Notification

×

Iklan

Iklan

Dikbud NTB Salurkan Bantuan Alat Belajar Kepada Puluhan Ribu Pelajar Kurang Mampu

Wednesday, December 30, 2020 | December 30, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:42:45Z

Foto: Contoh fasilitas belajar  yang diberikan Dikbud NTB kepada ratusan ribu siswa-siswi kurang mampu

Mataram, Selaparangnews.com - Guna mengurangi angka putus sekolah akibat biaya pendidikan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat (Dikbud NTB) menyalurkan bantuan fasilitas belajar kepada siswa-siswi SMA, SMK, dan SLB kurang mampu yang ada di NTB.

Kepala Dikbud NTB,  Dr. H. Muhammad Aidy Furqon menjelaskan bahwa siswa-siswi yang mendapatkan fasilitas belajar itu berjumlah 31 300 orang. Pemberian fasilitas belajar tersebut, lanjutnya, merupakan program pemerintah untuk  memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) kepada peserta didik, terutama mereka yang kurang mampu.

Tujuannya, sambung Aidy, ialah untuk memenuhi kebutuhan dasar siswa dalam mendapatkan pendidikan yang layak. Di mana hal itu khusus diperuntukkan bagi siswa-siswi yang benar-benar tergolong kurang mampu, seperti tidak mempunyai Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan kartu  Program Keluarga Harapan (PKH).

“Program SPM dengan memberikan fasilitas belajar itu merupakan salah satu upaya untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) pendidikan, dengan sasaran para siswa SMA, SMK, dan SLB yang bukan kategori penerima KIP dan PKH," jelasnya saat dimintai keterangan.  Selasa 29/12/2020

Fasilitas yang disalurkan kepada puluhan ribu siswa yang tersebar di NTB itu, kata Aidy, terdiri dari Alat Tulis beserta Tootbag. "Fasilitas belajar yang kita berikan itu terdiri dari Tas, Buku, dan Alat Tulis lainnya," imbuh Aidy Furqon.

Ditambahkan Muhammad Irwin, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dikbud NTB bahwa fasilitas yang diberikan kepada puluhan ribu pelajar itu tersebar di sejumlah sekolah, 136  di antaranya ialah di sekolah SMA, 119 SMK dan sisanya ialah diSLB.

"15 Ribu siswa dari 136 Sekolah SMA , 15 ribu siswa dari 119 Sekolah SMK dan 1300 sisanya dari SLB,” sebutnya.

Irwin mengaku bahwa memang tidak semua sekolah mendapatkan bantuan berupa alat belajar tersebut, melainkan hanya sebagian saja. "Tidak semua sekolah yang dapat, itu sesuai dengan usulan yang kita terima 8 bulan yang lalu," tutupnya. (Izi)

×
Berita Terbaru Update