Notification

×

Iklan

Iklan

Masalah Perkawinan Anak di NTB Akan Diintervensi Nahdlatul Ulama

Sunday, August 13, 2023 | August 13, 2023 WIB Last Updated 2023-08-13T06:55:34Z

Koordinasi Nasional Persiapan Program Inklusi di Episode Hotel Tangerang

SELAPARANGNEWS.COM - Provinsi (NTB) Nusa Tenggara Barat, merupakan daerah dengan angka perkawinan anak tertinggi kedua di Indonesia. Situasi ini pada ujungnya mempengaruhi kualitas masyarakatnya, seperti angka putus sekolah, kemiskinan, perceraian, kematian ibu dan anak, ketahanan keluarga hingga rendahnya kualitas SDM. Mengingat dampaknya yang cukup berbahaya, maka Nahdlatul Ulama berupaya untuk melakukan intervensi terhadap persoalan tersebut. 


Hal itu diungkapkan Sundusiah, Pengurus Fatayat NU Kabupaten Lombok Utara saat mengikuti Koordinasi Nasional Persiapan Program inklusi di Episode Hotel Tangerang tangerang belum lama ini. 


Menurutnya, Nahdlatul Ulama sebagai salah satu organisasi kemasyarakatan yang menaruh perhatian pada isu-isu kemanusiaan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia, akan mengambil bagian dalam upaya pencegahan perkawinan anak di NTB. 


Keterlibatan Nahdlatul Ulama, kata dia, diharapkan dapat mencegah praktik perkawinan anak khususnya di Nusa Tenggara Barat. Untuk tujuan tersebut Lakpesdam dan Fatayat NU dengan dukungan sekretariat Inklusi akan melaksanakan program pencegahan perkawinan anak di Nusa Tenggara Barat tepatnya di Kabupaten Lombok Utara. 


"Lakpesdam dan Fatayat NU akan berkolaborasi melakukan upaya pencegahan perkawinan anak di Kabupaten Lombok Utara. Persiapan untuk implementasi kegiatan sedang dilakukan, tim program sudah mendapatkan pembekalan dari tim pusat 6-10 agustus kemarin di Tangerang. Insyaallah agustus ini kegiatan mulai diimplementasikan di NTB”, ungkapnya. Minggu, (13/08/2023). 


Sebagai permulaan, imbuhnya, tim akan melaksanakan pertemuan koordinasi di daerah dengan keluarga besar NU untuk menyamakan pemahaman sehingga diharapkan akan ada dukungan dari keluarga besar NU di tingkat Ranting, MWC, PC beserta Lembaga dan Banom. 


"Dukungan ini diharapkan memasifkan upaya pencegahan perkawinan anak di Nusa Tenggara Barat," pungkasnya. (SN) 

×
Berita Terbaru Update