![]() |
Foto: Abdul Wahid, S.Pd. Kepala SMKN 1 Selong |
Lombok Timur, Selaparangnews.com - Pembentukan BLUD (Badan Layanan
Usaha Daerah) yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)
sampai saat ini belum berjalan, lantaran belum adanya payung hukum yang
menjamin legalitas sekolah dalam menjual produknya ke pemerintah.
Sebagaimana disampaikan Kepala
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Selong, Abdul Wahid S.Pd, pembentukan
BLUD itu masih terkendala oleh kelengkapan administrasi.
"BLUD itu kan harus ada
Pergubnya (Peraturan Gubernur), nah ini yang masih belum dibuat" jelas
Abdul Wahid saat ditemui di ruangannya. Selasa, 18/08/20.
Awalnya, lanjut Abdul Wahid,
upaya melengkapi administrasi itu akan dimulai pada bulan Maret lalu dengan
melakukan Studi Banding ke SMKN yang ada
di Jawa Timur yang dinilai sudah berhasil membentuk BLUD. Akan tetapi, rencana
itu dipending menyusul adanya wabah virus Corona.
"Sebenarnya bulan Maret lalu
Pemerintah Dikbud Provinsi berencana melakukan studi ke Jawa Timur dan infonya
akan mengajak kepala Sekolah untuk konsultasi
mengenai apa saja yang dibutuhkan
dalam membentuk BLUD tersebut" paparnya.
Dia mengaku, keberadaan BLUD itu
sangat dibutuhkan saat ini. Apalagi melihat antusiasme Gubernur dalam mendorong
proses industrialisasi di NTB.
Karena itulah, Abdul Wahid
berharap, Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Dikbud) NTB secepatnya bisa memfasilitasi sekolah dalam melengkapi
administrasi pembentukan BLUD tersebut.
Pasalnya, selama itu tidak
terpenuhi maka sekolah tidak bisa menjual produknya itu ke pemerintah. Beda
halnya jika produk-produk itu dijual ke masyarakat yang tidak membutuhkan
stempel dan pertanggungjawaban legal seperti di pemerintahan.
Tapi, sambung Abdul Wahid, jika
produk itu hanya dibeli oleh masyarakat yang tidak membutuhkan stempel legal,
justru itu lebih mudah dilakukan. Dan memang selama ini, SMKN 1 Selong sudah
banyak memproduksi mesin-mesin yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Misalnya Masyarakat butuh
alat pengupas kacang mete, bisa langsung dibuatkan karena tidak butuh
stempel" ucapnya sembari mengatakan bahwa hampir semua mesin yang
dibutuhkan masyarakat bisa diproduksi oleh SMKN 1 Selong. (SN-05)