Notification

×

Iklan

Iklan

Pandangan Islam Terhadap Konflik Rusia-Ukraina

Thursday, June 22, 2023 | June 22, 2023 WIB Last Updated 2023-06-22T09:46:14Z

Gambar Ilustrasi (Sumber: CNBC Indonesia) 

OPINI - Konflik antara Rusia dan Ukraina telah menjadi perhatian dunia internasional sejak krisis yang meletus pada tahun 2014. Konflik ini cenderung bersifat politis dan geopolitik, namun agama juga memiliki peran penting dalam mempengaruhi pandangan umat Islam terhadap konflik ini. Lantas bagaimana pandangan Islam terhadap hal ini?


Islam adalah agama yang menganut prinsip-prinsip perdamaian, keadilan, dan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan perlindungan terhadap kemanusiaan. Dalam pandangan Islam, perdamaian menjadi tujuan utama dalam menyelesaikan konflik. Agama ini mengajarkan untuk menghindari tindakan yang memperburuk situasi, sebaliknya, Islam juga mempromosikan dialog antara pihak-pihak yang terlibat untuk mencapai negosiasi.


Seperti yang kita ketahui, Islam adalah agama dengan penganut terbesar di dunia, Islam tersebar di belahan dunia termasuk Rusia dan Ukraina. Rusia memiliki sembilan republik berpenduduk mayoritas Muslim, yakni Tatarstan, Bashkortostan, Dagestan, Adygeya, Chechnya, Inghushetia, Ossetia Utara, Kabardino-Balkaria, dan Karachayevo. Adapun umat Muslim di Ukraina memiliki sekitar 445 komunitas dan ada 160 masjid di negara tersebut. Diperkirakan Muslim di negara tersebut sekitar 0,9 persen dari keseluruhan populasi di Ukraina, tetapi ada sekitar 12 persen berada di Krimea. 


Dengan menganut prinsip keadilan dan perdamaian, Islam mendorong umatnya untuk mencari keadilan dan perdamaian dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam penyelesaian konflik. Dalam pandangan ini, mungkin ada kecenderungan untuk mengutuk tindakan kekerasan dan penyerangan yang merugikan warga sipil dan menyebabkan penderitaan manusia. 


Solidaritas Muslim juga terkenal akan loyalitasnya, beberapa umat Muslim melihat konflik ini sebagai agresi terhadap umat Muslim di Rusia atau Ukraina. Mereka mungkin merasa memiliki kewajiban untuk membela dan mendukung Muslim yang terkena dampak konflik tersebut.


Islam mendorong pengikutnya untuk berusaha mencapai perdamaian melalui dialog, diplomasi, dan negosiasi yang adil. Perspektif Islam mungkin akan mendorong pemimpin Muslim atau organisasi Muslim untuk berperan aktif memfasilitasi ruang dialog antara Rusia dan Ukraina, dengan tujuan mencapai penyelesaian yang adil dan berkelanjutan.


Salah satu tokoh agama di Indonesia juga memiliki pandangan mengenai Konflik Rusia dan Ukraina, yaitu Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Ia menegaskan bahwa perang Ukraina dan Rusia belakangan ini bukan masalah agama. Ia lantas meminta umat Islam Indonesia tidak terpengaruh dan terprovokasi terhadap berbagai propaganda yang terjadi belakangan ini.


Haedar juga menekankan kepada masyarakat dan umat Islam tetap menjaga kerukunan dan persatuan. Ia juga meminta agar umat Islam tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Di sisi lain, Haedar mengaku prihatin dengan peperangan Rusia-Ukraina yang terjadi belakangan ini. 


Menurutnya, peperangan pasti menimbulkan kerusakan fasilitas publik dan korban jiwa. Ia juga menilai bahwa peperangan bukanlah jalan keluar dari penyelesaian masalah. Haedar juga meminta agar pemerintah lebih pro-aktif terlibat dalam penyelesaian peperangan Rusia-Ukraina. Ia juga mendesak PBB untuk melakukan langkah agar peperangan berakhir. Menurut penulis pribadi, Konflik Rusia-Ukraina ini sangat disayangkan, karena itu sangat jauh dari prinsip-prinsip Islam yang cinta damai. []


Penulis: Dennis Pramanda | Mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional, 
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY)


×
Berita Terbaru Update