Notification

×

Iklan

Iklan

Kuota Premium 250 Ribu Liter Perbulan di SPBU Pancor, Pengecer Wajib Tertib

Selasa, 18 Agustus 2020 | Agustus 18, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:55:33Z
Foto: Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum Pertamina Pancor

Lombok Timur, Selaparangnews.com – Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan jenis subsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pancor sudah ditentukan dari awal tahun oleh Badan Pengurus Harian (BPH) Pertamina. “Saat ini kita dijatahkan untuk premium 250 ribu liter dan solar 100 ribu liter perbulannya,” sebut Aizuddin, Admin SPBU Pancor ketika ditemui oleh Selaparangnews di ruangannya. Selasa, 18/8/2020.

Lain halnya dengan BBM yang berjenis non subsidi, ia mengatakan jumlah untuk jenis BBM non subsidi ditentukan oleh masing-masing kesanggupan dari SPBU.

Melihat aturan itulah, bagi konsumen yang menggunakan jerigen/pengecer, itu  sudah ditentukan takaran pembeliannya oleh SPBU Pancor. “Kalau datang satu tangki perharinya, pengecer tidak boleh membeli BBM subsidi,” terang Aizuddin. Tapi kalau yang datang itu dua tangki perhari, barulah pengecer dibolehkan membeli.

Waktu pembelianpun sudah ditentukan bagi pengecer, yakni ketika malam hari. Ia tidak memperbolehkan pengecer membeli disaat keramaian konsumen pengguna langsung.

Pengecer juga harus mentaati syarat pembelian BBM jenis subsidi, seperti diharuskan mempunyai izin rekomendasi dari Desa, Kecamatan, dan Dinas Perindustrian. “Pengecer sudah mempunyai kuota masing-masing menyesuaikan dengan jatah dari pertamina,” tandas Aizuddin.

Rata-rata pengecer yang membeli di SPBU Pancor sudah mengatur dirinya masing-masing. “Kalau tidak siap teratur, silahkan ke SPBU lain,” tegasnya. Hal itu dilakukan karena SPBU Pancor sendiri berada dipusat kota, yang sering kali menjadi acuan bagi SPBU lainnya.

Berbeda dengan SPBU lainnya, yang kemungkinan ketika droping BBM subsidi, biasanya banyak pengecer yang akan antri duluan ketimbang konsumen pengguna langsung.

Menurut Aizuddin, pertamina memang saat ini sedang gencar menggalakan pembelian BBM non-subsidi. Jika konsumen terlalu banyak membeli BBM subsidi, maka jatah pengiriman pasokan itu juga akan dikurangi.

Ia menyebut untuk pasokan BBM jenis premium sendiri setiap hari berdatangan, tapi mengalami pengurangan kuota. “Biasanya dua tangki perhari, sekarang hanya rata-rata hari senin dan sabtu saja kita dikirimkam yang dua tangki tersebut,” ungkapnya.

Kalau solar saat ini memang sedang berkurang, ia mengatakan pengiriman solar terkadang jarak satu hari atau dua hari baru kemudian dikirimkan. “itu mungkin untuk menghemat kuota” ujar Aizuddin. (SN-06)

×
Berita Terbaru Update