Notification

×

Iklan

Iklan

PWI Lotim Gelar UKW, H. Rumaksi: Sulit Membedakan Wartawan Dengan LSM

Friday, December 11, 2020 | December 11, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:49:09Z

Foto: Sesi foto bersama Wakil Bupati Lotim, H. Rmaksi Sj, SH, Bersama Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun, Ketua PWI NTB, Nasrudin, dan Ketua PWI Lotim, Ratna Dewi serta dua perwakilan dari peserta UKW

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Guna meningkatkan kapasitas dan profesionalitas jurnalis dalam melakukan tugasnya, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Timur menggelar Uji Kompetensi Wartawan (UKW) tingkat Wartawan Muda.

UKW tersebut dilaksanakan di Hotel Grand Orry Desa Tete Batu Selatan, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur. Dimulai dari tanggal 11 hingga tanggal 12 Desember 2020.

Ketua panitia UKW, Hasanah Efendi menyebutkan bahwa UKW tersebut merupakan UKW perdana yang dilakukan di Lombok Timur.  Sementara di Nusa Tenggara Barat (NTB), lanjutnya, kurang-lebih baru sekitar empat kali.

Pria yang akrab dipanggil Hasfen itu menyebutkan bahwa UKW tersebut diikuti oleh 18  jurnalis yang dinilai sudah memenuhi kriteria oleh panitia.

Menurutnya, UKW yang digelar itu cukup menjadi surprise (mengejutkan -Red), lantaran pengujinya langsung dari Dewan Pers, yakni Hendry Ch Bangun.

"Jarang-jarang lo ada yang seperti ini," ucapnya saat memberi sambutan. Jum'at, 11/12/2020.

UKW yang dilaksanakan PWI Lombok Timur itu dibuka oleh Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi, Sj. S.H. Dalam sambutannya, Ia menyampaikan peran penting wartawan dalam kehidupan sosial-politik.

Menurutnya, baik-baik buruknya suatu Daerah sangat tergantung pada informasi yang disajikan wartawan ke publik.

"Yang namanya wartawan ini, baik buruknya suatu daerah tergantung pada wartawan," katanya.

Oleh karena itu, Dia menyambut baik hajatan PWI tersebut untuk meningkatkan kompetensi wartawan yang ada di Kabupaten Lombok Timur guna menghadapi perkembangan zaman yang makin pesat.

"Pak Dewan Pers, Ketua PWI NTB, UKW ini merupakan kewajiban wartawan untuk meningkatkan kompetensinya," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, H. Rumaksi memaparkan pandangannya terkait pertumbuhan profesi wartawan di Lombok Timur.

Menurutnya, era sekarang dengan era dahulu sangat jauh berbeda. Kalau dulu, lanjut orang nomor dua di Lotim itu, untuk menjadi wartawan itu cukup sulit. Tapi sekarang, asalkan punya izin Kemenkumham, maka orang sudah bisa mengaku diri sebagai wartawan. “Sekarang ini saya gak tahu mana Wartawan dan mana LSM,” ketusnya.

Karena itulah, dengan adanya UKW itu, Ia berharap supaya wartawan yang ada di Lotim betul-betul menjalankan tugasnya secara professional dan berimbang berdasarkan kode etik jurnalistik yang berlaku.

Kalau dulu, katanya lagi, selain sulit jadi wartawan, juga butuh biaya yang besar untuk menerbitkan sebuah berita, terutama melalui media cetak dan radio. Tetapi sekarang, lanjutnya, sangat mudah dan cepat untuk menjadi wartawan dan menerbitkan berita.

“Kalau saya turun dari sini, kalau media cetak mungkin besok baru terbit, tetapi media online ini, saya turun dari sini maka sudah tersebar kemana-mana beritanya,” katanya, sembari mengungkapkan bahwa hampir dua tahun ini Ia selalu membaca berita melalui media online. (yns)

×
Berita Terbaru Update