![]() |
Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2025/2026 di IAIH NWDI Pancor |
SELAPARANGNEWS.COM - Institut Agama Islam Hamzanwadi (IAIH) Pancor menekankan pembentukan karakter mahasiswa yang bernilai luhur, berprestasi, dan mampu bersinergi melalui kolaborasi dalam kegiatan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) tahun akademik 2025/2026, yang dimulai pada Senin (08/09/2025).
Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari, mulai 8 hingga 11 September 2025, dan diikuti oleh seluruh mahasiswa baru dari berbagai program studi di lingkungan IAIH Pancor.
Ketua Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain NWDI Pancor, Dr. H. Djamaluddin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menjaga adat istiadat pesantren dalam kehidupan kampus.
"Jangan lupa ini institusi di bawah naungan pondok pesantren, sehingga mari kita terus menjaga adat kita, baik di dalam maupun di luar kampus,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa mahasiswa harus memiliki integritas tinggi dalam menyelesaikan tugas-tugasnya, serta bijak dalam memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan (AI).
“Gunakan AI sebagai alat bantu, bukan satu-satunya jawaban. Sama seperti buku, AI hanya pendukung, bukan penentu,” katanya.
Lebih jauh, Djamaluddin mengingatkan pentingnya sikap hormat kepada dosen, orang tua, dan masyarakat sekitar agar mahasiswa tidak bersikap semena-mena dalam kehidupan sosial maupun akademik.
Presiden Mahasiswa IAIH Pancor, Saefulloh, menambahkan bahwa nilai luhur yang ditanamkan dalam PBAK meliputi integritas, tanggung jawab, saling menghargai, serta semangat kebersamaan.
“PBAK bukan hanya sekadar pengenalan kampus, tetapi juga media untuk membentuk karakter mahasiswa agar mampu menjaga moralitas, menjunjung tinggi etika, dan berkontribusi positif,” katanya.
Ia menjelaskan bahwa setelah PBAK akan dilanjutkan dengan berbagai program pengembangan diri, seperti mentoring, pelatihan kepemimpinan, pelatihan penulisan, kegiatan literasi bertajuk Ngobrol Pintar, hingga kegiatan sosial kemasyarakatan yang bertujuan memperkuat nilai-nilai yang ditanamkan selama masa orientasi.
Menurutnya, salah satu tantangan utama yang dihadapi mahasiswa baru adalah ego sektoral dan sikap individualistis akibat latar belakang yang beragam.
“Melalui kegiatan seperti PBAK, mereka diarahkan untuk melihat perbedaan sebagai kekuatan, bukan penghalang. Kolaborasi hanya bisa tumbuh jika mahasiswa belajar untuk saling mendengar, menghargai, dan membuka diri,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh mahasiswa untuk menjadi agen perubahan baik di lingkungan kampus maupun masyarakat.
“Pengalaman organisasi, kegiatan sosial, dan kepemimpinan adalah pelengkap dari capaian akademik. Manfaatkan setiap kesempatan untuk mengasah soft skill, memperluas jejaring, dan membangun karakter,” tegas Saefulloh.
Kegiatan PBAK IAIH Pancor tahun ini mencerminkan komitmen institusi dalam mencetak generasi yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga matang secara moral dan sosial. (SN)