Notification

×

Iklan

Iklan

Seorang Warga Ditemukan Meninggal di Pantai Rambang, Sakra Timur

Rabu, 11 Juni 2025 | Juni 11, 2025 WIB Last Updated 2025-06-11T06:07:21Z

Proses evakuasi mayat korban

SELAPARANGNEWS.COM - Warga dikejutkan oleh penemuan sesosok mayat laki-laki di Pantai Rambang, Dusun Timuk Pekan, Desa Surabaya, Kecamatan Sakra Timur, Kabupaten Lombok Timur, pada Selasa (10/06/2025) sekitar pukul 13.30 WITA.


Korban diketahui bernama Muhammad Nasir (57), seorang petani asal Dusun Loang Sawak, Desa Lepak Timur, Kecamatan Sakra Timur. Ia ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan terapung di pinggir pantai dengan sebuah ban dalam mobil terlilit di tubuhnya, yang diduga digunakan sebagai pelampung saat menebar jaring.


Menurut keterangan istrinya Baiq Masniati (54), korban berangkat dari rumah sekitar pukul 13.00 WITA untuk menjaring ikan di pantai Rambang. Beberapa hari sebelumnya, korban diketahui dalam kondisi kurang sehat dan mengeluh sakit pada bagian ulu hati.


Saksi mata lainnya, Susilawati (30), pemilik warung di sekitar lokasi, menyebut bahwa korban sempat membeli air mineral sebelum menuju pantai. Ia melihat korban dalam keadaan pucat. Sekitar 30 menit kemudian, Susilawati mendengar teriakan warga mengenai penemuan mayat dan menemukan korban dalam keadaan tidak bernyawa.


Warga setempat, yakni Herman (51), Sahman (61), dan Sueb (62), turut menyaksikan dan membantu mengevakuasi korban ke berugak di pinggir pantai sambil menunggu kedatangan polisi dan ambulans.


Tim dari Polsek Sakra Timur, dibantu Tim Inafis Polres Lombok Timur, segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Korban kemudian dibawa ke RSUD Dr. R. Soejono Selong untuk dilakukan pemeriksaan luar. Hasil awal menunjukkan tidak ada tanda-tanda kekerasan fisik, dan korban diduga meninggal dunia akibat kelelahan atau henti jantung mendadak.


Pihak keluarga korban menyatakan menerima kejadian ini sebagai musibah dan menolak dilakukan otopsi, dengan surat pernyataan resmi yang telah disampaikan kepada pihak berwenang.


Peristiwa ini menjadi pengingat bagi masyarakat, khususnya nelayan tradisional, untuk selalu memperhatikan kesehatan dan keselamatan saat beraktivitas di laut, terutama saat kondisi tubuh tidak prima. Aparat desa dan kepolisian mengimbau warga untuk lebih waspada serta tidak melakukan aktivitas berat dalam kondisi sakit. (Yns) 

×
Berita Terbaru Update