Notification

×

Iklan

Iklan

Nama Pengasuh Dicatut Oknum Timses, Humas Ponpes Thohir Yasin Angkat Bicara

Thursday, September 10, 2020 | September 10, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:45:47Z
Foto: Screeshot

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Humas Pondok Pesantren Thohir Yasin  Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, akhirnya angkat bicara setelah beredarnya postingan salah satu Tim Sukses (Timses) pasangan calon kepala daerah yang mencomot nama pengasuh ponpes tanpa izin.

"Tindakan ini perlu diluruskan, karena beberapa keturunan TGH. Ismail Thohir Yasin (Pengasuh Ponpes Thohir Yasin) merasa tidak terima dengan tindakan itu" Ujar Muhammad War'i, Humas Ponpes Thohir Yasin. Kamis, 10/09/2020.

Tidak hanya itu, lanjut War'i, penolakan terhadap tindakan oknum tersebut juga dilakukan oleh para guru dan karyawan pondok. "Guru dan karyawan Ponpes Thohir Yasin juga menunjukkan sikap menolak" tegasnya.

Menurutnya, pencatutan nama Thohir Yasin dalam setiap agenda politik memang sering kali muncul, terutama di musim-musim politik seperti sekarang ini.  Karena itulah, supaya tidak terus-menerus terjadi, maka sebagai Humas Ponpes ia perlu memberikan klarifikasi sekaligus menjelaskan seperti apa sikap politik Thohir Yasin yang sesungguhnya. 

"Hal ini perlu, untuk menjaga orientasi pesantren dalam idealitas sosial politik dewasa ini"  susulnya. 

Wardi menuturkan bahwa secara umum, sikap yang diusung oleh Thohir Yasin dalam politik adalah sebuah prinsip mendasar yang terangkum dalam semboyan “tidak kemana-mana tetapi ada dimana-mana”.

Menurutnya, semboyan itu telah mengejawantah dalam seluruh bidang kehidupan, baik bidang pendidikan,  kehidupan sosial, politik, dan keagamaan. 

"Dan khusus dalam konteks politik, sikap Thohir Yasin itu netral tanpa pandang bulu" papar Muhammad War'i.

Pengasuh Ponpes Thohir Yasin sendiri, yakni TGH. Ismail Thohir, lanjutnya, selalu menekankan tentang netralitas itu, terutama saat musim politik tiba. 

"Setiap momen politik, beliau selalu berpesan supaya memilih partai yang sesuai hati nurani, dan pesan itu selalu beliau dengungkan dalam setiap momen pengajian" kata War'i.  

War'i mengaku bahwa dirinya berkata begitu semata-mata untuk menegaskan posisi Ponpes Thohir Yasin dalam arus politik di NTB ini. 

Karena menurutnya, sikap politik yang diangkat oleh Pengasuh Ponpes Thohir Yasin adalah sikap politik yang netral, tidak berpihak kepada partai maupun kelompok mana pun. 

Akan tetapi, sambungnya, itu adalah sikap politik saja.  Bukan berarti bahwa Thohir Yasin menolak partai atau siapapun yang mau bersilaturrahmi ke sana. 

"Kalau sekedar silaturahmi silakan saja" ujarnya sambil menegaskan bahwa  Ponpes Thohir Yasin tidak akan pernah memberikan dukungan politik secara kelembagaan maupun individu pimpinan.

War'i kembali mengenang sikap  pengasuh ponpes dalam momen-momen politik. Menurutnya, pengasuh ponpes selalu menjaga diri dari rayuan politik.  

"Dalam musim-musim politik, TGH Ismail Thohir selalu menjaga diri" ungkapnya sambil menambahkan bahwa mungkin itu sulit bagi orang lain, tetapi karena tekad untuk berdiri secara netral dalam arus politik nasional telah bulat maka itu harus dilakukan. 

"Karena itulah, maka tidak ada dukungan apapun untuk calon manapun" tandasnya.

War'i meminta supaya pesan tegas tersebut bisa dimaklumi oleh semua kalangan partai politik maupun orang-orang yang berkepentingan di sekelilingnya. 

Terhadap tindakan pencatutan nama pengasuh ponpes itu, War'i menilai bahwa itu merupakan sebuah pelanggaran etik yang tak boleh dilakukan. 

Oleh karennya, Dia meminta supaya masyarakat tidak percaya kepada siapapun yang mengaku didukung oleh Ponpes Thohir Yasin. "Thohir yasin tetap dalam prinsipnya, Tidak Kemana-mana tetapi Ada Dimana-mana" ulangnya lagi.

Terhadap oknum itu, lanjut War'i, pihaknya meminta supaya dia segera menghapus postingannya dan memberikan klarifikasi agar tidak mengundang kesalahpahaman publik. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update