Notification

×

Iklan

Iklan

Dispar NTB Targetkan 99 Desa Wisata Diseluruh NTB

Wednesday, November 4, 2020 | November 04, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T16:23:17Z
Foto: Lalu Moh. Faozal, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat ketika memberikan sambutan dalam acara sinergitas membangun Desa Wisata Lombok-Sumbawa, di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur


Lombok Timur, Selaparangnews.com - Guna meningkatkan sinergitas untuk mengembangkan potensi Desa wisata yang ditargetkan sebanyak 99 Desa di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat, hari ini (4/11) Dinas Pariwisata Provinsi NTB bersama dengan Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi NTB dan Komisi II DPRD Provinsi Lampung melakukan kunjungan ke Desa Kembang Kuning, Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur yang merupakan salah satu contoh penerapan konsep Desa wisata.

Pada kesempatan itu turut pula dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB H. Lalu Moh. Faozal, Ketua Komisi II DPRD NTB H. Ridwan Hidayat beserta jajaran, Wakil Ketua Komisi II DPRD Lampung I Made Bagiase beserta jajaran, Camat Sikur Lalu Putra, Kapolsek Sikur IPTU Erry Armonanto SH, bersama perwakilan dari beberapa Kepala Desa yang berada di Kecamatan Sikur.

Faozal menyebut Pada era kepemerintahan Zul-Rohmi sektor pariwisata dikembangan dengan konsep Desa Wisata, yang ditargetkan sampai dengan 2024. Adapun target yang harus ia penuhi yakni membangun Desa Wisata sebanyak 99 diseluruh NTB.

Dengan demikian, tujuan dari pengembangan Desa Wisata tesebut kata Faozal untuk meningkatkan kemandirian dari masing-masing Desa yang sudah ditetapkan menjadi Desa Wisata.

Sampai dengan tahun ini, ia mengungkapkan ada 20 Desa Wisata yang sudah dikembangkan melalui Dispar NTB. Berdasarkan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) NTB, ia mengaku telah menyelesaikan 50 persen dari total target.

"Tahun 2020 ini ada 20 Desa Wisata, jadi total dari RPJMD itu baru 50% yang kami selesaikan," jelasnya. Rabu, 4/11/2020.

Menurutnya, Desa Wisata itu merupakan kawasan administratif yang mempunyai keunikan dan kehidupan pada masyarakat yang ada di Desa tersebut. Dimana konsep itu menurutnya berbeda dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang ada di wilayah Lombok Tengah saat ini sedang dibangun.

"Kalau di KEK itu lebih kepada brand destinasinya, dan di Desa Wisata itu (salah satunya Kembang Kuning) merupakan penyangga dari KEK itu sendiri," kata Faozal.

Potensi yang bisa menjadi kriteria pada Desa Wisata tersebut, ia menjelaskan pada dasarnya harus mempunyai daya tarik. Untuk itulah, Dispar NTB memberikan detail kriteria pada daya tarik itu yakni mempunyai Aksesibilitas, Amenitas, dan Atraksi.

Menyambung apa yang disampaikan oleh Kadispar NTB, Kepala Desa Kembang Kuning Sujian dalam sambutannya mengapresiasi dukungan Dispar NTB pada pemabangunan Desa Wisata Kembang Kuning.

Ia menuturkan bahwa Kembang Kuning merupakan salah satu Desa dengan brand wisata yang berada di wilayah Lombok Timur. Tak dipungkiri, memang menurutnya sampai dengan saat ini Kembang Kuning tetap ramai dikunjungi oleh wisatawan walapun masih pandemi Covid-19.

Wisatawan yang berdatangan katanya banyak dari mancanegara dan domestik. Untuk saat ini, diakuinya bahwa pengunjung yang berdatangan rata-rata dari lokal. Karena dampak dari pandemi Covid-19.

"Kalau normal itu biasanya wisatawan yang datang ada sekitar 150 orang perhari, namun karena corona yang menjadikannya berkurang," ulasnya.

Salah satu yang ingin ia gapai ke depannya, yakni dengan membangun sinergitas antar semua Desa yang ada di Kecamatan Sikur.

Sebab, Sujian mengatakan jika semua Desa di Kecamatan Sikur mempunyai potensi wisata yang harus dikembangkan. Tentu dengan potensi wisata yang berbeda-beda, namun itulah yang menjadikan semua Desa yang ada di Sikur tersebut unik, termasuk di Desa Kembang Kuning sendiri.

"Ke depannya semua elemen masyarakat bila perlu kita gandeng untuk bangun sinergitas, termasuk Desa yang ada diseluruh Kecamatan Sikur ini," tuturnya. (fgr)
×
Berita Terbaru Update