Notification

×

Iklan

Iklan

Kabid Perairan PUPR Lotim: Pekasih Itu Memfasilitasi Air, Bukan Mengelola

Tuesday, August 11, 2020 | August 11, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T10:14:22Z

Sosiawan Putraji, Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Lombok Timur

Lombok Timur, Selaparangnews.com – Fungsi dari fasilitator air atau yang biasa disebut dengan Pekasih hanya untuk mengawasi air yang mengalir dari Daerah Aliran Sungai (DAS) agar sampai ke sawah para petani. “Pekasih itu memfasilitasi, bukan sebagai pengelola,” terang Sosiawan Putraji, Kepala Bidang Pengairan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Lombok Timur. Selasa, (11/08/2020)


Adapun bentuk fasilitasi yang akan diberikan oleh para Pekasih menurut Sosiawan, dengan berbagai cara seperti mengecek kendala yang dilalui oleh air, menganalisa kondisi sawah, dan memberitahukan jadwal datangnya air agar sawah petani bisa mendapatkan hasil tani sesuai dengan yang diinginkan.

Ia melanjutkan, besaran debit air yang datang tergantung dari DAS tersebut. “Sebuah DAS ada ratusan hektare yang dilewati, maka terbagilah menjadi wilayah kesubakan dan pengamatan,” jelas Sosiawan.

Dari paparannnya, maka sudah jelas jika Pekasih hanya menerima air yang sudah diatur oleh sistem dan tidak berhak mengatur pengelolaan aliran air tersebut.

Di wilayah Lombok Timur sendiri, terdapat 10 lokasi Kantor Pengamat Pengairan (KPP), yaitu KPP Gambir, KPP Palung, KPP Kermit, KPP Kali Gading, KPP Maronggek, KPP Tojang, KPP Belimbing, KPP Tanggek, KPP Sambelia dan KPP Dese.

Semua KPP tersebut berada di bawah Seksi Operasional Pemeliharaan (OP) atau bina manfaat yang berhak mengatur tata kelola kebutuhan air petani melalui kantor pengamat. “Pengamat tersebut yang membaca situasi kebutuhan air setiap areal persawahan,” tandas Sosiawan.

Selain itu, Sosiawan mengomentari bahwasanya sering terjadi masalah karena adanya ketimpangan perilaku Pekasih kepada para petani, itulah yang menyebabkan sering terjadinya cek-cok di lapangan.

“Saya hantam kalau ada Pekasih yang meminta uang agar bisa merubah jadwal pengairan tersebut,” tegas Sosiawan. Mengingat, banyak sekali modus yang digunakan oleh oknum-oknum lapangan yang tidak bertanggung jawab sehingga sulit terdeteksi.

Pekasih sudah mengetahui jadwal setiap bulannya mengenai aliran air ke sawah petani tersebut. “Mereka tidak bisa semau-maunya karena sudah sistematis terjadwal dari Kantor Pengamat Pengairan,” terangnya.

Akan tetapi di sisi lain, ia juga sangat mengapresiasi kinerja dari para Pekasih yang benar-benar menjalankan tugasnya di wilayah Lotim. Menurutnya, khidmat Pekasih untuk sawah para petani luar biasa, mengingat mereka harus berjibaku dengan kondisi lapangan yang terkadang tidak menentu. “di saat tugas malam, bisa saja ada hewan yang menyerangnya,” kata Sosiawan.

Terpisah, salah satu Pekasih di Kecamatan Sikur yang enggan disebutkan namanya membenarkan jika fungsi Pekasih hanya mengatur jalannya air dari DAS. “Bukan kita yang mengelola air tersebut,” ungkapnya melalui sambungan seluler.

Ia menjelaskan jika dirinya hanya bertugas untuk mengawasi jalur air, agar tepat mengenai areal masing-masing subak. “Semua jadwal pengairan sudah terjadwal dengan rapi,” singkatnya (SN-06)
×
Berita Terbaru Update