Notification

×

Iklan

Iklan

Corona Melanda, UKM di Trawangan Merana

Wednesday, July 22, 2020 | July 22, 2020 WIB Last Updated 2021-04-19T16:33:49Z
Foto: Suasana Sepi di Gili Trawangan

Lombok Utara, Selaparangnews.com - Sejak wabah covid-19 melanda, tak terkecuali Gili Trawangan, Usaha Kecil Mikro (UKM) yang dimiliki masyarakat setempat mengalami kemerosotan pendapatan bahkan yang tragisnya sebagian UKM gulung tikar akibat sepi pengunjung.

"Sejak Maret kemarin wisatawan sudah jarang terlihat disini," ungkap Yunita Amriah selaku pengelola jasa laundry di Gili Trawangan. Rabu, (22/07/2020).

Kendati wisatawan lokal maupun asing sudah berikan akses masuk beberapa bulan yang lalu, tapi tidak sedikit UKM Trawangan yang mengeluh karena sulitnya memulihkan kondisi seperti sebelum terjadinya wabah pandemi Covid-19.

Jasa usaha yang dikelola oleh wanita yang akrab disapa Nita itu juga bukan hanya jasa laundry saja, tapi selama ini ia juga mengelola penyewaan sepeda beserta jasa reparasinya, penyewaan buku bacaan, dan penjualan aksesoris cindramata khas Gili Trawangan.

Dampak Covid-19 sangat ia rasakan, sejak diumumkannya penutupan tempat destinasi wisata diseluruh wilayah NTB pada Maret lalu, ia hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah agar tetap bisa bertahan hidup di tengah gempuran  wabah Covid-19. "Untung ada bantuan," kata Nita.

Ditambah lagi dari letak geografis, tempat UKM Nita tersebut berada jauh dari bibir pantai trawangan yakni sekitar 300 meter yang menyebabkan sirkulasi pertumbuhan ekonomi juga ia rasakan agak sulit.

"Pendapatan kami yang agak jauh dari bibir pantai tentu berbeda dengan orang yang didekat pantai," jelas Nita.

Hal itu terjadi karena UKM disamping pantai diuntungkan dengan wisatawan yang berlalu-lalang dibandingankan dengan UKM yang berlokasi agak tengah.

Dengan kondisi sekarang ini sebenarnya  bukan hanya menyerang UKM, tapi juga berefek ke toko-toko besar yang ada di Trawangan. Hampir semua pengusaha merasakan dampak Covid-19.

"Saya saja sampai sedekahkan barang jualan," kata Buk Bayat pelaku UKM di Trawangan.

Buk Bayat menerangkan jika ia bukan tanpa alasan memberikan barang dagangannya yang berbentuk snack dan jajanan ke warga sekitar. Ia takut dari pada barang dagangannya tidak dapat dikonsumsi lagi, lebih baik ia berikan ke warga sekitar.

"Dari pada kadaluarsa, lebih baik kita bagikan ke tetangga," terang Buk Bayat.

Konsep Nurut Tatan Baru dari Pemprov juga dinilai Nita belum menuai hasil yang signifikan, khususnya pada pemulihan pendapatan UKM yang ada di Trawangan, walapun sedikit tidak berefek kepada wisatawan lokal.

"Mudahan ke depannya efek program Pemerintah Pusat juga bisa memulihkan keadaan kami disini," harap Nita. (SN-06)
×
Berita Terbaru Update