Notification

×

Iklan

Iklan

Luput Dari Perhatian, Dinsos Lotim Optimalkan Pelayanan Bagi Difabel dan Lanjut Usia

Tuesday, October 27, 2020 | October 27, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T16:43:51Z

Foto: H. Ahmat, Kepala Dinas Sosial Lombok Timur

Lombok Timur, Selaparangnews.com -  Dinas Sosial Kabupaten Lombok Timur  terus berupaya memberikan layanan prima bagi masyarakat, terutama bagi dua kategori masyarakat yang dinilai kerap terabaikan, yakni masyarakat dengan kebutuhan khusus  (Difabel) dan masyarakat lanjut usia.

Sebagaimana dijelaskan Kepala Dinas Sosial Lombok Timur, H. Ahmat bahwa saat ini pihaknya sedang memberikan bimbingan teknis (Bimtek) terhadap Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) yang bergerak di dua kelompok masyarakat tersebut.

“Saat ini ada dua kegiatan yang sedang kami lakukan yaitu bimtek terhadap pengelola Lembaga Kesejahteraan Soial bagi Difabel dan bagi masyarakat lanjut usia” ujarnya, Selasa, 27/10/2020.

H. Ahmat menjelaskan bahwa Dinsos Lotim akan terus mengupayakan agar dua kelompok masyarakat itu bisa mendapatkan perhatian lebih dari pemerintah, baik pemerintah desa maupun kabupaten.

Pasalnya, lanjut H, Ahmat, dua kelompok masyarakat itu kerap terabaikan, mereka lebih banyak diperhatikan oleh lembaga-lemabaga sosial yang bersifat swadaya.

“Yang lebih banyak bergerak ialah lembaga-lembaga swadaya dan kesejahteraan yang itu memang merupakan pilar-pilar sosial” jelasnya, sembari menambahkan bahwa orang-orang lanjut usia dan difabel di Lombok Timur masih banyak yang perlu diberikan perhatian oleh pemerintah.

Karena itulah, susulnya, dua kegiatan bimbingan yang dilakukan itu adalah bagian dari cara Dinsos Lotim dalam mengoptimalkan pelayanan kepada mereka.

Apalagi saat ini, tegasnya, mekanisme untuk mengurus serta cara untuk mengakses bantuan harus dilakukan secara online melalui aplikasi yang sudah disediakan. “Apalagi sekarang persyaratannya harus menggunakan sistem online yang langsung terkoneksi Pusdatin Kementerian Sosial” ucapnya.

Perlu diketahui, sebenarnya kelompok masyarakat difabel dan masyarakat lanjut usia di Lombok Timur itu tetap dapat bantuan dari pemerintah. Hanya saja belum seluruhnya tersentuh oleh bantuan tersebut. H. Ahmat menyebutkan, pada tahun lalu pemerintah telah mengucurkan sekitar 1,7 M untuk masyarakat lanjut usia.

“Untuk masyarakat lanjut usia itu mereka dapat 2,7 juta per tahun, sementara untuk Difabel yang berjumlah sekitar 3500 ribuan orang  sudah kita berikan masing-masing 3,5 juta per tahun” ujarnya sembari mengakui bahwa masih banyak difabel yang belum tersentuh oleh bantuan tersebut.

Oleh karenanya, lanjut H. Ahmat, itulah fungsinya LKS-LKS yang ada di masyarakat itu supaya yang tidak tersentuh juga mendapatkan bantuan, melalui mereka. “Makanya, bagi lembaga-lembaga yang baru kita minta mereka segera melangkapi syarat-syaratnya sebagai lembaga” tambahnya.

H. Ahmat juga mengatakan bahwa ada banyak program-program lain yang sudah dilakukan oleh Dinas Sosial untuk masyarakat,. Tapi hal itu seringkali tidak terekspos di media sehingga masyarakat cenderung menilai bahwa program Dinas Sosial hanyalah BPNT dan PKH.

Dia mengaku bahwa belum lama ini Dinsos Lotim sudah memberikan bantuan sebesar 50 juta untuk kegiatan kearifan lokal di masyarakat. “Kemarin kami berikan bantuan kegiatan kearifan lokal seperti Gendang Beleq yang ada Kedome, Pijot sebesar 50 juta” ujarnya.

Dia menyebutkan bahwa di NTB, hanya 36 kelompok kearifan lokal yang mendapatkan bantuan itu. dan di Lombok Timur hanya satu, yakni kearifan lokal yang ada di Kedome, Pijot.

Selain bantuan kearifan lokal, lanjutnya, Dinsos Lotim juga membuka bantuan bagi masyarakat untuk kegiatan keserasian lokal, seperti pembuatan gedung pertemuan di desa atau untuk penembokan kuburan.

“Kalau kearifan lokal itu cakupannya seni budaya, kalau gedung pertemuan itu Keserasian lokal istilahnya, itu juga boleh diajukan kalau ada masyarakat yang butuh gedung tempat pertemuan atau menembok kuburan,” tutupnya. (yns)

×
Berita Terbaru Update