Notification

×

Iklan

Iklan

Didampingi Gubernur NTB, Menparekraf RI Kunjungi Gili Terawangan

Thursday, May 6, 2021 | May 06, 2021 WIB Last Updated 2021-05-06T14:18:59Z

Foto: Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., saat berkunjung ke Gili Terawangan

 

Lombok Utara, Selaparangnews.com - Untuk memastikan eksistensi pariwisata kembali bergeliat di 3 Gili Kabupaten Lombok Utara,  Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI, Sandiaga Salahuddin Uno dan Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Dr. H. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc., memilih cara tidak biasa mengunjungi gugusan pulau tersebut, yaitu berenang sejauh 100 meter dari perahu yang ditumpanginya ketika akan bersandar di Gili Terawangan.


"Kami berenang untuk menikmati keindahan spot air laut yang jernih dan bersih di 3 Gili, dan merasakan suasana yang nyaman untuk mendapatkan masukan dari pelaku pariwisata disini," kata Menparekraf dalam kunjungan kerjanya ke NTB dalam rangka dialog dengan pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif, Kamis 6 Mei 2021, di Gili Terawangan.


Saat semua pintu dibuka pada tanggal 17 Mei mendatang, lanjutnya, wisatawan dapat berkunjung dan berlibur ke Gili dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dalam mencegah Covid-19.


"Kami berkomitmen untuk bangkitkan dan pulihkan pariwisata di Gili, dengan beberapa program dan langsung dirasakan oleh masyarakat," jelasnya.


Menparekraf menjelaskan beberapa strategi yang akan ditempuh untuk mensukseskan hajatan tersebut di antaranya adalah memperbanyak event yang diminati wisatawan dalam negeri. 


"Selama ini yang dilakukan fokus terhadap wisatawan mancanegara. Padahal masih banyak wisatawan nusantara yang belum tersentuh," imbuhnya. 


Upaya lain yang akan dilakukan adalah, kata Sandiaga, akan dibangun travel patten, karena Gili merupakan Zona hijau, yang dapat diinterkoneksikan dengan zona hijau lain seperti di Sanur Bali. Membangun kerjasama untuk menjual paket agar bisa menjadi alternatif sementara saat pandemi.


Upaya lainnya adalah, lanjutnya, ialah membangun pariwisata berkualitas dan berkelanjutan di NTB. Sehingga harus ada dukungan dari semua pihak termasuk pelaku pariwisata ekonomi kreatif dan pemerintah.


"Termasuk berbagai fasilitas dan sarana prasarana dan penguatan ekonomi kreatif menjadi perhatian khusus kami, karena ini destinasi dunia," tutupnya. 


Sementara itu, Gubernur NTB yang akrab disapa Doktor Zul itu mengapresiasi semangat pemerintah pusat memberikan perhatian untuk menggairahkan kembali sektor pariwisata di NTB. 


Dia mengakui bahwa kunjungan Menteri Pariwisata yang sudah kedua kalinya ke NTB itu merupakan bentuk kepedulian yang besar bagi NTB. Ia mengatakan bahwa hal itu harus benar-benar dijaga sehingga ke depan banyak program yang dapat membatu pelaku pariwisata memulihkan kembali geliatnya.


"Saya juga memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati yang telah bersinergi bersama masyarakat setempat untuk dapat menjaga wilayahnya tetap dalam zona hijau. Ini menjadi modal untuk pariwisata," 


Katanya, beberapa pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif menyambut baik kunjungan ini. Sehingga usulan konkrit dan masukan dapat segera di eksekusi oleh Pemda dan pusat.


Sebelumnya, sambungnya, dalam dialog Ketua Assosiasi 3 Gili, Lalu Kusnawan mengaku sudah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan disiplin di area deketin wisata. Termasuk SOP untuk memasuki Gili telah dibuat bersama.


"Bahkan Kita sudah vaksin masal sebanyak 3.500 pelaku pariwisata," ungkapnya.


Ia juga menjelaskan pelaku pariwisata terus berbenah dalam rangka upaya menggeliatkan pariwisata di KLU.


"Mewakili rekan-rekannya Ia meminta pemerintah juga membangun fasilitas umum seperti puskesmas yang layak dan berstandar untuk wisatawan dan masyarakat di 3 Gili," tambahnya. 


Ditambahkan Lalu Suratman pelaku pariwisata 3 Gili, berbagai upaya dan langkah telah dilakukan untuk memulihkan pariwisata. Sehingga ia meminta kolaborasi dan sinergi bersama semua steak holder baik pusat dan daerah merecovery pariwisata agar membangkitkan ekonomi masyarakat juga.


Menurutnya, KLU terutama di 3 Gili harus memiliki Kultur sebagai branding destinasi wisata. Misalnya sport tourism, untuk menggelar event motor cross. " Apalagi wilayah di KLU cukup layak untuk event itu,"pintanya.


Karena menurutnya, membranding destinasi itu perlu waktu. Minimal 4 tahun. Sehingga nantinya akan terkenal.


Turut hadir dalam kunjungan kerja Menparekraf, Kepala Dinas Pariwisata NTB, Wakil Bupati KLU, Kapolres KLU dan rombongan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (SN) 

×
Berita Terbaru Update