![]() |
Foto: Solihin saat berada di Puskesmas Korleko |
Lombok Timur, Selaparangnews.com
- Seorang warga Dusun Gubuk Timuk, Desa Korleko Kecamatan Labuhan Haji,
Kabupaten Lombok Timur bernama Solihin, mengalami pembengkakan dibagian wajah
setelah diduga dianiaya oleh oknum warga setempat yang juga teman lamanya
ketika masih bekerja di negeri jiran Malaysia.
Solihin
menuturkan, dugaan kasus penganiayaan terhadap dirinya itu terjadi pada Senin malam (Red. hari
selasa) sekitar pukul 02:00 Wita, ketika dia hendak pergi mengairi kebun orang
yang dia jaga melewati jalan raya depan rumah pelaku inisial M.
Dia
mengaku bahwa pelaku dan adiknya merupakan anak buah Solihin dulu ketika sama-sama
bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Oleh karenanya,
lanjut Solihin, ketika dia bertemu malam itu, pelaku sempat mengolok-oloknya
dengan mengatakan bahwa dia adalah bosnya dulu yang sekarang sudah putih
rambutnya.
"Biasanya
kalau mau mengairi kebun, saya lewat depan rumah pelaku dan sering saya lihat
dia (M) berkumpul dengan temannya di sana sambil minum" tutur Solihin saat
di temui di Puskesmas Korleko, tempat dia masih dirawat saat ini. Jum'at
(19/06/20).
Akan
tetapi, kata Solihin melanjutkan, meskipun dirinya sering berlalu lalang di depan
rumah pelaku, baru sekali ini dia mampir, yang kemudian berujung pada kasus
penganiayaan tersebut.
"Sering
saya lewat di situ sambil menyapa dia, tapi tumben saya mampir dan ikut makan
kacang sama mereka" tambahnya.
Solihin
mengatakan, sebelum M melakukan pemukulan terhadap dirinya, pada awalnya ada
empat orang yang duduk di sana yakni, Adik Pelaku dan temannya, Pelaku dan
Solihin sendiri.
Tidak
lama kemudian, tambahnya, Adik Pelaku dan temannya itu pulang dan tinggal dia
berdua dengan M di sana. Saat itulah, kata Solihin, M beberapa kali menanyakan
tujuan Solihin pergi ke kebun malam itu. "Sampai tiga kali dia bertanya
begitu, kemudian saya jawab, apakah anda tidak dengar apa yang saya katakan?
Apakah saya tidak boleh ke sana?" ucap Solihin menirukan peristiwa nahas
yang menimpanya itu.
Akan
tetapi, lanjut Solihin, M. memanggil penjaga rumahnya dan mengulangi pertanyaan
yang sama pada dirinya. Ketika sedang
asyik makan kacang bersama M dan penjaga rumahnya itulah, M tiba-tiba
melayangkan sebuah pukulan ke wajah Solihin sebelah kanan dan membuatnya jatuh
tersungkur ke lantai.
"Meskipun
setengah sadar tapi saya masih ingat kejadian itu. Saya sempat bertanya kepada
dia, tapi dia bilang sedang mabuk. Dan Setelah saya jatuh, M memegang kerah baju saya bagian belakang
dan membentur-benturkannya ke lantai"
kata dia menirukan sambil menggerakkan tangannya.
Tidak
lama Kemudian, lanjut Solihin, istri M keluar dan memarahi suaminya dengan
mengatakan "kenapa kamu pukul orang yang tidak bersalah, lain tempatmu
marah lain tempatmu melampiaskannya" ucap Solihin meniru istri pelaku.
Selain
Solihin, Trantib Desa Korleko juga turut
memberi keterangan bahwa dirinya baru mengetahui peristiwa pemukulan itu pagi
hari, dari laporan salah satu Kawil Pedalaman.
Mengetahui
hal itu, lanjutnya, dia langsung meminta Kawil itu supaya berkoordinasi dengan
Plt. Kawil Dusun Timuk dan BKD (Badan Keamanan Desa) setempat agar segera
membawanya ke Puskesmas terdekat untuk menjalani visum.
"Sementara
saya sendiri langsung membuat laporan ke Polsek Labuhan Haji" ungkapnya.
Tidak
hanya itu, lanjut Saparwadi, Solihin juga sempat dibawa ke Rumah Sakit Risa
untuk menjalani pemeriksaan ronsen. "Dari hasil ronsen itu diketahui
adanya retakan di bagian sinus korban akibat benturan di lantai" jelas
Saparwadi.
Terhadap
kejadian itu, Kepala Unit (Kanit)
Reserse Kriminal Polsek Labuhan Haji, Ipda. Solahuddin membenarkan adanya
laporan warga terkait dugaan penganiayaan di Desa Korleko. Dan mengatakan bahwa
laporan tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh petugas.
"Iya
benar pada 16 Juni 2020 ada laporan dari masyarakat Korleko mengenai dugaan
penganiayaan oleh salah satu oknum warga setempat. Dan Sekarang kasus ini
sedang dalam proses penyelidikan oleh petugas" tuturnya.
Dia
mengaku telah memeriksa beberapa saksi dan juga menerima hasil visum dari
Puskemas, namun belum bisa diketahui hasilnya karena belum selesai dipelajari.
"Kami
sudah memeriksa beberapa saksi. Hasil visum juga sudah kami terima namun masih
sedang didalami" jelasnya sembari mengatakan bahwa kasus ini baru diterima
dua hari yang lalu.
Adapun
bagi pelaku, sambungnya, pihak kepolisian sudah melayangkan surat panggilan dan
berharap dia datang memenuhi panggilan itu pada hari Sabtu atau hari Senin.
Terhadap
informasi yang beredar bahwa pelaku (M) adalah seorang pemilik salah satu Cafe
di Pantai Labuhan Haji dan juga seorang mantan narapidana, temasuk juga
keterangan korban bahwa pelaku berada di bawah pengaruh minuman keras ketika
melakukan pemukulan, IPDA. Solahuddin belum bisa memberikan keterangan dengan
alasan masih dalam proses penyelidikan.
"Kurang
tahu, kasus ini kan masih dalam proses penyelidikan" tuturnya.
Akan
tetapi, kata dia, Pelaku sempat menghubungi Polsek Labuhan Haji dan menjelaskan
bahwa dirinya melakukan pemukulan terhadap Solihin lantaran curiga dengan
aktivitas yang dilakukan saat itu.
"Pelaku
mengancam akan melapor balik kalau kasus kriminal yang melibatkan dirinya itu
sampai mencoreng nama baiknya" tutup IPDA Solahuddin. (SN-05)