Lombok Timur, Selaparangnews.com - Program
The Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to
COVID-19 (ACTION) yang diluncurkan secara Nasional pada bulan November lalu
mulai bergerak.
Langkah awal yang dilakukan ialah penandatangan
kesepakatan bersama, antara Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur dengan
KAPAL (Lingkaran Pendidikan Alternatif) Perempuan sebagai mitra di Lombok
Timur.
Penandatangan oleh dua belah pihak
berlangsung secara virtual pada Jum’at, 18 Desember 2020 yang dihadiri oleh
Asisten 1 Setda Lotim, Wakil Direktur LPSDM, OPD terkait seperti Bappeda, Dinas
Koperasi dan UKM.
Dalam sambutan Bupati Lombok
Timur yang dibacakan Sekretaris Daerah, H.M. Juaini Taofik bahwa Pemkab
Lotim menyambut baik proyek ACTION yang digawangi konsorsium Hivo`s itu di mana KAPAL Perempuan sebagai Mitr untuk
wilayah Lombok Timur.
Juaini Taofik mengakui bahwa pemerintah
tidak dapat bekerja sendiri mengatasi dampak Covid-19 secara menyeluruh. Karena
itu, katanya, dibutuhkan kerja sama dan kerja bersama dengan seluruh elemen,
terutama masyarakat untuk secara sadar keluar dari kondisi saat ini.
“Pemda percaya, seperti halnya
ketika bangkit dari gempa bumi, Covid-19 akan dapat dilewati bersama,”
ucapnya. Jum’at.18/12/2020.
Namun demikian, lanjutnya, membangkitkan
kembali kepercayaan diri dan semangat masyarakat yang terpuruk memang
tidak mudah, sehingga proyek ACTION yang akan berlangsung selama dua tahun dan
fokus pada perempuan serta kelompok rentan, baik dampak ekonomi
maupun sosial budaya ini akan menjadi langkah yang baik untuk mengumpulkan
seluruh elemen masyarakat, membentuk kepedulian terhadap upaya penanganan
dampak pandemi.
Disinggung
pula oleh Juaini Taofik terkait upaya Lombok Timur yang harus
menaikkan kembali peringkat IPM yang masih berada di posisi 8 dari 10
Kabupaten/Kota di NTB.
“Meskipun
peringkat Indeks pembangunan gender Lombok Timur telah melampaui
IPM, akan tetapi tentunya masih dibutuhkan intervensi dan upaya untuk
meningkatkan IPM secara keseluruhan. Sehingga proyek bersama KAPAL Perempuan
akan menjadi bagian dari program internal Pemda Lotim,” ujarnya.
Sementara
itu, Program Manager Hivo`s SUB SEA, Eva Sulistiyawati mengingatkan bahwa salah
satu masalah krusial yang dihadapi masyarakat saat ini adalah soal kekerasan
terhadap perempuan.
Katanya, kekerasaan terhadap
perempuan setiap tahun mengalami peningkatan, terlebih pada masa pandemi
covid-19. Demikian halnya dengan kelompok rentan lainnya seperti anak dan
kaum difabel.
“Lombok Timur menghadapi tantangan
serius untuk merespon situasi tersebut,” tegasnya.
Karena itu, lanjut Eva, proyek
ACTION yang sedang dijalankan bersama Institut KAPAL Perempuan sebagai
mitra di Lombok Timur akan berupaya mendorong partisipasi aktif perempuan untuk
membangun solidaritas dan ketahanan dalam merespon COVID-19.
Menurutnya, hal tersebut perlu
dilakukan guna menguatkan ketahanan perempuan, sehingga dampak
pandemi COVID-19 tidak semakin meluas dirasakan perempuan dan kelompok rentan
lainnya.
“Tentu kami berharap adanya komunikasi
dan koordinasi dengan OPD terkait, termasuk Camat dan kepala Desa target
kegiatan ini dapat berjalan dan berdampak optimal,” harapnya.
Senada
dengan itu, Direktur KAPAL Perempuan, Misiyah juga mengharapkan proyek
ACTION menjadi bagian dari langkah berfikir dan bertindak untuk mencegah semakin
meluasnya dampak covid-19, utamanya bagi perempuan dan kelompok rentan.
“Sehingga, dampak pandemi dapat
tertangani tanpa melewatkan satu orang pun,” tandasnya. (SN-Red)