Notification

×

Iklan

Iklan

SMKN 2 Selong Terdepan Realisasi Program Job Matching

Wednesday, November 25, 2020 | November 25, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:52:04Z

Foto: Hasbi Ahmad, Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Selong (kiri), dan Dr. H. Mashun, M.AP., M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur (kanan) ketika memukul gong tanda sebagai dibukanya program Job Matching di SMK Negeri Selong

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 2 Selong saat ini menjadi Sekolah pertama yang merealisasikan Program Job Matching di Kabupaten Lombok Timur, yang dimana program tersebut diberikan oleh Kementerian Ketenagakerjaan. "Kami merupakan sekolah SMK Negeri pertama yang melaksanakan program job matching ini di Lombok Timur," kata Hasbi Ahmad, Kepala Sekolah SMKN 2 Selong ketika memberikan sambutan. Rabu, 25/11/2020.

Ia menuturkan bahwa kegiatan tersebut merupakan amanah yang dipercayakan kepada SMKN 2 Selong untuk memberikan warna baru dalam dunia kerja. Terlebih khusus lagi, bagi para alumni-alumni yang telah lulus dari SMKN 2 Selong, dan sekolah SMK yang menjadi imbas dari program tersebut seperti SMKN 1 Selong, SMKN 1 Sakra, dan SMKN 1 Sikur.

Sehingga, lanjutnya, alumni SMKN 2 Selong secara khusus dan bagi seluruh alumni SMKN di Lombok Timur bisa mengembangkan sistem dunia kerja dengan menggandeng para pemberi kerja. Dalam hal ini seperti perusahaan dan industri yang ada di wilayah Lotim

Oleh sebab itu, kata Hasbi program itu memang diniatkan sebagai sarana penghubung antar Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada di SMK dengan dunia kerja. Karena dengan begitu, serapan tenaga kerja jebolan SMK akan terlaksana dengan baik ke depannya.

"Untuk saat ini kami lebih ke arah SMK yang berdedikasi, hal itu tentunya nanti SDM yang kami punya secara otomatis tersambung dengan lapangan kerja," ucapnya.

Memang diakui olehnya, bahwa sampai dengan saat ini masih menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi sekolah SMK karena banyak dari alumninya yang tidak bekerja langsung ketika lulus dari SMK, padahal jebolan SMK memang diperuntukkan untuk siap bekerja. Berangkat dari persoalan itulah, menurutnya Job Matching ini salah satu jawaban ketika SMK bisa bersinergi dengan dunia industri dan perusahaan, yang bertujuan untuk menempatkan alumni-alumni SMK yang siap bekerja.

Dirinya berharap, produk permintaan dari perusahaan nantinya harus di selaraskan dengan peningkatan kemampuan peserta didik di SMK. Sebab, dengan begitulah kerjasama antar SMK dan dunia kerja bisa terlaksana dengan baik.

"Bila industri ingin mencetak produk A, maka SMK juga harus membuat produk yang selaras dengan hal itu," tandasnya. Sambil menyebut 12 perusahaan dan industri yang selama ini bekerja sama dengan SMKN 2 Selong yakni GraPARI Telkomsel, Bajang Egar Konveksi, W & D fashion, Lingkar Sejahtera Tailor, Indra Konveksi, UD. Gilang Konveksi, AHASS Putra Remaja, Isuzu Daihatsu, Suzuki, FIF (Federal Internasional Finance), dan Alfamart.

Di tempat yang sama, Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Timur Dr. H. Mashun, M.AP., M.Pd, menyebut untuk SMK yang ada di Lotim saat ini mempunyai perkembangan yang pesat ke arahan yang lebih positif.

Hal itu ia sebutkan bukan tanpa alasan, mengingat program dan proses yang di ambil oleh SMK semakin menunjukkan ke arah yang lebih nyata. Seperti salah satunya dengan mengambil program Job Matching, yang diperuntukkan bagi alumni SMK yanh belum bekerja sampai dengan saat ini.

"SMK di Lotim ini semakin menampakkan kemajuan, karena ada proses yang lebih ketika mendapatkan suatu program. Seperti salah satu contohnya Job Matching ini yang bertujuan untuk memberikan lapangan kerja bagi alumni SMK," ujarnya.

Dikatakan oleh Mashun, hal itu juga bisa dibuktikan dengan keberadaan SMK yang tahun ini semakin bertambah. Data dari tahun 2019 menunjukkan jumlah SMK yang ada di Lotim sebanyak 10 SMK Negeri dan 79 SMK Swasta.

Sedangkan pada tahun ini, ia memegang data jumlah SMK Negeri bertambah, yakni sebanyak 2 Sekolah yang berubah menjadi SMK yang awalnya Sekolah Menengah Atas (SMA). Yaitu SMK Negeri 1 Masbagik yang saat ini masih SMA 1 Masbagik dan SMK 1 Jerowaru, yang saat ini masih menjadi SMA.

"Tahun 2019 SMK di Lotim sebanyak 12 yang Negeri dan 79 yang Swasta. Tapi di tahun 2020 ada penambahan SMK Negeri yang ada di Masbagik dan Jerowaru, yang menjadikan totalnya ada 14 SMK Negeri," jelasnya.

Baginya, memang SMK dipersiapkan untuk peserta didik yang kemampuan SDM-nya di tujukan bagi para pemberi kerja atau dunia kerja. Karena dengan begitulah, SMK menjadi garda terdepan untuk mengurangi pengangguran.

Untuk itulah, program Job Matching yang diadakan pertama kali oleh SMKN 2 Selong ini, kata Mashun merupakan bagian dari ikhtiar lembaga pendidikan untuk mengurangi angka pengangguran, terlebih lagi untuk wilayah Lotim. (fgr)

×
Berita Terbaru Update