Notification

×

Iklan

Iklan

Merancang Program Strategis Organisasi

Friday, September 18, 2020 | September 18, 2020 WIB Last Updated 2020-09-18T12:38:36Z

Foto: Ilustrasi (Google.com)

Opini, Selaparangnews.com - Banyak orang bingung menentukan program apa yang akan dilakukan oleh organisasi atau lembaganya dalam periode kepengurusannya. Dari pada bingung lama-lama, mencotek saja program yang sedang trend baik yang telah dan sedang dilakukan oleh organisasi/lembaga lain. Makanya banyak kegiatan organisasi/lembaga yang mirip-mirip. Padahal kondisi, kebutuhan dan tujuan pendirian setiap organisasi/lembaganya berbeda-beda.

Kebingungan merumuskan program organisasi itu menunjukkan kondisi kelompok organisasi yang malas berpikir. Itu juga menunjukkan ketidakpahaman-nya tentang organisasi atau lembaganya. Organisasi lalu tak ubahnya sebagai wadah ngumpul-ngumpul, ngobrol atau untuk menunjukkan eksistensi dan kekuatan massa yang dimiliki. Kalau ada yang bertanya, “Apa program utamanya”, tidak jelas.

Kegiatannya lalu ngumpul-ngumpul, jalan-jalan, makan-makan, hadiri undangan, bagi-bagi bantuan dan foto bersama. Program lain memberikan ucapan selamat kepada berbagai pihak lengkap dengan foto terbaik dan jabatan organisasi/lembaga. Organisasi/lembaga tak ubahnya alat promosi diri dan jabatannya. Bila ucapan selamat itu dipesan dan dipasang oleh orang lain tentu membutuhkan biaya. Padahal untuk buat kegiatan saja, mesti mengajukan proposal kemana-mana.

Kalau organisasi/lembaga punya tujuan, visi, misi dan keinginan untuk mendorong dan menciptakan perubahan ditengah masyarakat atau anggotanya–harusnya setiap organisasi/lembaga menyusun (mempunyai) program strategis yang sifatnya jangka pendek, menengah dan panjang. Dengan begitu, ia punya gambaran dan imaginasi perubahan apa yang akan dilakukan (raih) selama memimpin atau mengurus organisasi.

Kalau selama kontrak kepengurusannya tidak memiliki program strategis, maka tidak ada indikator untuk menilai berhasil tidaknya secara organisatoris, apa lagi mendorong perubahan. Program strategis atau utama tentu saja program-pilihan pilihan yang diharapkan akan mampu mendorong perubahan dan target dalam organisasinya. 

Program dan kegiatan itu dua hal yang berbeda. Program adalah ide-ide utama dan penting yang akan dilakukan oleh organisasi /  lembaga. Penentuan program organisasi pun berdasarkan masalah dan kebutuhan anggota organisasi. Program itu diusulkan untuk menjawab masalah dan kebutuhan organisasi. Kegiatan merupakan aktivitas-aktivitas untuk menjawab masalah dan kebutuhan organisasi.

Program itu cakupannya jangka menengah dan panjang, sedangkan kegiatan cakupannya jangka pendek. Program hasilnya akan bisa dilihat dalam kurun waktu panjang, capaian kegiatan langsung bisa dilihat setelah kegiatan dilakukan. Akumulasi hasil (out put) kegiatan-kegiatan itu lah yang akan menentukan hasil program (out come).

Beberapa pendekatan dibawah yang bisa dilakukan untuk merancang program strategis organisasi/lembaga. Pertama, melakukan analisis kondisi, kebutuhan dan tantangan internal-eksternal organisasi. Hasil analisis ini bisa dijadikan acuan untuk menentukan isu atau program strategis organisasi. Kedua, mengembangkan alternatif ide lalu melakukan seleksi, kategori dan abstarksi dari ide-ide tersebut.

Ketiga, merumuskan visi, misi dan tujuan sukses organisasi terlebih dahulu. Merumuskan posisi sukses yang dingin dicapai oleh organisasi. Kalau organisasi sudah memiliki visi, misi dan tujuan tentu saja programnya mengacu kepada visi misi yang ada. Kecuali membutuhkan koreksi dan perbaikan. Dari sinilah bisa disusun program jangka pendek, menengah dan penjang.

Pendekatan lain yang juga bisa dipakai untuk membantu menyusun program strategis ada yang disebut dengan Logical Framwork Analisis (LFA) dan Apresiatif Inquiry (AI). Logical Framwork Analisis (LFA) ini sebuah model pendekatan yang berorientasi data hasil analisis masalah. Membuat perencanaan (solusi) berbasis masalah dan mengembangkan kerangka logis untuk menjawab masalah yang ada. Maka program utama yang disusun program dan kegiatan yang bertujuan untuk menjawab berbagai masalah yang dihadapi oleh organisasi / lembaganya.

Ada pun Apresiatif Inquiry (AI), sebuah model perencanaan program strategis berbasis positif thinking (berpikir positif) dengan cara mengakui, membagi hasil yang sudah dicapai terus mengembangkan. Kalau menggunakan pendekatan ini, maka yang akan dilakukan berusaha untuk menemukan (discovery), membangun mimpi (dream), menyepakati rancang bangun (desingh), membagi hasil (delivery) dan menerima ketentuan nasib (destiny). Pendekatan ini lebih mengutamakan untuk mengembangkan potensi local yang dimiliki oleh pengurus atau anggota organisasi/lembaga ini berdasarkan kebutuhan mereka.

Model atau pendekatan perencanaan program diatas bisa dipergunakan untuk menyusun program kerja organisasi, lembaga atau perkumpulan. Pendekatan itu juga bisa diterapkan pada perusahaan yang berorientasi untuk mendapatkan keuntungan dan pengembangan modal usaha. Meski organisasi, lembaga dan perusahaan berbeda orientasi tapi persamaan pada pada tujuan pengembangan kelembagaan.


Penulis, Yusuf Tantowi (Koord.Mitra Strategic)

×
Berita Terbaru Update