Notification

×

Iklan

Iklan

Hari Anak Nasional: Pendidikan Ramah, Anak Tangguh dan Indonesia Lestari

Saturday, July 23, 2022 | July 23, 2022 WIB Last Updated 2022-07-23T07:23:44Z

Gambar Ilustrasi (Sumber: Inews.id) 

Opini - Setiap tanggal 23 Juli tetap akan diperingati sebagai Hari Anak Nasional (HAN), hal ini tertuang dalam keputusan presiden Republik Indonesia No 44 T 1984 yang menurutnya anak-anak sebagai aset bangsa yang patut diperingati keberadaanya. 


HAN merupakan momentum yang sangat baik untuk menyadarkan kembali pada setiap individu atas pemenuhan hak-hak anak. 


Selain itu, anak juga harus dijamin perlindungannya dari kekerasan, diskriminasi dan pelecehan seksual di lingkungan sekolah. 


Hampir setiap hari kita mendapatkan informasi tentang kekerasan dan pelecehan seksual terutama pada perempuan dan anak.  


Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak (KemenPPA) mencatat jumlah anak korban seksual mencapai 6.454 di tahun 2019, meningkat menjadi 6.980 di tahun 2020, dan naik semakin meningkat menjadi 8.730 di tahun 2021. (Kompas, 2022). 


Lebih lanjut Mendikbud Nadiem Makarim pada saat melangsungkan rapat kerja dengan DPR menyatakan ada tiga dosa dunia pendidikan yaitu radikalisme yang diajarkan pada anak, perundungan dan kekerasan seksual ini berarti Nadiem Makarim sangat menyadari sering terjadi pelecehan seksual di lingkungan pendidikan. 


Tentu angka dan data ini memberikan kita gambaran dan kekhawatiran tidak akan tercapainya anak sebagai aset bangsa yang akan melanjutkan estafet keberlangsungan keutuhan Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) yang sama-sama kita banggakan apabila lingkungan pendidikan tidak ramah kepada anak-anak Indonesia. 


Pada peringatan HAN tahun 2022 ini Kemen PPA mengusung tema “Anak Terlindungi Dan Indonesia Maju” yang memiliki tujuan sebagai berikut:

a) Memberikan pemahaman bahwa anak merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa dan karenanya anak harus memiliki bekal keimanan, kepribadian, kecerdasan, keterampilan, jiwa dan semangat kebangsaan serta kesegaran jasmani agar dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berbudi luhur, bersusila, cerdas dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 


b) Mendorong pemerintah, pemerintah daerah, dunia usaha, lembaga kemasyarakatan, dunia pendidikan dan media massa menjadi leading sektor untuk melakukan kerja-kerja aktif yang berimplikasi terhadap tumbuh kembang anak dengan cara melakukan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak di sesuai tugas dan kewenangan masing- masing. 


c) Mendorong terwujudnya Indonesia Layak Anak (IDOLA) 2030. 


d) Meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan positif. 


e) Menurunkan angka kekerasan terhadap anak. 


f) Mencegah dan menurunkan angka pekerja anak atau anak yang dieksploitasi secara ekonomi. 


g) Memastikan anak tetap mendapatkan hak belajar, bermain dan bergembira pasca pandemi COVID-19 sehingga tidak terjadi perkawinan di usia anak.


Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa tujuan peringatan HAN Tahun 2022 ini di antaranya ialah memberikan penyadaran bahwa anak merupakan generasi penerus bangsa yang senantiasa mengamalkan pancasila, lembaga pemerintahan atau yang terkait menjadi pendorong berlangsungnya tumbuh kembang anak, meningkatkan peran keluarga dalam pengasuhan anak, menurunkan angka pekerja anak. 


Dalam lingkungan pendidikan misalnya, memastikan anak mendapatkan hak belajar, bermain dan bergembira, melawan kekerasan kepada anak, serta mencegah terjadinya pernikahan anak atau perkawinan dini. 


Untuk mencapai tujuan-tujuan HAN Tahun 2022 terutama di lingkungan pendidikan, tentu semua elemen harus ikut berpartisipasi dan tergugah kepeduliannya dalam menjamin pemenuhan hak anak, tumbuh, kembang anak. 


Apabila lingkungan pendidikan anak ramah terhadap anak, di dukung pembelajaran merdeka, guru penggerak atas izin Tuhan Yang Maha Esa mereka akan menjadi anak-anak yang tangguh serta beriman sesuai dengan agama yang dianutnya. 


Saya optimis ke depannya Indonesia akan maju. Yang terpenting adalah lingkungan pendidikan mesti ramah pada anak, sebab lingkungan pendidikan merupakan cara yang cepat dan terencana dalam proses mencerdaskan anak-anak bangsa.  



Penulis : Muhammad Abdul Aziz, S. Pd | Praktisi Pendidikan Lombok Timur, Penulis buku Runtuh (2020), Adat Muda Menanggung Bara (2021 ) dan Lautan Rindu (2021) 



×
Berita Terbaru Update