Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Hanya Pantai, Wisata Intelektual Juga Ada di Sunrise Land Lombok

Friday, December 8, 2023 | December 08, 2023 WIB Last Updated 2023-12-08T11:54:10Z

Suasana kajian kitab di Zona Ujung Senja Sunrise Land Lombok (Dok.SLL Official) 

SELAPARANGNEWS.COM - Wisata Intelektual barangkali adalah istilah baru dalam dunia kepariwisataan. Istilah itu merujuk pada satu aktivitas intelektual berupa diskusi, kuliah umum atau sekedar sharing session mengenai satu atau lebih disiplin ilmu di sebuah tempat wisata. 


Wisata intelektual menggambarkan satu bentuk layanan kepariwisataan yang menyediakan fasilitas bagi pengunjung untuk mengadakan aktivitas intelektual di tempat wisata tersebut sehingga keuntungannya ganda, berwisata sambil belajar. 


Fasilitas wisata semacam itu, dapat ditemukan di Pantai Sunrise Land Lombok, Dusun Montong Meong, Desa Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur. Spot wisata bahari itu tak hanya diisi beragam fasilitas yang berkaitan dengan wisata pantai saja, melainkan juga dilengkapi dengan tempat diskusi, termasuk menyediakan pemateri yang ahli di bidangnya untuk mengisi kegiatan tersebut. 


Tidak heran, Spot wisata pantai dengan visi menjadi tempat wisata terbersih dan teraman di NTB ini awalnya memang dirancang dengan semangat literasi yang tinggi, bahkan Wisata Literasi yang disematkan di Sunrise Land Lombok diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy setahun yang lalu. Info peresmiannya bisa dilihat pada berita yang berjudul "Menko PMK Muhadjir Effendy Resmikan Wisata Literasi di Lombok Timur"


"Iya selain dikembangkan dengan perangkat budaya dan nilai yang berkembang di masyarakat, juga kita bangun dengan pondasi ilmu pengetahuan kepariwisataan yang kokoh," ujar Qori Bayyinaturrosyi, Direktur Sunrise Land Lombok. Jum'at, (08/12/2023). 


Kegiatan diskusi di pantai itu mengasyikkan, penulis beberapa kali mengisi kegiatan di sana, Pemandangan dan suasana pantai yang indah, sangat nyaman untuk kegiatan belajar dan diskusi. Konon, belajar itu memang harus menemukan momen, tempat dan situasi, yang disebut medan morfiks. 

Sunrise Land Lombok, kata Qori, membuka pintu selebar-lebarnya bagi segal jenis kegiatan ilmiah di tempat tersebut. Mahasiswa yang magang di Sunrise Land Lombok juga diberikan jadwal khusus untuk menyetor resume dan berdiskusi mengenai jurnal-jurnal pariwisata.


"Kalau yasinan, hiziban dan kegiatan-kegiatan olahraga maupun kuliner itu sudah biasa dilakukan di Sunrise Land Lombok, termasuk lomba atau kegiatan rekreasi lainnya itu juga biasa, yang baru itu adalah ngaji kitab kuning sudah ada yang melakukan di Sunrise Land Lombok," ucapnya.


Belum lagi mengenai duta penyu yang secara khusus melakukan konservasi terhadap Sumber Daya Alam yang ada di pantai tersebut. Dirinya membayangkan, Sunrise Land Lombok akan menjadi satu ruang publik yang ramah bagi segala jenis kebaikan di dunia ini, dengan memberikan fasilitas sesuai kebutuhan dan jenis kegiatan yang disukai oleh pengunjung. 


"Kita di sini tinggal menyiapkan tempat dan orang-orang yang berkompeten untuk kita ajak kolaborasi, mau mengkaji atau diskusi tentang apa saja silakan, Sunrise Land Lombok siap fasilitasi," ujar Pemilik Lapak Buku Infinity Books tersebut.


Sejauh ini, ujar Qori, sudah tak terhitung jumlah komunitas yang menjalin kolaborasi dengan Sunrise Land Lombok, lintas hobi dan bidang. Mulai dari yang bersifat komunitas mahasiswa, gerakan, penyuka hobi tertentu hingga kumpulan pesilat juga mengadakan kegiatan di Sunrise Land Lombok. "Selama itu positif, kami siap berkolaborasi," pungkasnya. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update