![]() |
| Muslih, Kepala Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Sikur. |
Lombok Timur, Selaparangnews.com
- Aliansi Rakyat Menggugat (Alarm) NTB menduga adanya pengurangan isi Gas
Elpiji 3 Kg di Lombok Timur. Dugaan itu disampaikan Zuarno Saputra, Sekertaris
Jenderal Alarm NTB saat melakukan hearing di kantor DPRD Lotim (01/09) bersama
Disperindag, Kepala SPBE Sikur dan juga Aparat Kepolisian.
Dalam kesempatan itu, dia mengaku
sudah menimbang dua buah tabung Gas yang berbeda, ada yang berisi dan ada yang
kosong.
Anehnya lanjut Zuarno, hasilnya
cukup mengejutkan. Tabung kosong itu beratnya hampir mencapai 5 Kg, sementara
tabung Gas yang berisi itu hanyalah 6 kg lebih.
Artinya, ada selisih berat yang kurang sekitar 2 Kg di sana.
Atas dasar itulah, Zuarno bertanya kepada Kepala SPBE
Sikur kemana Gas Elpiji yang 3 kg tersebut. "Lalu di mana yang 3 Kg itu,
selama ini kan masyarakat tidak pernah tahu berapa isi tabung gas itu yang
sebenarnya" tegas Zuarno.
Menanggapi hal itu, Kepala
Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Sikur, Muslih, menampik adanya dugaan
pengurangan isi Gas Elpiji 3 Kg oleh pihak SPBE.
Pasalnya, lanjut Muslih, proses
pengisian Gas Elpiji itu dilakukan dengan mekanisme yang cukup ketat. Dan untuk
mengecek tabung Gas tetap dalam keadaan baik atau tidak, pihak SPBE selalu
memasukkannya ke dalam air.
"kalaupun ada yang kurang
satu dua tabung gas, meskinya disikapi dengan cara ditimbang ulang, bahkan
bisa dikembalikan" ungkapnya. Rabu,
02/09/2020.
Dia mengaku, sebenarnya pihak
SPBE selalu melakukan penimbangan terhadap tabung Gas Elpiji yang akan
didistribusikan itu. Akan tetapi, karena terlalu banyak tabung yang harus
diperiksa, maka menurutnya, wajar-wajar saja jika ada satu dua tabung yang
terlewatkan.
"Kita tetap timbang, tapi
kan tidak mungkin menimbang 17 ribu tabung Gas dengan satu persatu" kata
dia.
Muslih juga mengklaim bahwa
proses pengisian Gas Elpiji tersebut dilakukan dengan menggunakan alat yang cukup canggih, sehingga kemungkinan
untuk terjadinya kekurangan itu sangat minim.
"Sudah ada alatnya, semuanya
didesain sedemikian rupa oleh Pertamina" jawab Muslih saat ditanya apakah
ada alat khusus dan sistematis yang digunakan dalam proses pengisian Gas Elpiji
tersebut. (SN-05).
