Notification

×

Iklan

Iklan

Mengenal Tradisi Nyerabi di Desa Denggen - Lombok Timur

Thursday, July 28, 2022 | July 28, 2022 WIB Last Updated 2022-07-28T10:04:27Z

Gambar Ilustrasi Nyerabi Suku Tengger -  Probolinggo saat menyambut datangnya bulan Ramadhan (Sumber: Penjuru.id) 

Opini - Ketika kita membicarakan soal tradisi, budaya, dan bahasa, yang muncul di pemikiran kita itu tentang masyarakat Lombok atau yang kita kenal dengan suku sasak. Di suku sasak ini kita akan menemukan berbagai macam bahasa, budaya, dan tradisi di setiap desa. Yang dimana setiap desa itu memiliki bahasa masing-masing yang berbeda dengan desa lainnya walaupun desa itu satu kecamatan akan tetapi kemungkinan besar bahasanya berbeda. 


Nah begitu juga dengan tradisi, karena keberagamannya banyak kita temukan di masyarakat Lombok ini atau Suku Sasak yang tradisi desa A berbeda dengan tradisi desa B. 


Sama halnya dengan tradisi Nyerabi, tradisi Nyerabi ini hanya ada di desa Denggen, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Tradisi Nyerabi tidak akan akan kalian temukan selain di desa Denggen di NTB. 


Seperti apasih tradisi Nyerabi itu?


Tradisi Nyerabi adalah kegiatan dzikir yang dilakukan di sebuah rumah peninggalan (Bale Belek), jadi tidak dilakukan di sembarangan tempat. Selain itu hidangan makanan yang diberikan setelah melakukan kegiatan dzikir berupa serabi dengan gula aren. 

Kemudian cara disajikannya menggunakan dulang (nampan), cara orang memakan serabi tersebut juga dengan cara Begibung (makan bersama). 


Selain dari tempat dilakukannya tradisi Nyerabi yang khusus, bahan- bahan hidangan untuk membuat serabi juga tidak sembarangan, mulai dari beras ketan yang masih mentah, kayu, dan juga kelapa tua, setelah itu semua bahan itu kemudian diserahkan kepada mangku selaku penjaga Bale Belek (rumah bersama) tersebut, semua bahan yang mentah tersebut tidak boleh dipegang oleh orang yang belum suci seperti perempuan yang masih haid, atau orang yang belum dalam keadaan suci. 


Tujuannya agar terjaganya kesucian dari hidangan yang akan diberikan. Setelah semua bahan terkumpul dan sudah diserahkan pemangku, kemudian proses pembuatan serabi juga dilakukan dengan cara yang tradisional, dan hanya dilakukan oleh mangku saja. Mangku adalah serang yang dipercaya oleh masyarakat desa Denggen untuk menjaga Bale Belek (rumah bersama), mulai dari membersihkan, merawat dan lain lain, intinya setiap kegiatan yang berhubungan dengan Bale Belek harus melalui mangku tersebut.


Penulis: M. Zainul Hafidz | Mahasiswa Program Studi Ilmu Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Hamzanwadi


×
Berita Terbaru Update