Notification

×

Iklan

Iklan

Upacara Bendera Ponpes Thohir Yasin Lendang Nangka Cerminkan Santri Pancasilais

Tuesday, August 18, 2020 | August 18, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:55:59Z
Foto: Santri Ponpes Tohir Yasin Saat Upacara Bendera 17 Agustus 2020


Lombok Timur, Selaparangnews.com -  Upacara Apel Bendera yang digelar tiap tanggal 17 Agustus oleh segenap rakyat Indonesia selalu hadir dengan warna dan kekhasannya masing-masing.

Para pencinta alam misalnya, mereka mengibarkan sang saka merah-putih di atas gunung, bukit atau di tengah hutan. Para penyelam  mengibarkan bendera di dasar lautan dan seorang Atlet payung terjun akan mengibarkan bendera di atas awan, dan seterusnya dan sebagainya, masing-masing orang punya cara tersendiri mengekspresikan cintanya pada negara ini.

Begitu juga dengan salah satu pondok pesantren salaf yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Pondok Pesantren Thohir Yasin namanya. Ponpes yang terletak di Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik itu menggelar upacara apel bendera memakai atribut khas pesantren dan Islam yakni mengenakan jubah dan serban.

Mungkin itu hal biasa, yang istimewa  adalah para petugas upacaranya adalah anak-anak negeri yang berasal dari wilayah yang berbeda-beda, ada yang dari Kota Mataram, Lendang Nangka, Desa Loyok bahkan ada yang dari Papua.

"Tiga Santri yang bertugas sebagai pengibar bendera itu berasal dari desa dan bahkan daerah yang berbeda-beda" ujar Ahmad Patoni, S.S, M.Pd. sembari menyebutkan namanya satu persatu.

"Pengibar pertama bernama Lalu Rizki merupakan Santri MDSM Thohir Yasin asal Kota Mataram. Selanjutnya Lalu Abdurrahman, Santri asal Loyok dan yang terakhir adalah Isma'il, asal Lendang Nangka" Sebutnya.

Kepala Madrasah Diniyah Salaf Modern (MDSM) itu melanjutkan, khusus untuk pembawa benderanya, merupakan  santri MDSM asal Papua bernama Cikal Ghazali. Sementara yang berperan sebagai pembina upacara ialah pengasuh ponpes sendiri yakni Almukarrom TGH. Isma'il Thohir.

Dalam kesempatan itu, lanjut Ahmad Patoni, pembina upacara berpesan kepada seluruh peserta agar selalu memegang teguh Pancasila, karena Pancasila merupakan nilai-nilai dasar kehidupan yang dirumuskan oleh para Ulama.

"beliau menegaskan bahwa nilai-nilai keislaman sudah tercakup dalam lima sila yang ada" tutup Ahmad Patoni menirukannya. (SN-05)

×
Berita Terbaru Update