Notification

×

Iklan

Iklan

Hendak Mengairi Kebun, Wajah Solihin Babak Belur

Jumat, 19 Juni 2020 | Juni 19, 2020 WIB Last Updated 2021-04-29T18:54:37Z


Foto: Solihin saat berada di Puskesmas Korleko


Lombok Timur, Selaparangnews.com - Seorang warga Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur bernama Solihin, mengalami pembengkakan dibagian wajah setelah diduga dianiaya oleh oknum warga setempat yang juga teman lamanya ketika masih bekerja di negeri jiran Malaysia.

Solihin menuturkan, dugaan kasus penganiayaan terhadap dirinya  itu terjadi pada Senin malam (Red. hari selasa) sekitar pukul 02:00 Wita, ketika dia hendak pergi mengairi kebun orang yang dia jaga melewati jalan raya depan rumah pelaku inisial M.

Dia mengaku bahwa pelaku dan adiknya merupakan anak buah Solihin dulu ketika sama-sama bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Oleh karenanya, lanjut Solihin, ketika dia bertemu malam itu, pelaku sempat mengolok-oloknya dengan mengatakan bahwa dia adalah bosnya dulu yang sekarang sudah putih rambutnya.

"Biasanya kalau mau mengairi kebun, saya lewat depan rumah pelaku dan sering saya lihat dia (M) berkumpul dengan temannya di sana sambil minum" tutur Solihin saat di temui di Puskesmas Korleko, tempat dia masih dirawat saat ini. Jum'at (19/06/20).

Akan tetapi, kata Solihin melanjutkan, meskipun dirinya sering berlalu lalang di depan rumah pelaku, baru sekali ini dia mampir, yang kemudian berujung pada kasus penganiayaan tersebut.

"Sering saya lewat di situ sambil menyapa dia, tapi tumben saya mampir dan ikut makan kacang sama mereka" tambahnya.

Solihin mengatakan, sebelum M melakukan pemukulan terhadap dirinya, pada awalnya ada empat orang yang duduk di sana yakni, Adik Pelaku dan temannya, Pelaku dan Solihin sendiri.

Tidak lama kemudian, tambahnya, Adik Pelaku dan temannya itu pulang dan tinggal dia berdua dengan M di sana. Saat itulah, kata Solihin, M beberapa kali menanyakan tujuan Solihin pergi ke kebun malam itu. "Sampai tiga kali dia bertanya begitu, kemudian saya jawab, apakah anda tidak dengar apa yang saya katakan? Apakah saya tidak boleh ke sana?" ucap Solihin menirukan peristiwa nahas yang menimpanya itu.

Akan tetapi, lanjut Solihin, M. memanggil penjaga rumahnya dan mengulangi pertanyaan yang sama pada dirinya.  Ketika sedang asyik makan kacang bersama M dan penjaga rumahnya itulah, M tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan ke wajah Solihin sebelah kanan dan membuatnya jatuh tersungkur ke lantai.

"Meskipun setengah sadar tapi saya masih ingat kejadian itu. Saya sempat bertanya kepada dia, tapi dia bilang sedang mabuk. Dan Setelah saya jatuh,  M memegang kerah baju saya bagian belakang dan membentur-benturkannya ke lantai"  kata dia menirukan sambil menggerakkan tangannya.

Tidak lama Kemudian, lanjut Solihin, istri M keluar dan memarahi suaminya dengan mengatakan "kenapa kamu pukul orang yang tidak bersalah, lain tempatmu marah lain tempatmu melampiaskannya" ucap Solihin meniru istri pelaku.

Selain Solihin, Trantib  Desa Korleko juga turut memberi keterangan bahwa dirinya baru mengetahui peristiwa pemukulan itu pagi hari, dari laporan salah satu Kawil Pedalaman.

Mengetahui hal itu, lanjutnya, dia langsung meminta Kawil itu supaya berkoordinasi dengan Plt. Kawil Dusun Timuk dan BKD (Badan Keamanan Desa) setempat agar segera membawanya ke Puskesmas terdekat untuk menjalani visum.

"Sementara saya sendiri langsung membuat laporan ke Polsek Labuhan Haji" ungkapnya.

Tidak hanya itu, lanjut Saparwadi, Solihin juga sempat dibawa ke Rumah Sakit Risa untuk menjalani pemeriksaan ronsen. "Dari hasil ronsen itu diketahui adanya retakan di bagian sinus korban akibat benturan di lantai" jelas Saparwadi.

Terhadap kejadian itu,  Kepala Unit (Kanit) Reserse Kriminal Polsek Labuhan Haji, Ipda. Solahuddin membenarkan adanya laporan warga terkait dugaan penganiayaan di Desa Korleko. Dan mengatakan bahwa laporan tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh petugas.

"Iya benar pada 16 Juni 2020 ada laporan dari masyarakat Korleko mengenai dugaan penganiayaan oleh salah satu oknum warga setempat. Dan Sekarang kasus ini sedang dalam proses penyelidikan oleh petugas" tuturnya.

Dia mengaku telah memeriksa beberapa saksi dan juga menerima hasil visum dari Puskemas, namun belum bisa diketahui hasilnya karena belum selesai dipelajari.

"Kami sudah memeriksa beberapa saksi. Hasil visum juga sudah kami terima namun masih sedang didalami" jelasnya sembari mengatakan bahwa kasus ini baru diterima dua hari yang lalu.

Adapun bagi pelaku, sambungnya, pihak kepolisian sudah melayangkan surat panggilan dan berharap dia datang memenuhi panggilan itu pada hari Sabtu atau  hari Senin.

Terhadap informasi yang beredar bahwa pelaku (M) adalah seorang pemilik salah satu Cafe di Pantai Labuhan Haji dan juga seorang mantan narapidana, temasuk juga keterangan korban bahwa pelaku berada di bawah pengaruh minuman keras ketika melakukan pemukulan, IPDA. Solahuddin belum bisa memberikan keterangan dengan alasan masih dalam proses penyelidikan.

"Kurang tahu, kasus ini kan masih dalam proses penyelidikan" tuturnya.

Akan tetapi, kata dia, Pelaku sempat menghubungi Polsek Labuhan Haji dan menjelaskan bahwa dirinya melakukan pemukulan terhadap Solihin lantaran curiga dengan aktivitas yang dilakukan saat itu.

"Pelaku mengancam akan melapor balik kalau kasus kriminal yang melibatkan dirinya itu sampai mencoreng nama baiknya" tutup IPDA Solahuddin. (SN-05)

×
Berita Terbaru Update