Notification

×

Iklan

Iklan

Tenaga Perawat Terkendala Bahasa, Pemkab Lotim Buat Kesepakatan Dengan ANS

Monday, October 26, 2020 | October 26, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T16:45:21Z

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Dalam rangka meningkatkan kualitas dan pofesionalitas tenaga Perawat, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur membuat nota kesepatakan dengan Yayasan Amanat Negeri Sakura (ANS), untuk memberikan pelatihan bahasa Jepang bagi para calon perawat yang ingin bekerja ke Jepang.

Hal itu dilakukan akibat minimnya tenaga perawat asal Lotim yang bekerja di Luar Negeri menguasai Bahasa Jepang. Padahal, tiap tahun, Jepang membutuhkan minimal 500 orang tenaga perawat asal Indonesia. Akan tetapi, kuota itu masih belum bisa dipenuhi lanyaran kendala bahasa tersebut.

Kaitan dengan itulah, pada Senin, 26 Oktober 2020, Bupati Lombok Timur H. M. Sukiman Azmy menandatangani Nota Kesepahaman dengan salah satu yayasan yang menyediakan kursus Bahasa Jepang dengan peluang studi sambil bekerja dan penempatan atau kontrak kerja sebagai Perawat di Jepang.

Pemkab Lotim dalam perjanjian tersebut, sambungnya, berada pada posisi menyediakan lulusan Sekolah Tinggi Perawat atau Sekolah Menengah Kesehatan.

“Salah satu kendala pengiriman tenaga perawat ke Jepang adalah kendala bahasa. Penguasaan bahasa Jepang sangat dibutuhkan, mengingat masyarakat Jepang masih minim menguasai bahasa asing seperti Bahasa Inggris,” Ucap Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy, melalui siaran tertulis. Senin, 26/10/2020.

Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Lombok Timur akan mendukung dan siap memfasilitasi terlaksananya pelatihan tersebut untuk mendukung peningkatan kualitas dan profesionalitas tenaga perawat. “Pemkab Lotim siap mendukung dan memberikan fasilitas” tegasnya.

Sementara itu, Pimpinan Yayasan ANS, H. Hidayat Hanawa menyatakan bahwa pihaknya menargetkan minimal dua ratus orang untuk dapat dididik mengikuti pelatihan bahasa Jepang level dasar di dalam negeri untuk dilanjutkan hingga level selanjutnya di Jepang.

Dia melanjutkan, pengiriman para siswa tersebut akan dilakukan dua kali dalam setahun untuk memperdalam bahasa Jepang sembari melakukan praktik kerja.

“Kami berharap langkah ini dapat membuka peluang kerja lebih besar sebagai tenaga perawat professional yang dari segi skill” tutupnya sembari menambahkan bahwa hal itu memang sangat dibutuhkan di Negara tersebut. (SN-Red)

×
Berita Terbaru Update