Notification

×

Iklan

Iklan

Panglima Elang Merah Nilai BRI Selong Asbun Soal BPNT, Pinca: Kami Masuk di Pedum

Thursday, March 4, 2021 | March 04, 2021 WIB Last Updated 2021-03-29T20:03:14Z


 

Lombok Timur, Selaparangnews.com -  Statemen Pimpinan Cabang BRI Selong bahwa Agen E-Warong Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) atau yang sekarang disebut Bantuan Sosial Pangan (BSP)  bebas untuk menyediakan barang sendiri dinilai asal bunyi  (Asbun), ngawur dan tanpa dasar oleh Panglima Markas Komando Lembaga Pengembangan Sumber Daya Ekonomi Sosial (LPSDM Ekosos) Pamswakarsa Elang Merah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H. Datuk Lukman NH.


Bahkan apa yang disampaikan Pinca BRI pada saat acara evaluasi dan sosialisasi BPNT di Gedung wanita itu dianggap tidak sesuai dengan apa yang diminta oleh Kepala Daerah Kabupaten Lombok Timur.


Menurutnya, Pinca BRI tidak menjalankan arahan Bupati, H.M.Sukiman Azmy untuk menertibkan Agen-Agen E-Warong yang tidak memenuhi persyaratan untuk jadi penyalur sembako sebagaimana yang direkomendasikan Ombudsman RI Perwakilan NTB, yang dilakukan justeru melakukan intervensi pada soal yang bukan wilayah kewenangannya, yakni ranah pengadaan barang, padahal BRI hanya berurusan dengan Agen E-Warong.


"BRI itu tidak punya hak dan kewenangan untuk mengomentari BPNT, tugasnya hanya sebagai penyalur, tugas BRI itu hanya di E-Warong, urusannya hanya dengan E-Warong, sekali lagi saya katakan bahwa BRI tidak punya kewenangan sedikit pun untuk memberikan statemen mengomentari masalah BPNT," tegas Datuk Lukman kepada sejumlah awak media. Kamis, 04/3/2021.


Dia meminta Pinca BRI Selong untuk mempelajari Pedoman Umum BPNT supaya mengerti di mana posisi Bank BRI dalam program sosial tersebut. Bahkan dia meminta BRI datang ke markasnya untuk diajari tentang Pedum BPNT tersebut.


"Kalau mau komentar, komentarilah E-Warong," ketusnya, sembari menyebutkan sejumlah fakta yang ditemukan Ombudsman RI Perwakilan NTB bahwa banyak agen E-Warong yang tidak menjual sembako melainkan jual yang lain, seperti semen, pulsa listrik, pulsa HP dan lain-lain. "Itulah yang perlu diurusi, jangan urus yang lain-lain," katanya. 


Kalau memang tidak mampu mengurus E-Warong, lanjut Datuk Lukman, lebih baik pemerintah daerah mengganti bank penyalur BPNT, seperti BNI atau Mandiri. Bahkan dia curiga, BRI Selong segera melakukan evaluasi terhadap agen E-Warong kemarin itu lantaran ditegur oleh pemerintah daerah mengenai dana ribuan KPM yang mengendap di BRI.


"Saya ingat kata Bupati beberapa waktu lalu saat sosialisasi di Kantor Camat Rensing, tanggalnya saya lupa. Di sana saya duduk bersama Bupati, BRI dan Dinas Sosial, Bupati mempertanyakan kenapa masyarakatnya yang sekian ribu itu tidak mendapat bantuan, baru sekarang bulan belakang (berikutnya -red) dilakukan," tuturnya sembari mempertanyakan diapakan dana KPM yang mengendap selama dua bulan itu oleh BRI?


Datuk Lukman meminta supaya Pinca BRI belajar dulu tentang Pedum BPNT sebelum berkomentar di media massa. Dia juga meminta supaya statemen Pinca BRI Selong di media belum lama ini segera diklarifikasi. 


Terkait evaluasi dan sosialisasi yang dilakukan pihak BRI di gedung wanita itu, Datuk Lukman menduga bahwa tindakan BRI itu tidak terlambat melainkan ada sesuatu yang sedang dilakukan. Dia menduga bahwa ada orang-orang tertentu yang dipasang di sana. "Kenapa dia diam selama ini?" ujarnya. 


Sementara itu, Pinca BRI Selong,  Aroef Saripudin saat dikonfirmasi terpisah via telephone dengan tehas mengatakan bahwa BRI adalah bagian dari BPNT tersebut.


"Saya masuk dalam Pedum itu Pak," ujarnya sembari menjelaskan bahwa dirinya sudah membaca Pedum tersebut, di mana di dalamnya dikatakan bahwa BRI dalam program BPNT terkait dengan penyaluran dan E-Warong.


Sementara  mengenai tudingan Datuk Lukman bahwa BRI tak menjalankan arahan Bupati untuk menertibkan agen-agen E-Warong yang tidak berkompeten, Aroef membantahnya dengan mengatakan bahwa saat sini justeru pihaknya sedang fokus untuk memperbaiki agen E-Warong tersebut.


"Kami lagi fokus pada  perbaikan E-Warong kami," pungkasnya. (yns)


×
Berita Terbaru Update