Notification

×

Iklan

Iklan

Retail Modern Menjamur, Bukti Kegamangan Pemerintah Dalam Mendukung Pertumbuhan UMKM

Tuesday, April 6, 2021 | April 06, 2021 WIB Last Updated 2021-04-06T15:20:33Z

Foto: Ilustrasi
Penulis: Suriadi., ME. 

 

Opini - Keberadaan Retail Modern ini sejatinya bukanlah satu-satunya jalan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Daerah, apalagi dengan alasan serapan Sumberdaya Manusia yang signifikan, hal itu sangat tidak mungkin, persentasenya tetap akan mengalahkan usaha-usaha rakyat yang sedang tumbuh dan menggeliat.


Fenomena pertumbuhan UMKM di Lombok Timur, adalah fenomena yang bagus dan harus direspon baik, didukung dengan regulasi dan managemen yang baik pula oleh Daerah dan semua kalangan. Karena hal itu membuktikan inovasi masyarakat Lombok Timur itu hidup dan tumbuh.


Jangan karena alasan investasi, Retail Modern dibangun sembarangan dan serampangan, tidak menimbang lokalitas wilayah, tempat membangun, yang berujung pada kesengsaraan masyarakat sendiri.


Miris memang, kalau alasannya Retail ini mampu menyerap produk warga, masak iya, Retail modern mau jual cabe, tomat, atau hasil tani warga?. 


Kalaupun mereka mau menyerap produk lokal, tentu melalui mekanisme dan proses yang ribet serta memberatkan UMKM. Dan bisa kita lihat sendiri, berapa banyak sih, Produk UMKM kita yang bisa dipajang di Retail modern itu?. 


Malah saya melihat, Pemda hanya menjadikan Produk lokal kita sebagai agenda formal untuk bereuforia saja, sama sekali tidak ada tindak-lanjut untuk peningkatan mutu, kualitas, dan kapasitas SDM, paling banter hanya menggelar pameran untuk  foto-foto setelah membeli 2-3 bungkus, cuma itu saja.


Coba kalau mau serius, Pemda bisa bertukar produk dengan daerah lain, misalnya di NTT, di sana ada Cangkang sawit, di sini banyak Tomat dan bawang, bagaimana caranya agar kedua belah pihak bisa berkolaborasi bertukar produk untuk kepentingan masyarakat.


Atau ada Daerah di wilayah Indonesia Timur yang kekurangan beras, kenapa tidak itu dibangun sesama daerah, membangun kolaborasi dan kebermanfaatan antar pemerintah untuk kepentingan warganya.


Ini malah dia Retail sudah tumbuh kayak jamur di musim hujan, Retail ini akan bagus, manakala Pemda mampu mengeluarkan regulasi atau kesepakan dengan mereka terkait persentase serapan produk lokal di tiap titik retail modern ini berdiri.


Contoh, di Pringgabaya, dari sekian banyak produk warga, mulai dari kue kering kemasan, atau makanan siap saji produk lokal berapa persentase serapannya dari 1 retail yang ada.


Jika tidak demikian, ini namanya ngawak, alias ngawur, karena Pemda sedang gamang. Alih-alih bicara pertumbuhan ekonomi, yang ada malah pertumbuhan kemiskinan dan pengangguran, karena usaha rakyat disaingi oleh Retail Modern ini. 

Suriadi, Pengamat Ekonomi

×
Berita Terbaru Update