Notification

×

Iklan

Iklan

Lakpesdam NU Lotim Libatkan As Sunnah Adakan Pelatihan Moderasi Beragama di Mamben

Monday, December 26, 2022 | December 26, 2022 WIB Last Updated 2022-12-26T06:01:19Z

Pelatihan Moderasi Beragama oleh Lakpesdam PCNU Lombok Timur di Lesehan dan Kafe Pondok Queen Mamben, Kecamatan Wanasaba


SELAPARANGNEWS.COM - Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Lombok Timur adakan Pelatihan Moderasi Beragama bagi pemuda lintas organisasi, di Lesehan dan Kafe Pondok Queen Mamben, Kecamatan Wanasaba, Kabupaten Lombok Timur. Senin, (26/12/2022). 


Kegiatan tersebut dihadiri Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Lombok Timur, Tokoh masyarakat Mamben, Pimpinan Ponpes As-Sunnah Lombok, dan para pemuda dari berbagai organisasi kemasyarakatan dan keagamaan serta sejumlah akademisi sebagai narasumber. 


Ketua Lakpesdam PCNU Lotim Suriadi menjelaskan, acara yang diinisiasi bersama Kemenag RI itu dilakukan sebagai upaya untuk membentuk para pemuda yang bisa menjadi early warning bagi keberagaman masyarakat di Kabupaten Lombok Timur.


Pasalnya menurut dia, kerapkali konflik-konflik sosial keagamaan di tingkat dusun dan desa tidak terdeteksi dari awal sehingga pemerintah dan stakeholder terkait tidak bisa melakukan pencegahan dini. 


"Semoga dengan pelatihan ini, muncul pemuda yang responsif dan menjadi pioneer pencegahan konflik sosial keagamaan di masyarakat," ujarnya.


Selain itu, lanjut Suriadi, kegiatan ini sengaja dilakukan untuk ngumpul-ngumpul ngopi bareng lintas Ormas dan ideologi untuk berdiskusi, bertukar pikiran mengenai sekelumit persoalan tentang keberagaman di Kabupaten Lombok Timur. 


Sementara itu, Pimpinan Ponpes As Sunnah Lombok Ust. Abdullah menegaskan bahwa keberagaman merupakan satu kepastian yang tidak bisa ditolak dalam kehidupan. 


Persoalannya, kata dia, bagaimana menyikapi keberagaman itu merupakan satu hal lain yang perlu diperhatikan dengan baik. 


"Nah, (Keberagaman -red) kalau ini sudah kita sikapi dengan benar, maka tentu kita semua bisa hidup rukun dan bisa menjalankan aktivitas sehari-hari sesuai kebutuhan kita masing-masing," jelasnya. 


Tapi, lanjut Ust. Abdullah, jika keberagaman ini disikapi dengan cara yang salah, maka di situlah biasanya akan memunculkan konflik. 


Karena itu, Ia berharap dengan adanya pelatihan moderasi beragama tersebut bisa memberikan tambahan pemahaman untuk memahami keragaman tersebut dengan benar. 


Ia mencontohkannya dengan kehidupan keluarga besar Ponpes As Sunnah dan Ponpes lainnya di Desa Bagik Nyaka yang semuanya itu bersumber dari satu keluarga besar. 


Kata Ust. Abdullah, meskipun ada beberapa Ponpes dengan model dan pemahaman yang berbeda-beda, tapi tidak pernah ada konflik di sana, lantaran adanya sikap yang benar dalam memahami perbedaan tersebut. 


"Ya selain karena cara menyikapi keragaman, juga karena diikat oleh hubungan keluarga," pungkasnya. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update