Notification

×

Iklan

Iklan

SMAN 1 Selong Siap Lakukan Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Ini Harapan KCD Lotim

Friday, September 18, 2020 | September 18, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:24:02Z


SMAN 1 Selong, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Selong Kabupaten Lombok Timur mengaku siap melakukan simulasi pembelajaran tatap muka di sekolah pada pekan depan.

"Kami seratus persen siap menggelar simulasi belajar tatap muka" tegas Wakil Kepala Sekolah SMAN 1 Selong, H. Lukman. Jum'at, 18/09/2020.

Berdasarkan keterangannya, semua kebutuhan yang menunjang pembelajaran tatap muka di tengah Pandemi Covid-19, seperti Wastafel, Hand Sanitizer, dan juga masker sudah dipersiapkan dengan baik.

Tidak hanya itu, H. Lukman juga mengaku sudah melakukan sosialisasi kepada peserta didik terkait penerapan protokol Covid-19 di sekolah. Bahkan juga menyediakan bilik sterilisasi, meskipun tidak direkomendasikan oleh WHO (World Health Organization).

"Pertama kami sudah melakukan sosialisasi kepada anak didik, baik melalui media sosial maupun melalui poster-poster yang kita tempel di seluruh kawasan sekolah" ungkapnya.

H. Lukman melanjutkan, kendati Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi memberikan beberapa opsi untuk teknis pembelajarannya, namun ia mengaku, untuk SMAN 1 Selong,  masing-masing kelas akan dibagi menjadi dua, di mana tiap jenjang kelas akan mendapatkan pembelajaran selama dua hari.

"Senin-selasa misalnya untuk kelas X, Rabu-Kamis untuk kelas XI dan Jum'at-Sabtu untuk kelas XII" paparnya sembari menegaskan bahwa itu merupakan cara yang digunakan oleh SMAN 1 Selong untuk mensiasati teknis pembelajaran saat melakukan simulasi nanti.

Saat ditanya apakah pasti akan melakukan simulasi pembelajaran tatap muka pada Senin mendatang. H. Lukman mengaku belum berani memastikan itu, mengingat keadaan Kecamatan Selong yang masih dalam zona merah penyebaran Covid-19.

"Kita belum dapat kepastian, masih menunggu arahan dari atasan" ujarnya,

Dia menambahkan, jika merujuk pada jadwal yang beredar sebelumnya, semua sekolah memang akan melakukan simulasi pada waktu yang sudah ditentukan. Namun sehari sebelum simulasi dilakukan, keluar surat terbaru yang mempertimbangkan tingkat penyebaran Covid-19. 

"Labuhan Haji kan tidak direkomendasikan karena masih zona merah" sambungnya.

Terpisah, Kepala Cabang Dikbud (KCD) Kabupaten Lombok Timur, Lalu. M. Hidlir mengatakan, simulasi belajar tatap muka dilakukan selama tiga minggu ke depan berdasarkan jadwal yang sudah ditentukan.

Dalam satu Minggu itu, lanjutnya, ada lima sampai tujuh sekolah yang akan melakukan simulasi belajar tatap muka, di mana hal itu akan menjadi penentu bagi sekolah-sekolah yang bersangkutan, apakah proses pembelajaran tatap muka bisa dilanjutkan atau tidak.

Oleh karenanya, ia meminta kepada semua sekolah yang akan melakukan simulasi itu benar-benar mempersiapkan dengan baik, jangan sampai ada klaster baru dari sekolah.

"Kami berharap, Bapak-ibu Kepala Sekolah melaksanakan simulasi tatap muka ini sesuai dengan aturan protokol Covid-19 yang sudah ditetapkan, jangan sampai lengah dan membiarkan anak didik berkerumun" pintanya. 

Selain itu, ia juga berharap uji coba itu berjalan dengan baik tanpa menimbulkan persoalan di kemudian hari. Apa sebab? Karena, jika uji coba itu berhasil tanpa ada hambatan, maka di Minggu ke empat, semua sekolah bisa melakukan pembelajaran tatap muka, namun tetap dengan mengedepankan protokol Covid-19. (SN-05)
×
Berita Terbaru Update