Notification

×

Iklan

Iklan

Prof. Masnun Ajak Kader NU Kawal Isu Perempuan dan Anak di NTB

Sabtu, 09 Agustus 2025 | Agustus 09, 2025 WIB Last Updated 2025-08-09T14:01:41Z

Ketua Tanfidziyah PWNU NTB, Prof. Masnun Tahir saat memberikan sambutan dalam acara pelatihan manajemen pendampingan dan penanganan kasus perempuan dan anak di Fizt Hotel Mataram 

SELAPARANGNEWS.COM - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Prof Masnun Tahir, mengingatkan pentingnya keterlibatan aktif kader Nahdlatul Ulama (NU) dalam menangani isu kekerasan terhadap perempuan dan anak di NTB. 


Hal itu disampaikannya dalam pelatihan manajemen pendampingan dan penanganan kasus yang digelar Tim Program INKLUSI Lakpesdam NU NTB bersama PC Fatayat NU di Fizt Hotel Mataram, 6–8 Agustus 2025.

Dalam sambutannya, Prof. Masnun menekankan bahwa isu kekerasan terhadap perempuan dan anak merupakan persoalan serius yang membutuhkan keterlibatan banyak pihak, termasuk kalangan pesantren, masjid, madrasah, hingga ruang-ruang pengajian.

“Saya minta sahabat-sahabat semua menjadi speaker di masyarakat. Tugas kita memberikan literasi dan edukasi terkait isu kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya. 


Prof. Masnun mengungkapkan bahwa dirinya memiliki pengalaman panjang dalam isu tersebut sejak aktif di Lembaga Studi Perempuan dan Anak (LSPA) saat masih tinggal di Yogyakarta. Ia mengaku memahami kompleksitas isu kekerasan berbasis gender karena pernah terlibat langsung dalam advokasi dan kajian akademik terkait.

Menurutnya, isu kekerasan terhadap perempuan dan anak masih kerap terjadi di NTB, termasuk di sekolah, pondok pesantren, dan lingkungan masyarakat. Oleh karena itu, kader NU diminta tidak hanya hadir sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pendamping dan mitra masyarakat dalam menyelesaikan persoalan.

“Meskipun cukup susah untuk menghilangkan kekerasan, minimal kita berkontribusi mengurangi kasusnya. Ini butuh ijtihad, ikhtiar, dan jihad yang luar biasa karena konstruksi sosial masyarakat kita belum terbiasa dengan isu-isu ini,” tegasnya.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas petugas layanan dan lembaga pendamping, terutama dalam merespons berbagai kasus kekerasan yang kian kompleks di tengah masyarakat. (SN) 
×
Berita Terbaru Update