Notification

×

Iklan

Iklan

Refleksi HUT RI Ke-75, PMII Kota Mataram Gelar Dialog Publik

Thursday, August 20, 2020 | August 20, 2020 WIB Last Updated 2021-04-13T09:48:59Z
Foto: Ketua Cabang PMII Mataram Saat Menyampaikan Sambutan
Mataram, Selaparangnews.com - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Mataram menggelar diskusi publik dengan tema "Cipta SDM Unggul  dan Rakyat Bebas Narkoba Untuk Indonesia Maju". Dialog publik itu digelar dalam rangka refleksi HUT ke-75 RI yang digelar di Cafe Delima. Kamis, 19/08/2020.

Diskusi tersebut menghadirkan narasumber diantaranya Nauvar F Farinduan, Anggota DPRD Provinsi NTB dari fraksi Gerindra, Helmi Kwarta  Kusuma, Ditresnarkoba  Polda NTB,  dan  Hamdan Kasim, Ketua KNPI NTB serta beberapa alumni PMII.

Sementara peserta diskusi adalah mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Mataram, pengurus PMII. KAHMI, HMI, KNPI dan organisasi lainnya.

Ketua Cabang PMII, Mataram Herman Jayadi mengatakan bahwa  musibah pandemi Covid -19 ini tidak menjadi kendala untuk bicara tentang pemuda dan nasib bangsa untuk menjadi Indonesia maju dan unggul.

"Membangun SDM melalui organisasi pemuda sangat membantu bangsa ini. Pemuda dibangun dan dibentuk melalui organisasi kepemudaan," katanya dalam sambutan saat membuka diskusi.

Lanjutnya, menciptakan SDM unggul dan maju, pemuda harus terhindar dari narkoba karena narkoba sangat berbahaya bagi generasi. "Kita sepakat no narkoba, yes prestasi. Pemuda berprestasi dan bebas dari narkoba," imbuhnya.

Helmi Kwarta Kusuma Ditresnarkoba Polda NTB  dalam sambutannya mengatakan bahwa tidak ada bangsa  maju dan hebat jika di landasi dengan narkoba.

Tidak ada produk narkoba akan bertahan lama, narkoba di jamin akan membunuh kualitas sumber daya manusia. "Ketika SDM unggul musnah, negara akan hilang," katanya.

"Berdasarkan data narkoba Polda NTB jumlah kasus sekitar 322 kasus, 441 tersangka, 9,57 kg ganja yang di amankan," sambungnya.

Iapun menyampaikan kekhawatirannya bahwa usia yang banyak terpapar narkoba rata-rata umur di bawah 40 tahun . "Ini usia emas, yang terpapar narkoba," cetusnya.

Anggota DPRD Provinsi NTB Nauvar F. Farinduan mengatakan, mahasiswa wajib menjadi garda terdepan bersama memberantas narkoba. "Kita sepakat narkoba merusak generasi bangsa," katanya.

Menurutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) NTB belum beranjak dari peringkat 29 dari 34 provinsi di Indonesia. Peringkat  sama seperti tahun 2018 lalu. NTB masih menghuni papan bawah klasemen bersama NTT, Papua, Papua Barat, Kalimantan Barat dan Sulawesi Barat.

Dikatakannya, tiga komponen itu terdiri dari dimensi kesehatan, pendidikan hingga hidup layak. Ketiga komponen tersebut menjadi penyokong utama pertumbuhan IPM. Umur Harapan Hidup (UHH) meningkat menjadi 66,28 tahun.

“Indikator ini meningkat 0,41 poin, jika dibandingkan 2018 yang mencapai 65,55 tahun,” ucapnya.
Selain UHH, Harapan Lama Sekolah (HLS) menjadi komponen kedua yang mengalami peningkatan yakni, meningkat 13,48 tahun atau meningkat 0,01 poin dibandingkan 2018. 

Sedangkan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) meningkat menjadi 7,27 tahun. Nilai ini meningkat 0,24 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran per kapita per tahun bertambah menjadi Rp 10,64 juta per orang/tahun.

“Indikator ini meningkat Rp 356 ribu dibandingkan 2018. Tugas pemuda hari untuk bersama melakukan perubahan," tandasnya. (SN-Red)

×
Berita Terbaru Update