Notification

×

Iklan

Iklan

Kerap Merugi, 98 Persen Petani Tembakau Open di Desa Suela Beralih ke Tembakau Rajang

Tuesday, August 11, 2020 | August 11, 2020 WIB Last Updated 2021-04-15T10:14:45Z


Foto: Petani Tembakau Rajang, Dusun Bagu Timur, Desa Suela Lauk, Kecamatan Suela
Lombok timur, selaparangnews.com – Selain dikenal sebagai salah satu desa yang menyimpan segudang spot wisata menarik, Desa Suela, Kecamatan Suela, Kabupaten Lombok Timur juga menjadi daerah petani tembakau andalan. Bagi masyarakat Desa Suela, bertani tembakau menjadi semacam warisan yang diturunkan dari generasi ke generasi yang digalakkan tiap musim panas.

Mulanya, mayoritas petani tembakau di Desa Suela lebih banyak memproduksi tembakau Open. Namun, beberapa tahun terakhir ini, mereka berangsur-angsur beralih memproduksi tembakau Rajang akibat sering merugi. 

‘’Bahkan Sering juga tembakau para petani tidak dibayar oleh para pengepul dengan alasan para pengepul juga rugi besar’’. Ungkap Serianum, salah satu petani tembakau yang ditemui media ini. Selasa. (11/08/2020)

Pria asal Dusun Bagu itu menceritakan, biaya produksi tembakau Open juga relatif lebih mahal dari pada tembakau Rajang, mulai dari pembuatan tempat tanam, pupuk, bibit, dan biaya perawatan sampai panen. ‘’1 Hektar lahan itu, biayanya bisa mencapai Rp. 20 Juta, dan itu seringkali  tidak sesuai dengan hasil penjualan’’ keluhnya.

Sementara untuk tembakau Rajang, sambung Surianum, pembiayaan lebih sedikit dan otomatis keuntungan jauh lebih besar. ’’Bahkan keuntungannya bisa 5 kali lipat dari total pembiayaan yang dikeluarkan’’ jelasnya sambil merincikan bahwa menanam tembakau rajang dengan modal Rp. 7 hingga 10 juta rupiah di atas lahan seluas 1 hektar tidak terlalu membutuhkan banyak biaya. 

‘’Pertama, bibitnya tidak terlalu mahal dan proses perawatan tidak terlalu rumit paling hanya satu kali ngecor dan itupun pupuk yang kita gunakan dalam 1 hektar hanya 50 kg dan pembiayaan panen dan merajang dalam 1 bal itu biayanya 175 ribu ungkapnya


Masih kata Serianum, dalam 1 hektar lahan tempat menanam tembakau Rajang bisa mengasilkan 90 bal tembakau yang sudah dirajang. Sementara mengenai harga, untuk jenis Kasturi harga per balnya itu sekitar Rp. 700 000. ‘’Kalau kualitasnya bagus bisa sampai Rp. 1 juta lebih, tinggal dikalikan saja berapa total harganya’’ jelasnya sumringah. 

Senada dengan Serianum, Satria Alais amaq siro (40) selaku petani tembakau rajang di Dusun Batu Butir Desa Suela Lauk bahwa keuntungan dalam menanam tembakau Rajang jauh lebih besar dibandingkan dengan menanam tembakau Open.

‘’Menanam tembakau Rajang lebih menguntungkan petani dari tembakau Open" Tutupnya. (SN. 08)
×
Berita Terbaru Update