Notification

×

Iklan

Iklan

Buka FGD Tentang Desa, Pj. Bupati Paparkan Kondisi Masyarakat Perdesaan di Lombok Timur

Wednesday, March 6, 2024 | March 06, 2024 WIB Last Updated 2024-03-07T00:56:02Z

Focussed Group Discussion (FGD) dengan tema Model Kolaborasi Sister Village, Telaah Komparatif Pembangunan Desa Bidang Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan di Kabupaten Lombok Timur

SELAPARANGNEWS.COM - Penjabat Bupati Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) HM. Juaini Taofik memaparkan perkembangan Desa dan masyarakat perdesaan saat membuka Focussed Group Discussion (FGD) dengan tema Model Kolaborasi Sister Village, Telaah Komparatif Pembangunan Desa Bidang Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan di Kabupaten Lombok Timur.


"Perkembangan Desa di Kabupaten Lombok Timur luar biasa. Dari total 239 desa, sudah terwujud 88 Desa Mandiri, 125 Desa Maju dan sisanya 26 Desa Berkembang," paparnya dalam kegiatan tersebut, dilansir portal Resmi Pemkab Lotim. Rabu, (06/03/2024). 


Meski demikian, Ia tak menampik bahwa secara kumulatif, angka kemiskinan di Lombok Timur mencapai 15,1 persen. Namun, imbuhnya, dilihat dari indeks gini ratio atau kesenjangan pembagian pendapatan relatif antar penduduk suatu wilayah, maka Lombok Timur tergolong baik. 


Hal tersebut menurut dia Pj. menggambarkan pemerataan pembangunan di Kabupaten Lombok Timur, utamanya di wilayah perdesaan. ”Masyarakat kami lebih banyak tinggal di pedesaan daripada perkotaan,” ungkapnya. 


Dalam mengurus Desa, ujar Pj. Bupati, Pemkab Lombok Timur selalu mematuhi regulasi yang ada terutama dalam hal pengalokasian Anggaran Belanja Daerah.


Ia juga menyinggung soal pemekaran Desa di 2010-2011 lalu yang menurutnya cukup memberi dampak, termasuk pembangunan infrastruktur di tiap desa yang telah dimaksimalkan, 


“Dalam proses bertemunya antara pembangunan daerah dan pembangunan di Desa, Pemerintah Daerah terus membangun infrastruktur yang berdampak terhadap daerah tersebut,” jelasnya. 


Selanjutnya indeks desa lainnya seperti ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan sektor lainnya di desa juga mendapat perhatian khusus.


FGD yang digelar Selasa (05/3) di Aula Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lombok Timur tersebut merupakan bagian dari pengumpulan data sekunder oleh Politeknik STIA LAN Jakarta yang berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur.


Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurilah Nurdin menyampaikan pihaknya berupaya mengaktualisasikan pesan Menteri Pertanian agar kegiatan Pemerintahan dan perguruan tinggi berdampak. Karena itu riset yang dilakukan STIA LAN ini diharapkan memberikan dampak bagi golongan masyarakat yang membutuhkan, termasuk di Lombok Timur yang tidak lagi memiliki desa tertinggal.


Disampaikannya bahwa riset yang dilakukan bertujuan menggali data terkait apa saja yang masih perlu ditingkatkan, juga mengetahui proses desa tertinggal di Lombok Timur menuju desa berkembang.


Hasil riset ini diharapkan menjadi masukan untuk dilaksanakan Kementrian terkait seperti Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Kementerian Perdagangan. Ia juga berharap kolaborasi dengan Pemda Lombok Timur dapat dilanjutkan dengan pengabdian masyarakat dan kegiatan lainnya. (SN) 

×
Berita Terbaru Update