Notification

×

Iklan

Iklan

Asosiasi Homestay Lotim Gelar Musda di Loyok

Thursday, September 24, 2020 | September 24, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T17:17:01Z

Foto: Asosiasi Homestay Lombok Timur saat menggelar Musyawarah Daerah di Peraja  Coffe Loyok, Kecamatan Sikur, Lombok Timur

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Lombok Homestay Asociation atau Asosiasi Homestay Lombok Timur menggelar Musyawarah Daerah (Musda) untuk memilih pimpinannya. Rabu, 24/09/2020.


Kegiatan yang diselenggarakan di Peraja Coffe Loyok ini berhasil menetapkan Mirzoan Ilhamdi sebagai ketua yang baru. Mirzoan memimpin sekitar 70 anggota pengelola bisnis homestay di Lombok Timur.


Sebagai pimpinan, Mirzoan mengaku memiliki tanggung jawab besar mengingat sistuasi di tengah Covid 19 saat ini. Para pelaku mengaluhkan menurunnya income.


Akan tetapi pihaknya akan bekerja keras mengembalikan eksistensi homestay melalui sosialisasi, pemberdayaan dan promosi.  Ia juga berharap agar pemerintah kabupaten Lombok Timur memberikan  porsi yang proporsional untuk pengembangan homestay.


Selain memilih ketua, para pelaku homestay juga mempertegas karakteristik homsestay. Bahwa homestay pada dasarnya adalah sebuah penginapan yang disediakan di dalam rumah penduduk. Jadi tamu harusnya tinggal membaur dengan masyarakat. 


Menurut salah seorang pelopor bisnis Homestay, Kus, istilah homestay itu perlu dipertegas untuk membedakannya dengan jenis penginapan lain seperti hotel, bungalow dan sejenisnya. Bahwa homestay 

merupakan pasilitas penginapan yang disediakan oleh masyarakat. Jadi tamu akan tinggal membaur dengan penduduk setempat. 


“Homestay itu bukan harus menampilkan kemewahan. Karakteristik homestay itu adalah penginapan yang menampilkan kehidupan keseharian masyarakat,” kata pria yang biasa disapa Uncle Kus.


Pengelola homestay di wilayah Tetebatu ini menyebutkan bahwa karakteristik homestay seperti itu bukan berarti menujukkan jenis penginapan kelas bawah.


“Homestay tidak bisa dibandingkan dengan jenis penginapan lain. Homstay sendiri juga memiliki kelas tersendiri di sektornya. Homestay memiliki pangsa pasar tersendiri yang sengaja mencari tempat tinggal bersama masyarakat untuk merasakan hidup dengan berbagai budayanya,” tuturnya.


Ke depan, asosiasi ini akan terus mengkampanyekan pengembangan homestay di Lombok Timur. Diharapkan keberadaan homestay ini akan menjadi branding Lombok Timur di bidang pariwisata. (SN-red)

×
Berita Terbaru Update