Notification

×

Iklan

Iklan

BPNT Dimainkan, BUMDes Pandan Wangi: Kami Diperintah Jadi Suplayer Oleh TKSK, TKSK Jerowaru Membantah

Saturday, October 3, 2020 | October 03, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:08:35Z


Lombok Timur, Selaparangnews.com - Carut marutnya persoalan penyaluran tambahan Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) alias Bantuan Program Sosial (BPS) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Desa Pandan Wangi, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur menjadi perhatian saat ini. Hal itu disebabkan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dimiliki oleh Desa Pandan Wangi mengklaim dirinya diperintah menjadi Suplayer oleh Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Tetapi TKSK sendiri membatah telah memerintah pihak BUMDes tersebut.
Foto: Jumedan Hasyri TKSK Jerowaru (kiri) dan Robi Hardiawan Ketua BUMDes Pandan Wangi (kanan).


Ketua Bumdes Pandan Wangi Robi Hardiawan mengakui bahwa dirinya beserta pengurus Bumdes lainnya telah menyalurkan BPS beberapa hari yang lalu. Sehingga BUMDes Pandan Wangi menjadi satu-satunya yang menjadi suplayer di Kecamatan Jerowaru untuk saat ini.

"Kita sudah melakukan pencairan tambahan bantuan BPNT pada hari selasa kemarin, Itupun berdasarkan hasil loby kami ke TKSK pada hari minggu, sehingga dari semua Desa yang ada di Kecamatan Jerowaru hanya BUMDes Pandan Wangi yang di berikan izin menjadi Suplayer oleh TKSK". Ungkap Robi Hardiawan Ketua BUMDes "Pandawa Sejahtera" Desa Pandan Wangi Kecamatan Jerowaru. Sabtu, 3/10/2020
Itulah kemudian yang menjadi dasar Robi berani menyalurkan tambahan bantuan BPS tersebut. Selain itu Robi juga menceritakan bahwa kuota tambahan bantuan BPS yang ada di d
Desa Pandan Wangi sebanyak 245 KPM. dari 245 KPM, sebanyak 243 KPM yang mampu di cairkan oleh BUMDes, sisanya dikembalikan ke TKSK karena masih bermasalah. 

"Dari 245 kuota yang ada, BUMDes hanya mampu mencairkan 243 sisanya bermasalah". Sebutnya

Adapun jenis komoditi yang diberikan oleh BUMDes sendiri ialah semua yang sudah diatur dalam pedoman umum yakni seperti telur, beras, daging dan kacang. 

"Semua komoditi itu BUMDes yang tangani seperti beras, telur, kacang dan daging," terangnya

‌Namun ketika ia di tanyai terkait adakah Surat Edaran (SE) dari Dinas Sosial untuk melakukan pencairan tambahan bantuan BPS tersebut, Robi mengatakan tidak mengetahui keberadaan dari SE tersebut.

"Kalau masalah SE itu kami tidak tau karena kami ikuti perintah dari TKSK," Tuturnya

Lebih lanjut Robi menjelaskan bahwa pencairan yang dilakukan pihaknya atas nama BUMDes yang dimana keuntungan yang didapatkan nantinya akan masuk ke rekening BUMDes bukan rekening pribadi. Walaupun ia belum bisa menunjukkan bukti bahwa keuntungan itu masuk ke rekening BUMDes ketika diperjelas oleh SN.

"Kami melakukan pencairan atas nama BUMDes bukan atas nama pribadi, sehingga hasil keuntungannya itupun masuk ke rekening BUMDes Pandawa Sejahtera," Sebutnya

Selain itu Robi juga memaparkan tentang TKSK yang tidak pernah menjelaskan sama pihaknya bahwa pencairan kali ini harus memakai Suplayer yang sudah ada atau tidak. Sementara itu untuk pencairan sendiri pihaknya memakai dua agen dari empat agen yang ada di wilayah Desa Pandan Wangi sendiri. 

"TKSK juga tidak pernah bilang kepada kami kalau pencairan ini harus memakai suplayer yang sudah ada. Sementara untuk pencairan sendiri kami memakai 2 agen dari 4 agen yang ada didesa, dan kami tidak memakian 2 agen yang lain itu karena ada alasan pribadi yang tidak bisa saya jelaskan," lanjutnya.

‌Sementara itu terkait dengan apakah BUMDes tersebut memiliki izin dari Dinas Sosial untuk menjadi suplayer, Robi mengakui bahwa sampai saat ini pihaknya belum mendapatkan izin untuk menjadi suplayer dari dinas terkait. 

"Kalau masalah izin dari dinas kami akui kami belum ada izin untuk menjadi suplayer karena masih ada tarik ulur antara BUMDes jadi suplayer atau tidak, tapi kami sudah diizinkan oleh TKSK untuk jadi suplayer walaupun bentuknya lisan bukan tulisan," ungkapnya

Terpisah, TKSK Kecamatan Jerowaru Jumedan Hasyri ketika ditanya oleh SN tentang keterlibatan salah satu BUMDes di desa Pandan Wangi menjadi suplayer komoditi bantuan BPS tersebut. Ia membantah bahwa itu bukan suplayer karena untuk BUMDes yang akan jadi suplayer belum di resmikan oleh dinas terkait. 

"Itu kan bukan jadi suplayer namanya tapi ya usaha saja, kan belum diresmikan persoalan suplayer itu dari dinas, akan tetapi secara kebetulan saja mereka mensuplai barang-barang makanya di pakai kemarin," kelitnya Jumedan. (jan)
×
Berita Terbaru Update