Notification

×

Iklan

Iklan

Ali BD Luncurkan Dua Buku Di Penghujung Tahun, Begini Komentar Sejumlah Tokoh

Thursday, December 31, 2020 | December 31, 2020 WIB Last Updated 2021-04-01T18:42:16Z

Foto: Foto Bersama Pasca Soft Launching dan Bedak Buku karya Ali Bin Dachlan 

Mataram, Selaparangnews.com – Di penghujung tahun 2020 ini, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyrakat (LPPM) Universitas Gunung Rinjani (UGR) meluncurkan 4 buah buku sekaligus.  Dua di antaranya merupakan kumpulan artikel dan cerpen yang ditulis oleh Ali Bin Dachlan. 

Kedua buku itu masing-masing berjudul “Ibuku Sayang” dan “Politik Nafsu Menghukum”  yang ditulis dalam kurun waktu tahun 2020 ini di tengah kesibukannya sehari-hari.

Acara soft launching dan bedah buku buah karya Ali BD tersebut digelar pada Rabu malam, 30 Desember, 2020, di Hotel Jayakarta, Mataram. Dihadiri oleh banyak orang dari berbagai kalangan, mulai dari NGO atau LSM, Akademisi, dan sejumlah tokoh Pers seperti  H. Rudi Hidayat, beserta unsur lainnya.

Dalam kesempatan itu, Ali BD menuturkan bahwa  kumpulan dari artikel dan cerpennya itu digali dari kondisi kehidupan, terutama suku sasak dan dialog imajinernya sebagai penulis.

Baginya, dua buah penanya itu didedikasikan sebagai bentuk sumbangan pikiran terhadap kondisi kekinian yang dihadapi suku Bangsa Sasak.

"Menulis itu tidak mengenal waktu, tulis saja apa yang anda mau tulis, itu pikiran ya," ujarnya. Rabu, 30/12/2020.

Yang menjadi panelis dalam acara tersebut ialah Dr. Baiq Mulianah, Rektor Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Mataram.  Melihat buku karya Ali BD atau Amaq Asrul itu, kata Mulianah, hal itu mencerminkan budaya sasak yang kuat, baik dari isi, diksi dan bahasa. 

Dia menilai bahwa nyaris dalam dalam seluruh isi buku itu memperlihatkan kekentalan dalam memahami dan memaknai budaya sasak.

"Membaca cerpen Pak Ali ini, sesungguhnya kita sedang membaca diri kita, mentertawakan diri kita, sekaligus inspirasi kita untuk bangkit," urainya. 

Dia menambahkan, pikiran penulis yang unik dan menggugah, menjadi pemantik bagi generasi mudah untuk lebih maju dan mengambil peran produktif. 

Selain itu, Rianto Rabah,  panelis lainnya dalam acara tersebut, melihat buah karya Ali BD itu sebagai seorang jurnalis dan sastrawan. Menurutnya, karya tersebut akan membawa pembacanya pada keadaan sendiri dan menyelami semakin dalam kondisi dan konstelasi budaya dan kesasakan itu sendiri.

"Karya Pak Ali ini merupakan cerpen sasak pertama dengan pilhan bahasa yang lugas,  apa yang disuguhkan sedang mewakili kondisi kita sebagai suku bangsa sasak," ucapnya.

Pengalaman dan pengetahuan Penulis yang begitu kaya, sambungnya, baik dalam dunia politik dan pemerintahan, bidang usaha dan ekonomo serta upaya-upaya penelitian sosial, membuat buah karyanya ini  semakin matang serta meretas jalan sutra menuju sastra. 

"Beliau adalah penulis yang lengkap sarat pengalaman," tambahnya.

Ditambahkan Direktur LPPM UGR, Dr. Lalu Nurul Yaqin, Ph.D, bahwa di akhir tahun2020 ini, LPPM UGR telah menerbitkan empat buah buku sekaligus, dua di antaranya adaah karya Ali BD yang sedang dibedah saat itu dan dua lagi berjudul “ Sasakologi” karya Lalu. Nurul Yaqin sendiri dan satunya lagi berjudul “Perempuan di Balik Layar” karya Karomi bersama satu rekannya..

Menurutnya, buku yang sedang dibedah itu masuk dalam kategori buku referensi level penalaran, sehingga sangat penting untuk dibaca sebagai refleksi akhir tahun dan manifesto dalam menyongsong tahun 2021.

"Ke depannya, jumlah publikasi ilmiah LPPM UGR akan terus meningkat, baik dalam bentuk buku atau jurnal," tutupnya. (SN-Red)

×
Berita Terbaru Update