Notification

×

Iklan

Iklan

Prokes Ketat, Pedagang Mengeluh, Kapas Keruak: Ini Demi Keselamatan Bersama

Sunday, August 2, 2020 | August 02, 2020 WIB Last Updated 2021-04-15T10:44:17Z
Foto: Lalu Martayadi, Kepala Pasar Keruak saat ditemui di ruangannya

Lombok Timur, Selaparangnews.com – Protokol kesehatan semakin diperketat di Pasar Rakyat Keruak, Kecamatan Keruak, Kab. Lombok Timur yang membuat sebagian pedagang mengeluh, “pengunjung tidak ramai lagi,” terang Marianah salah satu pedagang di Pasar Keruak. Minggu, (02/08/20)

Bukan tanpa alasan, Marianah memaparkan jika berkurangnya pengunjung pasar diakibatkan adanya pemeriksaan ketat Protokol Kesehatan (Prokes) seperti pemakaian masker dan pengukuran suhu tubuh yang dilakukan oleh petugas gabungan yang terdiri dari unsur Kepala Pasar (Kapas), Polri, TNI, tenaga medis, pihak kecamatan, Pol-PP, Bapenda, Dishub dan BPBD.

Dampak dari pemeriksaan yang ketat tersebut mengakibatkan ketakutan bagi pengunjung Pasar Keruak, “pengunjung takut jika suhu tubuhnya lebih, akan dibawa langsung oleh ambulance,” kata Marianah. Sebagian pedagang juga merasakan hal yang sama sehingga tentunya berpengaruh terhadap pendapatannya.

Lalu Martayadi selaku Kepala Pasar Rakyat Keruak menjelaskan, pengetatan pemeriksaan Prokes bukan hanya dilakukan kepada pengunjung pasar, tapi hal yang sama juga dilakukan terhadap para pedagang. “Ini demi kebaikan bersama,” kata Martayadi. Jika pengetatan seperti ini tidak dilakukan menurutnya akan berpotensi besar terhadap penyebaran Covid-19.

Terbukti, sampai dengan saat ini belum ada yang terkonfirmasi positif maupun reaktif dalam pemeriksaan. Untuk itulah Martayadi selalu menghimbau kepada pedagang maupun pengunjung pasar keruak agar tetap mematuhi Prokes yang telah dianjurkan dari pemerintah. Jangan sampai masyarakat lengah dan tidak peduli lagi terhadap Covid-19 karena itu sangat berbahaya, tutur Martayadi.

Dari hasil pantauan (29/7) kegiatan pemeriksaan Prokes dilakukan seperti pengukuran suhu tubuh pengunjung, penertiban pengunaan masker, mengatur jarak pedagang dan pengunjung, dan mencuci tangan. Adapun hasilnya sebanyak 1.039 orang yang telah diukur suhur tubuhnya dengan rata-rata 35c s/d 36c dan adanya peningkatan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan masker.

Selain itu, Martayadi juga memaparkan kendala yang ia lalui ketika melakukan pemeriksaan Prokes. Pintu masuk pasar yang berjumlah 7 titik dengan rincian di depan ada tiga pintu, disamping kiri satu pintu, disamping kanan satu pintu, dan dibelakang dua pintu. Sehingga membuatnya kewalahan, “di SK hanya ada 10 petugas gabungan dari berbagai unsur,” ujar Martayadi. (SN-06)
×
Berita Terbaru Update