Notification

×

Iklan

Iklan

Bupati Lombok Timur Siap Mengawal Tuntutan Massa Aksi Bela Leluhur TGH Ali Batu

Thursday, January 6, 2022 | January 06, 2022 WIB Last Updated 2022-01-05T16:49:54Z

Bupati Lombok Timur, HM. Sukiman Azmy saat menemui massa aksi bela leluhur TGH. Ali Batu

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Bupati Lombok Timur, H.M. Sukiman Azmy menemui langsung massa aksi pencinta Tuan Guru Ali Batu yang menggelar orasi di depan Komplek Kantor Bupati, pada Rabu, 05 Januari 2022.


Bersama Wakil Bupati, H. Rumaksi Sj, Kapolres Lombok Timur AKBP Herman Suriyono, dan Sekda Muhammad Juaini Taofik, serta Dandim/1615 Lotim, Bupati menyampaikan komitmen Pemerintah untuk mengawal kasus dugaan ujaran kebencian yang memancing reaksi masyarakat.


"Kehadiran kami bersama jajaran Forkopimda Lombok Timur di sini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut," tegas Bupati. 


Selain memuji aksi yang berlangsung damai dan tertib tersebut, Bupati juga sempat mengurai sejarah ketokohan Tuan Guru Ali Batu.


“Selama ini saya pribadi, sudah 8 tahun menjadi Bupati Lombok Timur tidak pernah melihat suasana seperti ini. Biasanya demo-demo itu urakan, teriak, mencaci-maki. Tapi kita di sini tidak, Alhamdulillah,“ ucap Bupati.


Bupati menyebutkan, bahwa sikap itu adalah sebagai warisan pengajian yang diberikan sebagai warisan Al-Magfurullah TGH. Lalu Muhammad Ali Batu kepada seluruh jamaah, pengikut, keturunan dan masyarakat luas secara umum.


Dirinya juga menegaskan bahwa demokrasi yang sebenarnya adalah menyampaikan aspirasi secara damai dan sejuk seperti yang sudah diajarkan oleh guru-guru serta ulama bahkan seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah.


"Oleh karena itu, sebagaimana yang telah diutarakan oleh saudara M. Guntur. Mari kita jaga suasana yang damai, aman dan kondusif serta tetap menjaga stabilitas Lombok ini," ajak Bupati.


Bupati juga mengungkapkan sejarah TGH Ali Batu di bumi Lombok ini sehingga orang-orang yang tidak tau sejarah mudah berkata yang kurang baik dan perlu diingatkan kepada mereka tentang sejarah tersebut.


"Orang tidak tahu sejarah yang berkata yang aneh-aneh saat ini," ujarnya.


Oleh kerena itu Bupati meminta jangan menjungkir balikkan sejarah dan letakkanlah sejarah itu pada tempatnya dan dirinya mengajak semua Masyarakat untuk saling menghormati.


"Jangan menyebut sembarangan lebih-lebih kepada Tuan Guru kita dan terkait tuntut massa kita siap untuk menandatangani kalau hal tersebut ada kebaikan didalamnya," tegasnya.


Disebutnya bahwa perilaku para peserta saat ini merupakan buah dari ilmu yang diajarkan Tuan Guru. Karena itu Bupati berterima kasih kepada massa yang menyampaikan aspirasinya dengan tertib.


Kepada pihak kepolisian, selain menangani ujaran kebencian, Bupati juga menekankan pentingnya menyelesaikan kasus pembakaran Markas jama'ah As Ssunah, di Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmel Lombok Timur.


Pasalnya, akibat peristiwa itu, kata Bupati, proses pendidikan yang berlangsung di tempat tersebut terhambat. Para pendidik maupun santri mengalami trauma akibat peristiwa tersebut.


"Saya meminta kepada bapak ibu sekalian untuk menahan diri jangan main hakim sendiri percayakan semuanya kepada Hukum Negara Indonesia ini," tutupnya.


Senada dengan Bupati, Kapolres Lombok Timur AKBP. Herman Suriyono menyampaikan terimakasihnya kepada para pengunjuk rasa, karena aksi ini berjalan tertib, dan tentunya ini merupakan contoh bagi yang lain.


Kapolres menjelaskan pihal Polri baik Polda dan seluruh jajaran penegak Hukum sedang memproses kasus ujaran kebencian ini dan meminta masyarakat tetap sabar dan menunggu proses ini selesai.


Sebelumnya,  tokoh Desa Sakra, M. Guntur Halba dalam orasinya mengatakan, dalam menggelar aksi damai hari ini mengedepankan sikap dan akhlak yang baik, sebagaimana yang telah diajarkan dan diwariskan oleh Al-Magfurullah TGH. Muhammad Ali Batu.


M. Guntur juga menyebut, kecintaannya terhadap leluhurnya yang dianggap telah banyak berjasa dalam membentuk adab dan akhlakul karimah kepada masyarakat Lombok sehingga sampai hari ini bisa hidup rukun dan berdampingan serta saling menghargai.


Selain itu, ia juga mengecam keras pernyataan Ustadz Mizan Qudsiyah, karena perkataannya dianggap tidak pantas keluar dari seseorang yang paham agama dan berpendidikan tinggi.


Karena itu, ia meminta kepada Pemerintah Daerah dan Kapolres Lotim untuk segera menindaklanjuti tuntutannya agar segera memproses dan mengadili MQ, demi menjaga keamanan dan ketertiban yang sudah terbangun dengan baik di Bumi Patuh Karya.


“Kami tidak peduli siapapun dia, apapun latar belakang kehidupannya, jika dia menyebarkan ujaran kebencian di daerah ini maka harus ditindak tegas dan dihukum sesuai dengan perbuatannya,“ teriak M. Guntur yang disambut teriakan ribuan massa aksi.


Setelah mendengarkan penyampaian Bupati dan Kapolres Lombok Timur, massa yang berasal dari wilayah selatan Lombok Timur hingga Lombok Tengah tersebut akhirnya membubarkan diri dengan tertib. (Yns)

×
Berita Terbaru Update