Notification

×

Iklan

Iklan

Isi Gas Elpiji Diduga Kurang, Kepala SPBE: Kalau Kurang Bisa Dikembalikan

Kamis, 03 September 2020 | September 03, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:06:02Z



Muslih, Kepala Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Sikur.
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Aliansi Rakyat Menggugat (Alarm) NTB menduga adanya pengurangan isi Gas Elpiji 3 Kg di Lombok Timur. Dugaan itu disampaikan Zuarno Saputra, Sekertaris Jenderal Alarm NTB saat melakukan hearing di kantor DPRD Lotim (01/09) bersama Disperindag, Kepala SPBE Sikur dan juga Aparat Kepolisian.

Dalam kesempatan itu, dia mengaku sudah menimbang dua buah tabung Gas yang berbeda, ada yang berisi dan ada yang kosong.

Anehnya lanjut Zuarno, hasilnya cukup mengejutkan. Tabung kosong itu beratnya hampir mencapai 5 Kg, sementara tabung Gas yang berisi itu hanyalah 6 kg lebih.  Artinya, ada selisih berat yang kurang sekitar 2 Kg di sana.

Atas dasar  itulah, Zuarno bertanya kepada Kepala SPBE Sikur kemana Gas Elpiji yang 3 kg tersebut. "Lalu di mana yang 3 Kg itu, selama ini kan masyarakat tidak pernah tahu berapa isi tabung gas itu yang sebenarnya" tegas Zuarno.

Menanggapi hal itu, Kepala Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) Sikur, Muslih, menampik adanya dugaan pengurangan isi Gas Elpiji 3 Kg oleh pihak SPBE.

Pasalnya, lanjut Muslih, proses pengisian Gas Elpiji itu dilakukan dengan mekanisme yang cukup ketat. Dan untuk mengecek tabung Gas tetap dalam keadaan baik atau tidak, pihak SPBE selalu memasukkannya ke dalam air.

"kalaupun ada yang kurang satu dua tabung gas, meskinya disikapi dengan cara ditimbang ulang, bahkan bisa  dikembalikan" ungkapnya. Rabu, 02/09/2020.

Dia mengaku, sebenarnya pihak SPBE selalu melakukan penimbangan terhadap tabung Gas Elpiji yang akan didistribusikan itu. Akan tetapi, karena terlalu banyak tabung yang harus diperiksa, maka menurutnya, wajar-wajar saja jika ada satu dua tabung yang terlewatkan.

"Kita tetap timbang, tapi kan tidak mungkin menimbang 17 ribu tabung Gas dengan satu persatu" kata dia.

Muslih juga mengklaim bahwa proses pengisian Gas Elpiji tersebut dilakukan dengan menggunakan alat  yang cukup canggih, sehingga kemungkinan untuk terjadinya kekurangan itu sangat minim.

"Sudah ada alatnya, semuanya didesain sedemikian rupa oleh Pertamina" jawab Muslih saat ditanya apakah ada alat khusus dan sistematis yang digunakan dalam proses pengisian Gas Elpiji tersebut. (SN-05).

×
Berita Terbaru Update