Notification

×

Iklan

Iklan

Menjelang Bulan Ramadhan, FKUB Lotim Gelar Silaturahmi Antar Tokoh Agama

Monday, April 12, 2021 | April 12, 2021 WIB Last Updated 2021-04-12T09:13:09Z

Foto: Silaturahmi antar tokoh agama dan Pimpinan Pondok Pesantren oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Lombok Timur

 

Lombok Timur, Selaparangnews.com - Puluhan Tokoh Agama dan Pimpinan Pondok Pesantren Lombok Timur menghadiri acara silaturahmi yang digelar oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Lombok Timur di Aula Kantor Kementerian Agama, pada Senin, 12 April 2021.


Adapun yang menjadi pembicara dalam kegiatan tersebut ialah Ketua FKUB Sendiri yakni Drs. H. Sirojudin yang juga Kepala Kantor Kemenag Lotim bersama Sekretarisnya, H. Makkinudin yang juga Kepala Seksi Pondok Pesantren. Pembicara lainnya ialah Kapolres Lombok Timur, AKBP. Tunggul Sinatrio, Perwakilan dari Bakesbangpoldagri dan perwakilan dari Kodim Lotim.


Ketua FKUB Lotim, Drs. H. Sirojudin mengatakan bahwa kegiatan yang dihadiri oleh hampir 50 tokoh agama lintas organisasi tersebut dilakukan dalam rangka menjaga kondusifitas umat beragama di Lombok Timur, khususnya menjelang masuknya bulan Ramadhan 1442 Hijriyah.


Pihaknya ingin memastikan bahwa kondusifitas daerah seperti keamanan dan kedamaian benar-benar terwujud di masyarakat sehingga mereka lebih tenang dalam menjalankan ibadah puasa. 


"Itu sih harapan jangka pendek dari kegiatan kita ini," ucapnya. Senin, 12/04/2021.


Sementara jangka panjangnya, lanjut Sirojudin, pihaknya menggelar kegiatan semacam itu untuk mengantisipasi terjadinya intoleransi, radikalisme dan lain sebagainya di Kabupaten Lombok Timur.


"Tapi alhamdulillah sampai hari ini belum ada hal-hal seperti itu di Lombok Timur, kita masih aman," ucapnya.


Adapun beberapa Ponpes yang dulunya pernah diduga terindikasi menganut paham-paham seperti itu, kata Sirojudin, mereka sudah mulai membuka diri dan menjalin komunikasi dengan pemerintah.


"Apa Bukti mereka tidak lagi tertutup? Mereka sudah mau menerima bantuan pemerintah dan mau berdialog, berkomunikasi seperti ini," pungkasnya seraya menambahkan bahwa dulunya Ponpes-Ponpes yang dicurigai terpapar paham radikalisme sangat tertutup dan tidak mau menjalin kerja sama serta menerima bantuan dari pemerintah. (SN)

×
Berita Terbaru Update