Notification

×

Iklan

Iklan

PERGUNU Lotim Arahkan Guru NU Agar Lanjutkan Studi S2 Jalur Beasiswa

Friday, November 27, 2020 | November 27, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:50:58Z
Foto: Saifuddin Zuhri, Ketua Persatuan Guru Nahdlatul Ulama Kabupaten Lombok Timur, ketika ditemui selesai kegiatan refleksi dalam rangka memeriahkan Hari Guru Nasional di Ponpes Al-khair Ambung, Masbagik

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (PERGUNU) Lombok Timur arahkan para guru yang berada dibawah naungan NU agar melanjutkan studi pendidikan S2 bagi guru yang sudah menempuh studi S1.

Tentunya hal itu akan didorong oleh PERGUNU Lotim dengan membina guru-guru NU terlebih dahulu. Ketika ditemukan nantinya guru tersebut terkendala dengan biaya, maka PERGUNU akan mengarahkan untuk menempuh jalur beasiswa yang terbitkan oleh NU.

"Guru-guru yang dibawah naungan NU, nantinya kami akan bina agar bisa melanjutkan S2. Kalau terkendala biaya, maka kami sarankan untuk mengambil beasiswa dari NU," kata Saifuddin Zuhri, Ketua PERGUNU Lotim saat ditemui setelah melaksanakan kegiatan refleksi Haru Guru Nasional di Pondok Pesantren Al-khair Ambung, Kecamatan Masbagik. Sabtu, 27/11/2020.

Ia menyebut bahwa Pondok Pesantren yang berbasis NU di Lotim ada 63, jika dirata-ratakan satu Ponpes terdapat 30 guru maka jumlah guru NU di Lotim ada 1.890. Yang nantinya, ia akan membina guru-guru tersebut agar melanjutkan ke ranah pendidikan yang lebih tinggi.

Tak hanya itu, dirinya juga meminta kepada warga Nahdliyin yang termasuk dalam PERGUNU jika terkendala biaya S1. Ia memberikan solusi agar bisa berkompetisi secara baik, untuk mendapatkan beasiswa S1.

Adapun langkah konkrit yang ia lakukan untuk membantu menerbitkan guru yang berkualitas yakni dengan mengirim sejumlah santri ke salah satu Ponpes, yang ada di Jawa untuk melanjutkan studi pendidikan S1-nya.

"Kami sudah mengirim santri NU yang berasal dari Lotim kemarin ke Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto yang merupakan Ponpes berbasis Internasional," ulasnya.

Itu menurutnya salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh PERGUNU beberapa waktu yang lalu, untuk membantu sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan. Sehingga nantinya akan menerbitkan guru-guru NU yang cendikia dan berwawasan luas dengan konsep islam ala NU.

"Kompetisi itu baik, selama santri ataupun guru memenuhi standar. Maka beasiswa itu menjadi hal yang baik pula," tandasnya.

Diakui olehnya, kondisi pandemi Covid-19 yang masih mewabah sampai dengan saat ini, kondisi guru semkain terpuruk karena tidak adanya pembelajaran tatap muka. Namun, kebijakan yang telah diambil oleh Pemerintah dengan membuka pembelajaran tatap muka saat ini, menjadi angin segar bagi para guru khususnya di Lotim, supaya bisa berkonstribusi bagi muridnya.

"Khususnya bagi-bagi guru Nahdlatul Ulama, dengan dibukanya kembali pembelajaran tatap muka. Tentunya akan menambah semangat guru," tuturnya.

Menurutnya, semangat guru di Lotim wabilkhusus guru NU mulai menunjukkan pergerakan ke arah yang lebih positif. Pasalnya, sudah beberapa bulan guru tidak pernah merasakan pembelajaran tatap muka.

"Kami harapkan dunia pendidikan kita mulai bergerak, untuk meningkatkan kualitas dan kemajuannya seperti sebelum pandemi,"

Selaku Ketua PERGUNU Lotim, dirinya sangat mengharapakan agar guru-guru NU tidak patah semangat dengan kondisi dan situasi yang saat ini.

"Teruslah berkarya untuk mendidik anak bangsa, dan kami selalu mendorong guru NU agar aktif berkegiatan dalam acara NU. Sehingga dapat meningkatkan kompetensi dirinya masing-masing," harapnya. (fgr)
×
Berita Terbaru Update