 buah", pungkas Rahman.

Menurut Rahman sendiri jika melihat pengalamannya beberapa minggu terakhir jika pendaki ingin ke bukit harus tetap mentaati protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah. Yang lebih penting lagi untuk diketahui bahwa setiap bukit sekarang ini mempunyai kuota maksimal pengunjung perhari dan itupun harus dibooking terlebih dahulu melalui situs masing-masing bukit.

"Memang kita tetap harus menggunakan masker dan membawa hand sanitizer agar bisa ke wisata bukit. Seperti minggu kemarin kami 17 orang naik ke bukit Pal Jepang itu sebelum naik kami diperiksa dulu apakah sesuai dengan prosedur kesehatan atau tidak", tungkas Rahman. (SN-06)

×
Berita Terbaru Update