Notification

×

Iklan

Iklan

Keluarga Bayi Pengidap Hidrosefalus Pasrah

Jumat, 19 Juni 2020 | Juni 19, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T19:24:14Z

Foto: Bayu penderita hidrosefalus dan Ahmad Bolang selaku Bapak dari Bayu (Jum'at, 19/06/2020)

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Nasip malang menimpa Bayu,  berasal dari Dusun Embung, Desa Belanting, Kecamatan Sambelia. Bayi laki-laki berusia sepuluh bulan ini, harus menjalani hidup dalam perawatan dirumahnya di karenakan tidak ada biaya untuk mendapatkan perawatan dirumah sakit.

Bayu menderita hidrosefalus, yaitu penumpukan cairan pada rongga otak atau yang disebut dengan ventrikel. Cairan ini akan terus bertambah sehingga ventrikel di dalam otak membesar dan menekan struktur dan jaringan otak disekitarnya.

Bayu adalah putra dari Ahmad Bolang dan Mulyani warga Dusun Embung, Desa Belanting Kecamatan Sambalia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Saat ini Bayu hanya dirawat dirumahnya di Desa Belanting, dikarenakan kurangnya biaya untuk masuk ke Rumah Sakit

Menurut keterangan orang tua Bayu, Ahmad Bolang menyampaikan pembengkakan kepala yang dialami anaknya mulai terjadi saat berumur 3 bulan. Bolang dan istrinya panik dan membawahnya ke RSUD R. Soedjono Selong, dari keterangan pihak Dokter menerangkan anaknya mengidap penyakit hidrosefalus.

Karena pihak Rumah Sakit tidak mampu menangani pasien ini, mereka disuruh ke Rumah Sakit Provinsi NTB atau ke Rumah Sakit di  Denpasar-Bali, dengan kondisi tersebut akibat tak punya biaya untuk membawa anaknya ke Rumah Sakit tersebut. Terpaksa dibawa pulang dan dirawat dirumahnya.

“Kami pernah bawah Bayu ke RSUD R. Suedjono Selong, tapi pihak Dokter dirumah sakit menyuruh kita ke Rumah Sakit Provinsi atau ke Denpasar, tapi karna tidak ada biaya terpaksa kami rawat dia dirumah’’, tutur Ahmad Bolang, Jum’at (19/06/20) 

Sementara itu, Sarifuddin yang juga sering membantu keluarga Ahmad Bolang dalam mengurus perawatan Bayu menyampaikan, Bayu ini sudah lama menderita penyakit hidrosefalus ini, Dia pernah kita bawah ke RSUD Selong tapi pihak rumah sakit tidak mampu menangani penyakit ini dan akhirnya kita disuruh ke Rumah Sakit Provinsi, dan membuatkan BPJS, tapi yang kami sayangkan dalam pembuatan BPJS ini sangat lama, bahkan kami menunggu 2 bulan lebih baru kita dapatkan, ucapnya

Lanjut Sarif, dulu kita juga pernah mengajukan bantuan penangan perawatan ke Dinas Sosial tapi sampai saat ini tidak ada responnya, kita juga pernah ke Baznas Kabupaten Lombok Timur, kami hanya mendapatkan bantuan hanya Rp. 300.000 dan itupun belum cukup untuk perawatan di Rumah Sakit, ungkapnya

Atas keterbasan biaya tersebut keluarga hanya bisa pasrah, dan Dia berharap Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur maupun Provinsi Nusa Tenggara Barat atau pihak lain bisa membantu proses pengobatan bayu., tutupnya. (SN-04)
×
Berita Terbaru Update